Mohon tunggu...
khusnul ashar
khusnul ashar Mohon Tunggu... Editor - Editor

Ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wirausaha Sosial, Mengubah Tantangan Sosial Menjadi Peluang Bisnis Berkelanjutan

4 Oktober 2024   14:06 Diperbarui: 4 Oktober 2024   14:08 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak Sosial dan Keberlanjutan: EcoFaeBrick telah berhasil mengurangi emisi metana dari limbah ternak dan menciptakan produk yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, perusahaan ini juga memberikan pelatihan dan pekerjaan bagi petani lokal, sehingga mereka mendapatkan pendapatan tambahan dari penjualan limbah ternak yang sebelumnya tidak dimanfaatkan.

4. Ruangguru -- Pendidikan Terjangkau dengan Teknologi Digital

Ruangguru adalah platform pendidikan online di Indonesia yang menyediakan akses ke materi pembelajaran berkualitas dengan harga terjangkau. Di Indonesia, kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih sangat besar, dengan banyak siswa di daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke guru yang kompeten atau materi pembelajaran yang memadai. Ruangguru didirikan oleh Belva Devara dan Iman Usman pada tahun 2014. Mereka adalah dua pengusaha muda Indonesia yang melihat tantangan besar dalam akses pendidikan berkualitas di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota.

Ruangguru memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan belajar online yang bisa diakses oleh siapa saja, kapan saja. Mereka menyediakan video pembelajaran, kuis interaktif, dan bimbingan belajar dengan harga yang jauh lebih terjangkau daripada bimbingan belajar konvensional. Dengan dukungan teknologi, Ruangguru berhasil menjangkau jutaan siswa di seluruh Indonesia.

Dampak Sosial dan Keberlanjutan: Dengan mengurangi kesenjangan akses pendidikan, Ruangguru membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara keseluruhan. Model bisnisnya berkelanjutan karena pendapatan yang diperoleh dari langganan siswa digunakan untuk memperluas konten dan teknologi yang mereka tawarkan.

5. Brac -- Pemberdayaan Sosial di Bangladesh

BRAC (sebelumnya Bangladesh Rural Advancement Committee) adalah salah satu organisasi wirausaha sosial terbesar di dunia, berawal dari Bangladesh dan kini telah berkembang ke banyak negara. BRAC menawarkan berbagai layanan sosial, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin. BRAC berfokus pada pemberdayaan masyarakat miskin dengan memberikan keterampilan, pendidikan, dan layanan kesehatan. Mereka juga menyediakan layanan microfinance yang memungkinkan masyarakat untuk memulai usaha kecil, terutama di pedesaan.

BRAC (Bangladesh Rural Advancement Committee) didirikan oleh Sir Fazle Hasan Abed. Ia mendirikan BRAC pada tahun 1972 setelah Perang Kemerdekaan Bangladesh, dengan tujuan awal membantu rekonstruksi dan pemulihan pasca-perang di Bangladesh. BRAC kemudian berkembang menjadi salah satu organisasi nirlaba terbesar di dunia, yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat miskin melalui pendidikan, layanan kesehatan, microfinance, serta program pemberdayaan ekonomi. Fazle Hasan Abed adalah seorang visioner yang percaya bahwa solusi untuk kemiskinan dan ketimpangan harus dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dan berbasis komunitas. Di bawah kepemimpinannya, BRAC telah beroperasi di lebih dari 10 negara dan menjadi model inovasi untuk pembangunan sosial dan ekonomi di negara-negara berkembang.

Dampak Sosial dan Keberlanjutan:
BRAC telah berhasil memberdayakan jutaan orang dengan menyediakan akses ke pendidikan, kesehatan, dan keuangan. Model ini berkelanjutan karena BRAC memanfaatkan model bisnis yang menggabungkan keuntungan dengan dampak sosial, di mana sebagian besar dana yang dihasilkan dari layanan keuangan digunakan untuk mendanai program-program sosial mereka.

6. Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa adalah organisasi sosial yang didirikan pada tahun 1993. Meskipun awalnya fokus pada pengumpulan dan distribusi zakat, Dompet Dhuafa telah berkembang menjadi lembaga wirausaha sosial yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan penanggulangan bencana. Mereka memiliki program-program untuk mendukung pengusaha kecil, petani, dan masyarakat miskin melalui berbagai pelatihan dan akses modal usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun