Difteri adalah penyakit atau infeksi bakteri yang menyerang selaput lendir, hidung, dan tenggorakan. Kadang juga mempengaruhi kulit biasanya ada luka di kulit. Difteri sangat menular dan dapat mematikan.
Diduga mewabah karena minim partisipasi imunisasi atau letak geografis yang akhirnya sulit menjangkau layanan kesehatan di wilayah tersebut.
Bagaimana gejala awal difteri bekerja?
1. Demam tinggi lebih dari 29C
2. Nafsu makan menurun
3. Badan lesu.
4. Nyeri saat menelan dan nyeri tenggorakan.
5. Lendir di hidung berwarna kuning kehijauan yang biasanya disertai oleh darah dan terasa sakit.
6. Pada hidung dan tenggorakan terdapat selaput putih atau keabu-abuan biasanya mengalami bengkak di leher.
Cara pencegahan difteri:
1. Mengisolasi penderita difteri agak tidak menularkan ke pihak lain
2. Hindari kontak langsung
3. Imunisasi DPT
Menteri kesehatan menyatakan bahwa Imunisasi dapat mencegah terjadinya difteri.
Imunisasi dapat dilakukan secara berkala yaitu:
- usia > 1 tahun: 3x imunisasi dfiteri (DPT)
- usia 1-5th: 2x imunisasi ulang
- usia sekolah:
Imunisasi ulang program bulan
Imunisasi anak sekolah (BIAS)
- setelah dewasa: imunisasi ulang setiap 10 tahun.
Difteri bisa menular melalui sentuhan, air liur dan batuk. Mayoritas menyerang anak-anak. Pastikan kalian sudah melakukan imunisasi. Dan lebih parahnya penyakit ini bisa menyebabkan kematian
Melalui artikel ini diharapkan banyak orang bisa memahami betapa bahayanya penyakit ini dan betapa pentingnya imunisasi DPT
Salam sehat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H