Transliterasi: Quln y nru kn bardan wa salman 'al ibrhm.
Artinya: "Kami berfirman: 'Wahai api! Jadilah dingin, dan (berilah) keselamatan kepada Ibrahim.'"
Dalam ayat ini, Allah SWT menunjukkan kuasa-Nya dengan memerintahkan api, yang secara alami bersifat membakar, untuk menjadi dingin dan aman bagi Nabi Ibrahim. Kejadian ini terjadi ketika Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam api oleh kaumnya karena menghancurkan berhala-berhala mereka sebagai bentuk dakwah terhadap tauhid. Peristiwa ini menunjukkan bahwa segala sesuatu di alam semesta, termasuk elemen dasar seperti api, berada di bawah kendali penuh Allah SWT.
Ayat ini menjadi simbol bahwa Allah mampu melindungi hamba-hamba-Nya yang beriman meskipun dalam situasi yang tampaknya mustahil. Hal ini juga mengajarkan umat Islam untuk selalu bertawakal kepada Allah dalam menghadapi tantangan dan ujian.
Epilog
Kebakaran hebat di Los Angeles menjadi salah satu tanda kebesaran Allah yang mengingatkan manusia akan kelemahan mereka di hadapan Sang Pencipta. Dalam setiap bencana, terdapat hikmah yang hanya dapat dipahami dengan hati yang penuh keimanan. Allah SWT menciptakan alam semesta untuk menjadi pelajaran bagi manusia, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an: "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan; dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar" (QS. Al-Baqarah: 155). Peristiwa ini mengajarkan kita untuk lebih bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, menjaga amanah berupa alam yang telah Allah titipkan, dan memperkuat solidaritas dalam menghadapi ujian.
Di balik kehancuran, kita diajak untuk bermuhasabah dan memperbaiki hubungan dengan Sang Khalik, sesama manusia, dan lingkungan. Kebakaran ini bukan hanya tentang kehilangan, tetapi juga tentang kesempatan untuk bangkit dengan iman yang lebih kuat dan hati yang lebih lapang. Sebagaimana api yang dimaksudkan untuk menghancurkan, ia juga bisa menjadi jalan bagi pertumbuhan baru yang lebih baik. Dengan mengambil hikmah dari setiap kejadian, kita dapat melangkah lebih dekat kepada ridha Allah SWT, sembari memperbaiki dunia yang kita tinggali sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya. Karena dalam setiap musibah, ada rahmat yang tersembunyi bagi mereka yang mau merenungkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H