Mohon tunggu...
Khussy
Khussy Mohon Tunggu... pegawai negeri -

tidak ada yang kebetulan di dunia ini. semuanya terjadi dan tertulis dalam skenario-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Gerai S*ms**g di E-Walk BSB"berusaha" Mencuri Data dari Kartu Kredit Konsumen

4 Januari 2014   12:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:10 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heboh pencurian data pemilik kartu kredit di counter b***sh*p beberapa waktu lalu seakan sudah terlupakan. Tetapi minggu yang lalu kami bersitegang dengan pegawai di counter resmi handphone merk s**s**g yang ada di E-Walk Balikpapan Super Block.

Minggu kemarin, tepatnya hari sabtu tanggal 29 Desember 2013, kami membeli Tab 3 8 inch merk counter tersebut. Kami sepakat membayar menggunakan kartu. Semuanya berjalan lancar dan pelayanan dari pegawai terbilang bagus. Hingga tiba-tiba saat struk dari mesin edc keluar, kami kaget dengan tindakan pegawai di counter tersebut.

Struk dari mesin edc keluar dua kali, seperti biasa yang keluar pertama terdapat dua cetakan bersambung untuk arsip merchant dan satu lagi reprinted untuk customer. Yang membuat kami kaget bukan seperti yang terjadi di counter b***sh*p yang mana kartu digesek kembali di mesin kasir untuk validasi yang ternyata di mesin kasir ada alat pencuri data, tetapi ini jelas-jelas kelihatan mata.

Pegawai tersebut sebelum mengembalikan kartu menuliskan nama dan nomor yang ada di kartu di struk yang keluar dari mesin edc. Untung kami langsung menyadari itu dan protes. Mereka berdalih itu aturan perusahaan. Bahkan salah satu dari mereka bilang bahwa mereka perusahaan besar dan baru sekali ini customer complain nomor dan nama kartu ditulis di struk tersebut.

Saya mencoba menjelaskan dengan tenang. Saya tanyakan ke mereka, tau kasusnya counter b***sh*p ga? Saya bilang, baca di internet pakai gadget yang terjual di sini, itu berita sempat heboh. Saya bilang ke mereka, mengapa struk yang keluar dari mesin edc ada tanda bintang? Karena mereka melindungi pelanggan. Tapi yang dilakukan oleh pegawai dari counter resmi s**s**g ini malah jelas-jelas mencuri data. Entah mereka sadar atau tidak. Saat mereka menunjukkan struk lainnya yang mana pemilik tidak complain, di struk tersebut tertulis jelas nomor kartu, nama yang ada di kartu lengkap dengan tanggal kadaluwarsa kartu.

Mereka berdalih harus memasukkan tanggal kadaluwarsa ke mesin pos (point of sales) untuk mencetak nota pembelian. Akhirnya saya memberi jalan tengah, yang pasti kami keberatan identitas kartu kami ditulis di lembaran kertas yang kemungkinan besar bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal yang tidak benar. Kami memberikan kartu dan meminta mereka mengetikkan di pos mereka, tanpa ada tulisan tercetak. Akhirnya nota pembelian berhasil dicetak. Walau menurut saya, hal itu juga tidak dibenarkan.

Entah konsumen sebelum kami menyadari itu atau tidak. Tapi untuk perusahaan sebesar itu seharusnya sudah tau kalau yang dilakukan pegawai tersebut tidak benar. Bahkan setelah selesai transaksi dan saat keluar dari counter tersebut, saya mencoba berterima kasih kepada pegawai perempuan yang bilang “kami perusahaan besar dan tau apa yang kami lakukan dan selama empat tahun saya bekerja baru sekali ini ada yang komplain” tetapi dicuekin. Mungkin kami dianggap orang aneh. Untung dua pegawai yang lainnya mau mengerti penjelasan kami dan nyatanya dengan solusi dari kami toh nota resmi dari POS mereka bisa tercetak juga.

Semoga saja S**s**g bisa lebih berhati-hati. Atau mungkin ini hanya satu-satunya yang terjadi di counter S**s**g dan itu terjadi di E-walk BSB.

Berhati-hatilah jika melakukan pembayaran dengan kartu.

04012014

#tidak sempat mengambil gambar segepok cetakan dari mesin edc yang telah ada tulisan pulpen nomor kartu customer di counter tersebut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun