Mohon tunggu...
RIKA KURNIAWATI
RIKA KURNIAWATI Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mencoba membiasakan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

INDONESIA MENGAJAR berbagi

24 Februari 2015   22:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:34 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14247675001832957860

“Ya…KEMERDEKAAN,” seru Salih, salah satu pengurus dari sebuah pergerakan nasional Indonesia bernama Indonesia Mengajar. Sebuah kegiatan sharing atau pembagian pengalaman dan pengetahuan tentang Indonesia Mengajar dan pada umumnya tentang pendidikan dilakukan di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang. Salih, salah satu dari lima orang anggota pergerakan Indonesia Mengajar memulai acara dengan menekankan pentingnya kemerdekaan bagi perkembangan pendidikan bangsa Indonesia. Semangat para mahasiswa untuk berbagi ilmu disemarakan hari ini, Selasa (24/2/2015), oleh Indonesia Mengajar yang diwakili oleh Salih, Rizky, Nani, Citra, dan Faedah.

Tokoh yang identik dengan Indonesia Mengajar ialah Anies Baswedan yang terpilih tahun 2014 lalu untuk mengisi posisi tertinggi di Kementeri Kebudayaan dan Pendidikan Republik Indonesia. Indonesia mengajar yang didirikan 2009 akhir ini kini telah menyambangi dan mengabdi di 17 kabupaten dengan total murid sampai hari ini 23.116 orang. Visi pergerakan ini yaitu merealisasikan kalimat pembuka pada Undang-undang Dasar 1945 yang menuliskan bahwa pendirian Negara Indonesia ini salah satunya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa atau warga negaranya. “Indonesia tidak kekurangan jumlah pengajar, distribusi gurunyalah yang tidak merata,” ungkap Salih, perempuan yang mencicipi kegiatan belajar mengajar di salah satu desa di Tambora, Nusa Tenggara Barat selama satu tahun. Oleh karena itulah Indonesia Mengajar memberangkatkan para relawan dua kali setahun ke pelosok Indonesia.

Indonesia mengajar bukan saja memberikan  ilmu di dalam kelas, mereka mempunyai empat bidang pengajaran : Kurikuler (pengajaran di dalam kelas), ekstrakulikuler, pembagunan komunitas desa/daerah, dan pelibatan pemerintah lokal dalam meningkatkan pendidikan daerahnya. Setelah kita lihat bidang pengajarannya, bisa diilhat bahwa Indonesia Mengajar mempunyai sasaran utama untuk mengubah perilaku masyarakat, sehingga mereka kelak bisa secara mandiri meneruskan apa yang telah digali oleh tim Indonesia Mengajar yang datang ke daerah mereka. Bukan hanya mendidik para murid sekolah dasar, tetapi juga “mendidik” atau memengaruhi orang-orang disekeliling tunas-tunas muda itu, seperti orang tua, para guru, kepala sekolah, pemimpin daerah, dan komunitas-komunitas lokal.

Lalu mengapa ikut gerakan Indonesia Mengajar? Mengapa peduli pada pendidikan? Satu kata yang dapat merangkum semua jawaban adalah berbagi. Rasa ingin berbagi, berbagi ilmu kepada mereka sesama manusia, terlebih sesama rakyat Indonesia. Pendidikan dapat memajukan bangsa dan tentu kelak mensejahterakan bangsa. Sebutlah Soekarno dan Sutan Sjahrir yang pernah bergerak dalam bidang pendidikan yang sekarang dikenal sebagai tokoh nasional Indonesia, yang berkontribusi dalam perkembangan Indonesia dan rakyatnya. Mereka adalah para pemimpin panutan, bukan hanya berilmu tetapi juga menghargai mereka yang berasal dari "akar rumput".

Tertarik? Mereka yang masih berusia 25 tahun ataupun lebih muda bisa bergabung menjadi Pengajar Muda di Indonesia Mengajar. Kriteria lainnya adalah telah menyelesaikan pendidikan strata satunya, belum menikah, dan merupakan Warga Negara Indonesia. Bersiaplah untuk pendaftaran batch/generasi baru relawan Pengajar Muda pada bulan April, untuk informasi lebih lanjut buka situs indonesiamengajar.org.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun