Mohon tunggu...
Khusnul Khofiva
Khusnul Khofiva Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Mari Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Mengatasi Masalah Belajar Peserta Didik

3 November 2019   14:28 Diperbarui: 3 November 2019   18:38 2553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya dari setiap jenis masalah, khusunya dalam masalah belajar peserta didik di SD, cenderung bersumber dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya atau aktor penyebabnya. Nah, sebagai guru kita harus mengetahui siapa siswa yang mengealami masalah dan jenis masalah yang dihadapi itu apa. Sebab-sebab timbulnya masalah belajar pada peserta didik dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu:

Faktor-faktor internal (faktor-faktor yang berada pada diri peserta didik itu sendiri), antara lain:

  1. Gangguan secara fisik, seperti: cacat tubuh, panca indra berkembang kurang sempurna sehingga mempersulit komunikasi dan penyakit menahun sehingga menghambat proses belajar
  2. Kelemahan emosional, seperti: terdapatnya rasa tidak aman, penyeseuaian diri yang salah terhadap orang-orang, situasi dan lingkungannya, tertekan karena rasa phobia (takut atau benci terhadap sesuatu).
  3. Kelemahan yang disebabkan karena kebiasaan dan sikap yang salah, seperti: malas dan tidak bernafsu untuk belajar, sering bolos dan tidak mengikuti pelajaran, cemas atau nervesan, kurang perhatian dan cenderung acuh terhadap pekerjaan sekolah dll.
  4. Tidak memiliki ketrampilan-ketrampilan dan pengetahuan dasar, seperti: tidak mampu membaca, berhitung, kurang menguasai pengetahuan dasar bidang studi yang sedang diikutinya secara berurutan dan meningkat, memiliki kebiasaan belajar dan cara belajar yang salah.

Faktor-faktor eksternal (faktor-faktor yang timbul dari luar diri individu, seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat), antara lain:

  1. Keluarga yang tidak harmonis atau broken home, hal tersebut dapat mempengaruhi kejiwaan anak dan berimbas pada pendidikannya.
  2. Terlalu sering pindah sekolah, hal ini ada kaitannya dengan faktor yang pertama juga.
  3. Terlalu berat beban belajar peserta didik atau mengajar guru.
  4. Kekurangan gizi
  5. Kelemahan dari sistem belajar mengajar pada tingkat-tingkat pendidikan (dasar / asal) sebelumnya.

Nah dari beberapa faktor penyebab diatas dapat diketahui salah satunya pada faktor internal, misalnya malas belajar. Apa yang menyebabkan siswa menjadi malas belajar bahkan tidak nafsu belajar. 

Perlu diketahui mungkin saja si anak tidak menyukai pelajarannya, misal pelajaran matematika anak susah memahami materi dan akhirnya tidak memperhatikan gurunya saat mengajar. 

Bisa karena pelajarannya terlalu susah, cara penyampaian materinya membosankan atau mungkin tidak suka dengan guru yang mengajar. Atau mungkin si anak terkena virus gadget yang marak pada masa kini. 

Game atau permainan yang ada di dalam gadget sudah merasuki jiwa si anak sehingga tidak lagi tertarik dengan yang namanya belajar, bahkan lebih banyak waktu bermain gadget daripada belajar. Bahkan kebanyakan orang tua merayu anaknya yang malas belajar dengan diming-imingi setelah belajar boleh bermain gadget. 

Hal tersebut malah membuat anak fokus terhadap bermain gadgetnya bukan konsentrasi belajarnya. Karena ia ingin cepat-cepat selesai belajar kemudian ingin segera bermain gadget. Sebaiknya ada batasan usia anak boleh bermain atau menggunakan gadget, agar anak tidak mudah terkena virus gadget yang dapat mempengaruhi belajarnya.

Kemudian dalam faktor eksternal yang paling memicu ialah lingkungan keluarganya. Pada dasarnya, pendidikan yang utama itu datangnya dari lingkungan keluarga. 

Tingkat kesuksesan dan keberhasilan anak datang dari dukungan dan motivasi orang tuanya. Jika si anak mengalami kesulitan belajar atau selalu malas dalam belajar di sekolah maupun di rumah, mungkin si anak kurang motivasi dan dukungan dari orang tuanya, bisa dibilang kurang diperhatikan karena keluarganya tidak harmonis atau mengalami broken home. 

Atau mungkin orang tua yang bekerja dari pagi sampai malam sehingga perhatian pada anaknya sangat kurang. Hal ini yang menyebabkan anak menjadi malas belajar. Kurangnya komunikasi dengan orang tua juga menyebabkan malas belajar, karena orang tua acuh terhadap pendidikan anak, sehingga anak berpikir "untuk apa aku belajar, ayah ibu saja tidak pernah menanyakan hasil belajarku".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun