Mohon tunggu...
khusnul khuluq
khusnul khuluq Mohon Tunggu... -

mahasiswi uin maliki malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Short Term Memory

9 Oktober 2014   01:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:49 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Memori Jangka Pendek

Saat kita berpikir tentang memori, kita sering membayangkan suatu tmpat penyimpanan luas yang berisi informasi dan pengetahuan. Jenis memori semacam itu umumnya disebut memori jangka panjang (LTM; Long Term Memori), dan merupakan suatu aspek dari memori kita. Meskipun Stm memiliki kapasitas yang jauh lebih kecil dibnadingkan LTM, STM memiliki peranan penting dalam pemerosesan memori. Suatu karakteristik lain pada STM adalah kapasitas penyimpanan yang terbatas diimbangi oleh kapasitas pemerosesan ynag juga terbatas

Kapasitas kita untuk menyimpan informasi dalam suatu area penyimpanan-sementara yang bersifat sangat terbatas dan rentan terhadap memudarnya informasi dengan cepat jika kita tidak memiliki kesempatan untuk mengulang informasi tersebut.

Karakteristik sistem sensorik dan penyimpanan STM

1.Penyimpanan sensorik

Proses penyimpanan berupa kode fitur-fitur sensorik, yang memiliki kapasitas 12-20 item hingga hampir tidak terbatas, jangka waktu pemerosesan penyimpanan 250 milidetik-4 detik, dan dalam pemerosesan pengambilan bersifat utuh, asalkan terdapat isarat yang tepat.

2.Memori jangka pendek

Proses penyimpanan berupa kode akustik, visual, semantik, fitur-fitur sensorik yang diidentifikasikan dan dinamai. Kapasitas penyimpanan 7±2 item. Janka waktu yang dibutuhkansekitar 12 detik, lebih lama dari pada waktu pengulangan. Pengambilan kembali bersifat utuh, asalkan setiap aitem diambil setiap 25 milidetik.

Gagasan yang mendukung keberadaan dua penyimpanan memorisebagai berikut:

§Pengamatan sehari-hari menunjukkan bahwa sejumlah hal diingat selama sesaat, sedangkan hal-hal lainnya diingat dalam jangka waktu yang lama.

§Eksperimen psikologis menunjukkan bahwa pengambilan sejumlah informasi dalam memori adalah karakteristik kinerja memori jangka pendek, sedangkan pengmabilan sejumlah informasi yang lain adalah karakteristik kinerja memori jangka panjang.

§Studi fisiologis menunjukkan bahwa kinerja memori jangka pendek dapat mengalami hambatan, sedangkan kinerja memori jangka panjangtampak tetap satbil.

Model Memori Kerja

Formulasi tehnik Brown dalam pengukuran kapsitas STm memperkuat konsep STM sebagai sebuah sistem memori yang mandiri. STM tidak hanya dianggap terpisah dari LTM, namunkonsep STM juga memilki landasan fisiologis yang ditegaskan oleh studi neurologis terhadap pasien yang mengalami kerusakan otak.

Memori kerjadiidentifikasikan secara konseptual sebagai suatu tipe meja kerja yang secara konstan mengubah, mengkombinasikan, dan memperbaruhi informasi baru dan lama. Model memori kerja menyanggah pandangan bahwa STM hanyalah semacam unit pemerosesan sederhana tempat informasi dikirim ke LTM atau hilang.

Konsep memori juga menyanggah bahwa kapasista STM terbatas hanya pada tujuh item. Baddeley menyatakan bahwa rentang memori ditentukan oleh kecepatan kita mengulang informasi. Faktor yang berpengaruh meurutnya adalah bahwa kata-kata yang lebih panjang memerlukan waktu pengucapan yang lebih lama. Inisari gagasan ini adalah bahwa kita dapat melakukan pengulanagn hanya sejumlah informasi yang terbatas dalam putaran fonologis, dan satu-satunya determinan adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengucapakan kata-kata tersebut secara lisan.

Komponen kedua dalam memori adalah alas sketsa visuospasial yang memilki kesamaan dengan putaran fisiologis, namun berperan mengendalikan kinerja visual dan spasial, yakni yang meliputi tindakan mengingat bentuk dan ukuran objek. Putaran fisiologis dan alas sketsa visiospasial dikendalikan oleh eksekutif sentral, yang mengkoordinasikan aktivitas yang terkait atensi dalam memrintahka respon. Eksekutif sentral berperan layaknya penyelia yang menentukan topik yang memerlukanperhatian lebih , topik-topik yang harusnya diabaikan, dan apa yang harus dilakukan apabila sistem mengalami masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun