Singkat cerita, Raja Bijak ahirnya ikut mencicipi air sumur. Ia ingin mengetahui penyebab kegilaan seluruh penghuni negeri ini. Setelah Sang Raja minum beberapa teguk, seluruh punggawa dan rakyat negeri bersorak gembira. Mereka segera membopong Raja Bijak dan mengaraknya keliling negeri.
"Horreeeeeeee...Raja kita telah sembuh dari gilanya!"
"Hidup Raja Bijak! Hidup Raja Bijak!"
Nenek Sihir semakin kebingungan. Rombongan rakyat yang mengarak Raja Bijak memergoki ia di tepi jalan. Mereka segera mengejar Nenek Sihir. Melemparinya dengan batu sambil berteriak,
"Lihat, itu ada orang gila! Jangan sampai kita ketularan gila!"
"Usir nenek-nenek gila itu dari negeri ini!"
Raja yang bijaksana meminta rakyatnya bersabar, ia akan berusaha menyembuhkan si nenek. Katanya pada Nenek Sihir, "Nek, cobalah minum air sumur istana agar kau sembuh dari gila!"
"Tidak! Aku tidak mau jadi gila seperti kalian!" jawab Nenek Sihir ketus. Tentu saja ia tidak mau meminum ramuan gila miliknya sendiri.
Seluruh rakyat marah. Nenek Sihir dianggap menghina rajanya. Iapun diburu hingga masuk hutan dan tidak pernah kembali lagi ke negeri Raja Bijaksana. (Nuwun)