Sebagai orang tua, semua upaya kita terkonsentrasi pada membesarkan anak-anak untuk menjadi mandiri dan berperilaku baik.
Anak-anak mempunyai kapasitas besar untuk menyerap dan belajar dari pengalaman. Mendorong anak untuk mengembangkan kebiasaan sehat sejak awal memungkinkan mereka untuk belajar dan menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-harinya.
Sebagai orang dewasa, kita dapat dengan mudah membedakan antara kebiasaan baik dan buruk. Makan makanan seimbang, tidur nyenyak, berolahraga teratur, dsb adalah kebiasaan baik. Melakukan kebiasaan baik yang sehat akan mengarah pada kesejahteraan mental, fisik, dan emosional.
Anak-anak ibarat semen basah, mudah dipengaruhi dan hidup dengan contoh.
Roselin Raj, jurnalis dan penulis topik kesehatan dan kesejahteraan selama lebih dari satu dekade memberikan beberapa poin penting tentang bagaimana mengembangkan kebiasaan sehat anak.
Mengembangkan Kebiasaan Sehat.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, anak-anak banyak belajar dari orang tuanya. Oleh karena itu orang tua perlu menciptakan lingkungan rumah yang sehat mulai dari kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan positif lainnya.Â
Semua ini akan membantu anak mengembangkan kebiasaan sehat sejak awal. Sebagai contoh, seorang anak yang dibesarkan di rumah yang biasa mengkonsumsi makanan seimbang yang sehat akan terbiasa makan makanan sehat.
Kebiasaan Makan.
Mengajari anak-anak biasa makan makanan sehat adalah cara yang bagus untuk memastikan anak menjalani gaya hidup sehat.
Menciptakan cita rasa makanan sehat dan bergizi akan mendorong anak-anak  bisa memilih makanan bergizi daripada junk food. Mulailah dengan rutinitas makan sederhana seperti sarapan yang layak di pagi hari. Biasakan menyiapkan sarapan yang sehat setiap pagi untuk anak-anak. Melewatkan sarapan bisa menimbulkan banyak efek buruk pada kesehatan seperti meningkatknya cadangan lemak dan gula darah.
Biasakan makan malam bersama keluarga untuk memantau porsi makan anak dan mencegah mereka mengemil makanan yang tidak sehat dan tidak tepat waktu. Kenalkan berbagai buah dan sayuran dalam makanan mereka untuk mengembangkan kesukaan terhadap semua pilihan makanan yang baik dan sehat.Â
Karenanya memastikan anak makan seimbang setiap hari pada gilirannya akan menjadi kebiasaan sehat seumur hidup. Anak-anak yang tumbuh dengan sikap positif terhadap makanan sehat akan tumbuh menjadi individu yang sehat.
Olah Raga.
Sama halnya dengan makan dengan benar, membiasakan olah raga yang baik dalam kehidupan anak adalah kebiasaan penting lainnya yang perlu ditanamkan pada usia muda.Â
Hasil penelitian The Physical Activity Guidelines for Americans membuktikan bahwa olah raga teratur akan membantu anak-anak dan remaja meningkatkan kebugaran kardiorespirasi, membangun tulang dan otot yang kuat, mengontrol berat badan, mengurangi gejala depresi dan kegelisahan, serta mengurangi risiko kanker, diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas dan osteoporosis. Â Selain itu manfaat lain olah raga teratur adalah meningkatnya keterampilan sosial dan berkembangnya sifat sportif.
Anak-anak memiliki banyak energi dan jika diarahkan dengan baik dapat membantu mereka mendapat manfaat dalam banyak hal.
Meskipun manfaatnya banyak, penting untuk memahami kepekaan mereka dan menjadikannya proses yang menyenangkan. Tidak semua anak menyukai aktivitas fisik dan olahraga.
Jadi, pertama-tama cobalah dan pahami kegiatan aktifitas apa yang bisa membuat anak menantikannya. Kenalkan sebanyak mungkin pilihan bagi anak untuk membantu mereka memilih salah satu kegiatan fisik yang paling menggairahkan mereka.
Jadwal Yang Seimbang
Jadikan anak terbiasa untuk mempertahankan jadwal yang lengkap sejak awal karena hal ini membantu anak menciptakan rasa tanggung jawab terhadap tugas. Misalnya, penjadwalan waktu nonton televisi/main game dan waktu membaca dalam rutinitas anak akan memastikan mereka menyikapi kedua aktivitas tersebut dengan antusiasme yang sama.Â
Tidak mempertahankan jadwal yang seimbang dapat berakibat buruk bagi anak seperti kurang konsentrasi, merosotnya kinerja di sekolah, obesitas, serta gangguan emosi dan sosial.
Jika anak banyak menonton televisi, maka waktu untuk bermain atau membaca menjadi terbatas dan sering diabaikan.
Kebiasaan membaca dapat membantu anak mampu belajar lebih cepat, memperoleh nilai bagus, membangun harga diri dan sukses dalam karier. Jadi, tanamkan kebiasaan membaca yang sehat pada anak-anak, dengan membiarkan mereka memilih bacaan favoritnya akan membuatnya terasa seperti tidak sedang mengerjakan tugas. Kebiasaan membaca sangat penting untuk menjadikan proses belajar menjadi menyenangkan.
Berpikir Positif
Berpikir positif adalah kebiasaan yang bagus untuk mengajar anak sejak dini dalam kehidupan mereka. Menjadi positif adalah kebajikan yang membantu melihat sisi yang lebih cerah. Anak-anak tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya sampai kita sebagai orang tua atau guru merangsang mereka ke arah itu.
Anak-anak sangat mudah merasa kecil hati ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan. Mengajar mereka untuk belajar dari kegagalan dan menangani perasaan negatif dengan cara yang konstruktif akan membantu membangun individu yang kuat.
Menjaga lingkungan yang positif dan sehat di rumah adalah langkah pertama dalam proses ini. Dorong perilaku positif, bicarakan dengan anak tentang kegagalan dan cara menerimanya. Dampingilah mereka untuk membentuk perspektif positif tentang kehidupan sehingga mereka biasa ikhlas dan tegar.
Mengembangkan Keterampilan Sosial
Mengapa begitu penting untuk mengajarkan pelajaran kepada anak untuk mengembangkan keterampilan sosial yang baik ?
Keterampilan sosial memungkinkan anak belajar dan tumbuh dengan memahami dinamika lingkungan tempat mereka berada. Studi menunjukkan bahwa sosialisasi dan komunikasi memungkinkan anak-anak belajar percaya diri, mandiri, empatik, dan disiplin. Keterampilan sosial tidak hanya membantu hubungan antar pribadi tetapi juga merupakan watak penting dalam karier profesional apa pun.
Menurut What To Expect, "Sosialisasi adalah istilah yang dimunculkan karena itu berarti lebih dari sekadar mengatur waktu main. Bayi bersosialisasi mulai dari lahir dengan ibu, ayah, pengasuh dan saudara kandung. Mereka mulai menangkap isyarat sosial dan memahami bagaimana dunia di sekitar mereka bekerja. Menempatkan bayi dalam situasi sosial yang berbeda mengajarkannya untuk mudah beradaptasi. "
Jadi, mulailah dengan mengajarkan kebaikan, sopan santun, dan empati kepada anak. Misalnya, membujuk anak untuk berbagi mainan dengan saudara kandung atau teman, akan membantu mereka memahami dinamika memperhatikan orang lain.Â
Kebiasaan ini akan memungkinkan anak untuk memahami orang lain dan memperlakukan mereka dengan baik. Ini adalah fondasi yang memungkinkan anak untuk bergaul dengan orang-orang di lingkungan mereka dengan mudah dan percaya diri.
Komunikasi
Komunikasi yang terdiri atas mendengarkan dan bercakap-cakap adalah keterampilan yang anak-anak kembangkan sejak dini dalam kehidupan mereka. Komunikasi pertama bayi dimulai dengan menangis untuk memperoleh makanan, keinginan tidur atau kenyamanan.
Bayi baru lahir mulai belajar berkomunikasi dengan mengenal suara dari lingkungan mereka seperti suara ibu, gerakan atau ekspresi wajah. Mereka belajar berkomunikasi dengan belajar menyapa, bergiliran saat berbicara atau bahkan meniru situasi seperti menertawakan lelucon, berbagi mainan, dll.
Kuncinya adalah melibatkan mereka berinteraksi dan kegiatan lain yang mendorong terjadinya komunikasi. Atur teman bermain atau kelas aktivitas yang akan membantu anak bertemu dan berinteraksi dengan anak-anak lain sebaya mereka.
Beberapa gagasan untuk mengembangkan bakat anak dalam komunikasi bisa berupa :
* Minta dia menjelaskan kegiatan mereka hari ini kepada Anda dan memberi tahu mereka tentang kegiatan yang telah Anda lakukan.
* Bicaralah dengannya tentang buku yang dia baca, atau acara televisi yang di tonton
Menciptakan situasi seperti ini bagi anak akan membantu mengembangkan kosakata dan kemampuan komunikasinya. Ini juga akan membantu menangani masalah sosial akibat adanya perasaan malu atau cemas yang timbul ketika anak berada di lingkungan baru ( di sekolah atau kelak ditempat kerja) .
Empati
Bila anak diajari berempati sejak dini, mereka akan menjadi orang dewasa yang biasa berempati. Anak yang empatik terbiasa untuk bersikap baik, hormat, dan pengertian terhadap semua orang. Tanda-tanda empati pada anak bisa diketahui sejak usia 8-10 bulan. Empati bukanlah sifat yang dimiliki setiap orang sejak lahir tetapi dapat dibina oleh orang tua, pengasuh, dan guru.
Misalnya, menangis jika orang lain kesakitan atau berbelas kasih ketika orang lain kesal adalah dasar-dasar bersikap empatik. Anak-anak dengan kemampuan berempati pada usia yang sangat dini dapat dibina menjadi individu yang berempati. Orang tua bisa menjadi panutan mereka dengan memahami perasaan mereka.
Jika Anda memberi seseorang bahu Anda untuk menangis, pasti anak Anda akan mengikuti cara Anda ketika seseorang bersedih. Evaluasi perasaan dengan anak Anda untuk memahami bagaimana mereka memandang suatu situasi dan kemudian membimbing mereka kearah yang baik.
Menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan positif untuk anak di rumah sangat penting karena kebiasaan ini akan membantu mereka menjadi pribadi yang kuat secara emosional dan peka situasi.
Keingintahuan
Keingintahuan adalah cawan suci ilmu pengetahuan. Anak-anak sangat haus untuk mengetahui dan memahami dunia tempat mereka hidup dan bagaimana segala sesuatu berfungsi.Â
Seorang bayi terlahir ke dunia yang sama sekali baru dengan selera, aroma, pengalaman, tempat dan orang. Kurva pembelajaran berada pada titik tertinggi dalam tahap kehidupannya. Alasan mengapa mereka senang pergi ke kebun binatang atau makan es krim merek baru adalah karena mereka penasaran dan ingin terbiasa dengan pengalaman 'baru'.
Mengapa anak-anak banyak bertanya? Pertanyaan-pertanyaan menunjukkan tingkat keingintahuan mereka tentang subjek tersebut. Anak-anak dengan pikiran yang ingin tahu dapat memanfaatkan lingkungan dengan belajar dan menggambar inspirasi. Sebagai orang tua, ciptakan peluang dalam bentuk latihan belajar yang menyenangkan, buku, pertunjukan, dan kelompok teman sebaya.
Dorong rasa ingin tahu mereka dengan MENGHARGAI upaya mereka untuk mempelajari hal-hal baru. Berpartisipasilah secara setara dalam upaya mereka memahami dunia di sekitar mereka.Â
Sementara belajar adalah proses seumur hidup, membangun fondasi yang bagus akan membantu mereka dalam keseluruhan proses. Ini akan membantu mereka memanfaatkan dan membimbing keingintahuan mereka sambil menciptakan individu yang didukung secara akademis dan sosial.
Ketrampilan Sosial
Untuk menjadi anggota masyarakat yang sukses, sangat penting untuk memahami dinamika lingkungan. Anak-anak yang biasa belajar tentang lingkungan mereka akan memahami dan memperoleh ketrampilan sosial. Ciri-cirinya bisa berupa biasa menyapa orange lain lebih dahulu, bersikap empatik terhadap orang lain atau sekadar hidup bermasyarakat dengan damai.Â
Ketrampilan sosial adalah kemampuan penting dalam  berinteraksi dan berhubungan dengan manusia secara efektif dan tepat.
Peran orang tua dan pendidik dalam membangun ketrampilan sosial anak-anak adalah faktor utama.Â
Orang tua bisa membantu anak-anak mengembangkan kompetensi sosial dan menunjukkan hubungan positif sebelum mereka masuk sekolah. Sikap ini pada anak-anak akan membantu mereka menyelesaikan konflik interpersonalnya, berteman, belajar penyesuaian dan mencapai keberhasilan akademis.
Tujuan kita adalah membantu mereka memperoleh kompetensi sosial untuk kehidupan yang bahagia dan sukses, dan sangat penting untuk memberi mereka lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang. Anak-anak yang memiliki hubungan baik dengan orang tuanya akan berhasil menyelesaikan masalah sosial yang dihadapi, memiliki empati terhadap orang lain, dan tidak akan menjadi individu yang kesepian.
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang berasal dari rumah tangga yang tenteram menunjukkan lebih banyak tanda-tanda kemurahan hati terhadap orang lain dan sukses dalam hidup. Karena itu sembari membesarkan anak-anak untuk menjadi manusia yang baik, sangat penting bagi anak untuk merasa aman dan dicintai sejak awal kehidupannya.
Harga Diri
Anak-anak harus menghargai diri mereka sendiri sebagai langkah utama membangun keterampilan sosial. Mengajari tentang harga diri memungkinkan anak bisa menghargai pikiran serta tindakannya.
Hasil positif dari latihan ini adalah mereka akan mampu mengambil keputusan rasional, berbagi dan peduli, bekerja sama, sabar, menerima perbedaan, fokus untuk menyelesaikan tugas dan tidak ada tampilan emosi negatif seperti pertengkaran, intimidasi, dll.
Anak-anak dibesarkan untuk menghargai diri mereka sendiri, belajar untuk menghormati semua orang di lingkungan mereka. Mereka memperlakukan dan merasa sama dengan orang lain. Tidak ada ruang untuk konotasi negatif atau perasaan tentang orang lain yang dapat menyebabkan banyak emosi negatif seperti kecemburuan, kemarahan atau intimidasi.
Anak-anak yang tumbuh dalam rumah tangga kacau sering menunjukkan sifat negatif dan memperlakukan orang lain dengan cara mereka diperlakukan atau lebih buruk. Oleh karena itu mulailah mengakui anak-anak sebagai individu yang bertanggung jawab dengan harga diri, kepercayaan diri dan rasa hormat.
Orang tua, sambil mengajar anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial yang baik dan positif, memungkinkan anak-anak bertindak sesuai usia mereka. Jangan selalu memaksakan mereka hanya melakukan hal yang benar. Jika mereka marah dengan teman atau, memukul seseorang saat bermain, biarkan mereka menunjukkan perilaku itu.
Anda harus berbicara dengan mereka dan membuat mereka menyadari kedua belah pihak dan tidak kehilangan ketenangan atau menyalahkan mereka. Ini akan membantu anak memahami situasi dengan cara yang sehat alih-alih menciptakan perasaan negatif tentang orang atau situasi tersebut.
Penutup
Ajari anak Anda keterampilan sosial dan cara menciptakan kebiasaan sehat yang baik dalam bahasa yang mereka pahami, yaitu melalui permainan, buku, pertunjukan, teman, dan mungkin traveling. Biarkan mereka mengembangkan dan mengasah keterampilan sosial mereka secara alamiah.
Ceramah, omelan atau hukuman akan membuat mereka sangat pasif tentang situasi dan dalam jangka panjang akan menghambat perkembangan sosial mereka. Jadi bersabarlah, baik hati dan santai saat berurusan dengan anak Anda dan yang paling penting hidup apa yang Anda contohkan dan anak Anda akan mengikuti tauladan tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI