Hal demikian tidak terlepas dari apa yang anak ucapkan sesuai dengan apa yang sering anak lihat, salah satunya tontonan pada aktivitas screen time tersebut. Oleh sebab itu, agar anak tidak terlena dan kecanduan terhadap waktu layar, maka sebaiknya orang tua membatasi penggunaan serta menyaring tontonan agar terhindar dari konten-konten negatif.
6. Membuat kesepakatan
Kesepakatan yang dimaksud bukan sebuah ancaman, melainkan sebuah sanksi atau hukuman yang bersifat mendidik. Misalnya, orang tua dan anak membuat kesepakatan penggunaan kata-kata baik setiap hari. Namun, apabila anak secara reflek mengucapkan kata-kata kotor baik disengaja maupun tidak, maka sebaiknya orang tua memberikan sanksi kepada anak.
Sanksi tersebut salah satunya dapat berupa anak sama sekali tidak diperbolehkan screen time dalam waktu sehari baik itu menonton televisi maupun HP. Selanjutnya, ajarkan anak untuk meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya.
Satu hal yang perlu orang tua perhatikan adalah buat kesepakatan tersebut dengan cara kreatif dan menyenangkan. Komunikasikan dengan penuh kasih sayang dan kelembutan agar anak senantiasa merasa nyaman.
7. Memberi contoh yang baik.
Agar anak memiliki tutur kata yang baik dan tidak kotor, maka orang tua bisa memulainya dari rumah. Keluarga sebagai lingkup sosialisasi terkecil bagi anak, maka sebaiknya orang tua memberikan sebuah keteladanan. Dalam membangun komunikasi bersama keluarga hendaknya menghindari caci maki, olokan, dan ejekan.
Sebagai figur orang tua sebaiknya memberikan contoh melalui perkataan yang lembut, sejuk, dan indah didengarkan. Mengingat anak akan meniru yang paling sering didengarnya. Dalam usianya yang masih belia, anak bisanya meniru tanpa pikir panjang.
***
Demikianlah beberapa cara bijak orang tua dalam menghadapi buah hatinya yang berbicara kotor. Sebagai tugas orang tua dalam proses pengasuhannya adalah memperbaiki, membina, dan memberikan keteladanan sebaik-baiknya terhadap anak.
Mengubah perilaku anak dari tidak baik menjadi baik memang tidaklah membutuhkan waktu yang singkat. Hal demikian dibutuhkan kesabaran dan kemantapan niat dalam hati melalui kebiasaan-kebiasaan baik dalam pengasuhan. Semoga setiap orang tua dimampukan dalam mendidik putra-putrinya seiring dengan perkembangan zaman untuk menjadi generasi yang berakhlak mulia. Amin.