Mohon tunggu...
khusnul khuluq
khusnul khuluq Mohon Tunggu... -

mahasiswi uin maliki malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Intelegensi

4 Desember 2014   01:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:06 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori kognitif intelegensi

Pemerosesan informasi mengikuti suatau tahapan tertentu, dimana setiap tahap menunjukkan suatu operasi yang unik, maka intelegensi manusia dianggap sebagai salah satu komponen dari akal (intelegensi) manusia yang berinteraksi dengan pemerosesaan informasi. konsep intelegensi menganut teori pemerosesan informasi dari kognisi. Analogi antara intelegensi manusia dan intelegensi tiruan sangat mirip. Informasi dari dunia luar adalah juga dirasakan atau dimasukkan, disimpan dalam memori, transformasi dari informasi juga ditampilkan, dan suatu output dihasilkan.

Kecepatan pememrosesean informasi, hunt memodifikasi penelitian Brownuntuk mempelajari perbedaan antara kemampuan verbal yang tinggi dan kemampuan verbal yang rendah. Dalam penelitian ini partisipan diminta untuk menyebutkan kembali tiga suku kata setelah mereka menghitung kebelakang ketiga –tiga pada waktu yang teah ditentukan. Pada eksperimen ini kedua kelompok dibedakan secara signifikandalam menyebutkan kembali huruf-huruf. Jika diamati, kurva ingatan antara kedua kelompok bersifat pararel, dimana kelompok ynag mempunyai kemampuan verbal tinggi mungkin lebih efisien dalam menerjemahkan informasi verbaldari pada mempertahankan informasi, jika dibanding dengan kelompok yang mempunyai kemampuan verbal lebih rendah, kemudian hunt menggunkan pradigma Stenberg untuk mengidentifikasi perbedaan antara partisipan dengan kemampuan verbal tinggi dan partisipan yang mempunyai kemampuan verbal lebih rendah. Hunt menemukan bahwa kelompok yang pertama mempunyai hasil lebih bagus dibanding kemlompok kedua pada penelitian ini.

Studi yang dilakukan Hunt menjadi lebig signifikan karena adanya dua alasan. Pertama, mereka menunjukkan bahwa pradigma pemerosesan informasi memberikan banyak prosedur yang berguan untuk studi dari intelegensi manusia. Kedua, memori jangka pendek berhubungan dengan komponen verbal dari intelegensi, tidak semata-mata karena jumlah jumlah yang diingat dalam memori jangka pendek berhubungan dengan intelegensi, tapi karena proses kognitif yang sederhana dan operasi, seperti mengidentifikasi huruf huruf pada suatu nama, yang tergantung pada memori jangka panjang dan pendek yang bersifat sensitive terhadap perbedaan intelektual masing-masing individu.

Pengetahuan umum, pengetahuan umum dipertimbangkan sebagai bagian integral dari intelegensi manusia. Pemahaman menganai informasi yang ada dalam kehidupan kita merupakan bagian dari tes standar. Seprti yang telah kita ketahui bahwa Bagdad adalah ibu kotaIrak. Ini adalah contoh dari pengetahuanpasif. Kajian mengenai pengetahuan umum baik secara teoritis maupun pragmantis, menyatakan bahwa pengetahuan umum dianggap mempunyai hubungan dengan intelegensi.

Pengujian terhadap informasi umum dapat memberikan dat-dat penting mengenai pengetahuan umum dan kemampuan seseorang untuk menarik informasi kembali. Kemampuan untuk menyimpan informasi semantic dalam skema terorganisir dan untuk mengakses informasi secara efisien adalah kerakteristikdari salah satu tipe intelegensi. Chi (1978) meneliti pengeruh dari pengetahuan khusus dalam recall catur dan stimuli digit. Dalam eksperimennya dia memilih anak berusia 10 tahun yang pandai bermain catur dan orang dewasa yang baru belajar bermain catur. Pengujian yang dilakukan sama dengan yang diujikan Chase dan Simon dimana setiap biji catur disusun seperti konfigurasi permainancatur biasa. Kedua kelompk dimonta untuk melihat papan dan biji catur, kemudian diminta untuk membuat kembali susunan pada papan berikutnya. Hasilnya ditunjukkan bahwa anak-anak tidak hanya lebih bagus dalam menata biji catur tapi juga lebih bagus dalam emprediksi langkah selanjutnya. Dapat dikatakan bahwa meta memori mereka lebih akurat dari pada orang dewasa. Pengaruh dari pengetahuan dasar ternyata tidak berhubungan dengan usia atau jenis intelegensi lainnya tetapi dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan untuk recalling informasi yang berhubungan dengan pengetahuan dasar.

Penalaran (reasoning) dan pemecahan masalah, penalaran dan pemecahan masalah merupakan komponen yang penting dalam kehidupan manusia. Stenberg membahas tentang intelegensi manusia dalam hubungannya dengan penalaran dan pemecahan masalah. Dia mengemukakan teori tentang intelegensi yang disebut triarkhis (triarchic theory) meliputi:

1.Prilaku intelegensi komponensial, menjelaskan struktur dan mekanisme yang nmendasari prilaku intelegen. Dalam teori ini ada 3 komponen pemerosesan informasi: a). belajarbagaimana melakukan hal-hal tertentu, b). merencanakan hal-hal yang akan dilakukan, c). melakukan hal tersebut.

2.Prilaku intelegen eksperiensial, komponen yang memberikan fakta bahwa tugas meupun situasi yang unik,prilaku yang tepat secara konseptual adalah prilaku yang tidak dianggap sebagai prilaku yang “intelegen” menurut pengalaman umum. Jenis intelegensi ini paling nampak ketika seseorang dihadapkan padasituasi yang baru.

3.Prilaku intelegen konstektual, prilaku intelegen konstektual meliputi a). adaptasi terhadap lingkungan, b). pemilihan terhadap lingkungan yang lebih optimal dibanding apa yang dilakukan oleh individu pada umumnya, c). menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi peningkatan keahlian, minat, dan nilai-nilai. Prilaku intelegen kostektual membantu seseorang hal apa yang paling sesuai dengan lingkungannya dengan cara merubah salah satu atau keduanya.

Dalam teori yang dikemukakan Stenberg penalaran dikarakteristikan sebagai usaha untuk mengkombinasikan element yang berasal dari informasi lama, untuk diubah menjadi informasi baru. Recalling memerlukan bebarpa tahap untuk memanggil kembali memori, Stenberg menyarankan bahwa untuk menyelesaikan masalah semacam analogi, yang harus dilakukan adlah memecah masalah tersebut menjadi bagian kecil, kemudian bagian kecil tersebut diselesaikan terlebih dahulu, baru kemdian dapat menyelesaikan masalah secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun