Mohon tunggu...
khusnul ashar
khusnul ashar Mohon Tunggu... Editor - Editor

Ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masalah Kependudukan di Negara Berkembang dan Indonesia

11 Oktober 2024   16:14 Diperbarui: 11 Oktober 2024   16:23 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia saat ini berada dalam periode penting yang disebut bonus demografi. Ini adalah kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk non-produktif (anak-anak dan lansia). 

Periode ini adalah peluang besar bagi negara untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, dengan memanfaatkan tenaga kerja produktif yang melimpah. Namun, agar bonus demografi ini dapat dimanfaatkan secara optimal, ada beberapa tantangan besar yang harus dihadapi, terutama terkait dengan generasi muda. Berikut adalah pembahasan lebih rinci mengenai bonus demografi dan tantangan generasi muda di Indonesia.

Bonus Demografi: Peluang untuk Pertumbuhan Ekonomi

Bonus demografi terjadi ketika proporsi usia produktif dalam total populasi mencapai puncaknya. Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia diperkirakan akan mencapai puncak bonus demografi sekitar tahun 2030. Ini memberikan kesempatan unik bagi negara untuk meningkatkan daya saing ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang melimpah dan usia produktif.

Manfaat utama dari bonus demografi meliputi:

  • Peningkatan produktivitas tenaga kerja: Dengan lebih banyak tenaga kerja yang tersedia, produksi barang dan jasa dapat meningkat, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi.
  • Peningkatan daya beli dan konsumsi: Penduduk usia produktif biasanya memiliki penghasilan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-produktif, sehingga dapat meningkatkan konsumsi dan pertumbuhan pasar domestik.
  • Pengurangan beban ketergantungan: Jumlah penduduk usia non-produktif yang lebih sedikit mengurangi beban ekonomi negara untuk menyediakan layanan sosial, seperti pendidikan dan kesehatan, sehingga anggaran negara dapat lebih difokuskan pada pembangunan ekonomi.

Namun, untuk memanfaatkan bonus demografi ini, Indonesia perlu mempersiapkan beberapa aspek penting yang berhubungan dengan kualitas sumber daya manusia, terutama generasi muda, agar mereka bisa berkontribusi secara maksimal.

 Tantangan bagi Generasi Muda

Meskipun bonus demografi menawarkan peluang besar, generasi muda Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi agar mereka dapat menjadi motor penggerak pembangunan. Tantangan-tantangan tersebut meliputi:

a. Pendidikan yang Belum Merata dan Relevan

Salah satu masalah utama yang dihadapi generasi muda adalah akses terhadap pendidikan yang belum merata. Banyak anak muda di daerah-daerah terpencil dan tertinggal masih mengalami kesulitan mendapatkan pendidikan berkualitas. Selain itu, kurikulum yang ada belum sepenuhnya relevan dengan kebutuhan pasar kerja modern.

Banyak lulusan sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia yang tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, khususnya dalam bidang teknologi dan inovasi. Akibatnya, terjadi ketidaksesuaian antara permintaan tenaga kerja dan keterampilan yang dimiliki oleh angkatan kerja, yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di kalangan pemuda, bahkan di antara mereka yang memiliki ijazah pendidikan tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun