Mohon tunggu...
Khustiana AdindaZahra
Khustiana AdindaZahra Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswi kependidikan yang tertarik dengan isu pendidikan, kesehatan, mental dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kanker Serviks: Sering Diabaikan, Namun Paling Mematikan?

5 Juni 2023   21:35 Diperbarui: 5 Juni 2023   21:52 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa Itu Kanker Serviks?

Salah satu jenis kanker yang menjadi momok menakutkan bagi kaum hawa adalah kanker mulut rahim atau biasa dikenal dengan kanker serviks. Kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. 

Ironisnya, banyak penduduk Indonesia yang belum memahami dan sadar akan bahaya kanker serviks. Bahkan hanya sekitar 5% penduduk Indonesia yang melakukan screening kanker mulut rahim, sehingga sebagian besar pasien didiagnosis pada stadium lanjut (Stadium IIIB ke atas). Berbanding terbalik dengan Indonesia, beberapa negara berkembang sudah mulai menggencarkan program pemantauan leher rahim, yang terbukti mampu menurunkan insiden kanker mulut rahim sebanyak 50% atau lebih.

HPV sebagai Pemicu Kanker Serviks

HPV berperan dalam menyebabkan terjadinya kanker serviks tetapi bukan satu-satunya penyebab terjadinya kanker serviks. HPV tipe 16 dan 18 menyebabkan 68% keganasan tipe skuamosa dan 83% tipe adenokarsinoma. Meskipun infeksi HPV biasanya tanpa gejala infeksi pada serviks bisa menghasilkan perubahan secara histologi yang digolongkan dalam Cervical intraepitelial Neoplasm (CIN) derajat 1, 2, 3 didasarkan pada derajat kerusakan dari sel epitel pada serviks atau adenokarsinoma insitu. 

CIN 1 biasanya sembuh spontan (60% dari seluruh kasus) dan beberapa berkembang ke arah keganasan (1%). CIN 2 dan 3 memiliki persentase sedikit untuk sembuh spontan dan memiliki persentase yang tinggi untuk berkembang ke arah keganasan (Setiawati, 2014).

Epidemiologi Kanker Serviks

Kanker serviks merupakan penyebab kematian akibat kanker terbesar bagi wanita di negara-negara berkembang. Secara global terdapat 600.000 kasus baru dan 300.000 kematian setiap tahunnya, yang hampir 80% terjadi di negara berkembang. Fakta-fakta tersebut membuat kanker leher rahim menempati posisi kedua kanker terbanyak pada perempuan di dunia dan menempati urutan pertama di negara berkembang (Nurlelawati et al., 2018).

Neseriko.com
Neseriko.com

Kanker serviks termasuk masalah kesehatan yang sangat serius dan menjadi perhatian dunia. Setiap tahun, lebih dari 300.000 wanita meninggal dunia. Lebih dari setengah juta wanita di diagnosis dan tiap menit seorang wanita di diagnosis. Kanker ini menempati urutan keempat yang paling banyak diderita wanita di dunia. Diperkirakan 570.000 kasus baru pada tahun 2018, mewakili 6,6 % dari semua kanker yang dialami wanita (WHO, 2019).

Berdasarkan data Globocan, saat ini beban penyakit kanker di dunia meningkat, yaitu terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian di tahun 2018, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker, serta 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena kanker. Insiden dan mortalitas kanker di Indonesia terus meningkat, salah satu kanker pada wanita yang sering terjadi adalah kanker serviks, sekitar 0,8% per 1.000 penduduk (Kemenkes RI, 2019).

Apa Saja Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Serviks?

Aktivitas Seksual Usia Dini

Penelitian yang dilakukan Putri dkk. (2017) menunjukkan wanita yang melakukan aktivitas seksual usia dini, yaitu usia <20 tahun, berisiko terkena kanker serviks 2,41 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan usia >20 tahun. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan di RSUP M.Djamil Padang, lebih dari separuh (56,2%) pasien berobat yang menderita kanker serviks melakukan aktivitas seksual pada usia muda < 20 tahun, dengan hasil analisis nilai p 0,010 (Wanda et al., 2018).

Wanita yang melakukan hubungan seksual< 20 tahun memiliki risiko peluang 2,8 kali lipat dari pada wanita yang berhubungan seksual >20 tahun, dilihat dari penilaian (67,9%) pasien positif kanker serviks (Jean Paul et al., 2020). Menurut penelitian Rahmawati & Ningsih (2020), melakukan hubungan seksual pada usia dini merupakan faktor risiko penyebab terjadinya lesi prakanker serviks, didapatkan dari nilai OR yang dianalisis adalah 2,583, artinya ibu yang melakukan hubungan seksual usia dini memiliki risiko 2,583 mengalami lesi prakanker serviks dibandingkan ibu yang melakukan hubungan seksual pada usia serviks yang sudah matang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun