Mohon tunggu...
khusnul khuluq
khusnul khuluq Mohon Tunggu... -

mahasiswi uin maliki malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peta Kognitif Manusia

12 November 2014   16:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:59 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peta Kognitif

Kemampuan manusia untuk membentuk imagery adalah sebuah karakteristik kuat memori. Kemampuan tersebut juga penting dalam kehidupan kita sehari-hari, saat kita bekerja dan bergerak dalam lingkungan kita. Manusia menempati lingkungan tiga dimensi yang juga didiami makhluk makhluk bumi lainnya (kecuali dalam batas-bats tertentu, burung-burung dan ikan) sehingga demi kelangsungan hidupnya , manusia harus mampu menggunakan imagery untuk menjelajahi duniaspasialnya dan menghindari bahaya.

Dalam konsep peta kognitif (cognitive map), yang mengacu pada pengetahuan spasial umum yang ditunjukkan oleh tikus-tikus dalam labirin. Sebuah eksperimen yang dilakukan oleh Torndyke dan Hayes Roth menghasilkan kesimpulan bahwa menusia menggunakan dua jenis pengetahuan spasial-pengetahuan rute (rute knowledge) dan pengetahuan survey (survey knowledge)- dalam upayanya mempelajari dunia fisik, pengetahuan rute berhubungan dengan jalur-jalur spesifik yang digunakn untuk berpindah dari suatu lokasi kelokasi lainnya. Disisi lain, penegtahuan survei berkaitan dengan hubungan-hubungan global antar petunjuk-petunjuk dari lingkungan.

Dalam sebuah studi yang berkaitan dengan penelitian Torndyke yang menguji distorsi memori terkai lokasi-lokasi geografis. Tversky mengajukan gagasan bahwa distorsi terjadi kerena orang-orang menggunkan strategi-startegi konseptual untuk mengingant informasi geografis. Orang-orang cenderung menggunkan prototipe-prototipe saat diminta membayangkan bentuk-bentuk geometrik sederhana, dan tampaknya bentuk-bentuk informasi abstrak yang semakin kompleks juga merupakan bagian dari prosese pememtaan kognitif pada manusia.

Dengan menggunkan asumsi diatas, dapat dinyatakan bahwa informasi geografis terstrukturdalam memori secara “umum abstrak” (abstract generalization) alih-alih berupa gambar-gambaratau citra-citra spesifik. Karena penyimpanan (storage) tersebut dipaadatkanmenjadi unit-unit yang lebih besar. Sebagia contoh, rumah anda adalah bagian dari pemukiman atau kompleks perumahan tertentu, yang meruoakan bagian dari sebuah kota, yang merupakan bagian dari sebuah kecamatan, yang berada dalam sebuah kabupaten, dan seterusnya. Ketika anda berpindah dari satu area kearea lainnya, misalnya dalam kota anda, pengetahuan yang mingkin anda gunakan berupa suatu bentuk representasi abstrak mengenai objek-objek atau lokasi yang menonjol berupa serangkaian citra visual yang berlainan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun