Mohon tunggu...
Khussy
Khussy Mohon Tunggu... pegawai negeri -

tidak ada yang kebetulan di dunia ini. semuanya terjadi dan tertulis dalam skenario-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mentari Pulang

3 Oktober 2010   10:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:45 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Udara mulai terasa mendingin setelah sejenak membakar jiwa Burung pun kembali ke peraduan menghabiskan senja yang tersisa. Sinar menyilau di kiblat, Perlahan menghilang di balik sang raksasa bumi, Yang tertinggal hanya pancaran rona, yang membelai hampanya sukma. Terus dan terus, Tak letih tuk kembali Memberi nyawa bagi jasad yang beku, Tuk tetap bertahan dimakan sang waktu. *coretan ini pernah saya publikasikan di blog pribadi saya*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun