Agar permasalahan-permasalahan tersebut tidak terjadi dan ibadah puasa berjalan lancar, maka sebaiknya kita melakukan pencegahan sejak dini melalui beberapa upaya diantaranya sebagai berikut.
1. Menyikat gigi secara rutin.
Dalam ilmu kedokteran gigi menganjurkan untuk menyikat gigi 2 kali sehari yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur malam. Pada bulan Ramadan berarti kita bisa menyikat gigi setelah makan sahur dan menjelang tidur di malam hari.
Adapun menyikat gigi bukan sekadar menyikatnya saja, melainkan harus dilakukan selama 2 menit secara menyeluruh termasuk menggosok lidah.
Kemudian, aktivitas yang tidak terlepas dari kegiatan setelah menyikat gigi adalah berkumur dengan obat kumur. Sebaiknya penggunaan obat kumur tidak terlalu sering karena kandungan alkohol (misalnya pada beberapa produk obat kumur) yang tidak baik bagi kesehatan mulut bila terlalu sering digunakan. Bahkan membunuh bakteri-bakteri baik dalam rongga mulut hingga berpotensi munculnya jamur.
2. Melakukan scaling atau pembersihan karang gigi.
Memeriksakan kesehatan gigi secara rutin dan berkala ke dokter gigi merupakan suatu keharusan. Salah satunya melakukan scaling atau pembersihan karang melalui prosedur membersihkan atau menghilangkan karang (mineral yang mengeras) yang menempel di garis gusi. Pembersihan ini dapat dilakukan satu hingga dua kali dalam satu tahun misalnya di awal dan pertengahan tahun.
Tindakan scaling dapat menghilangkan plak dan karang, menghindari penyakit gusi, dan mencegah pembentukan poket (kantong) plak.
Pada pelaksanaannya pun sebaiknya dilakukan satu bulan sebelum atau waktu yang mendekati bulan Ramadan. Hal demikian agar kita lebih tenang apabila saat tindakan ada benda yang tidak sengaja tertelan dalam kondisi sedang tidak berpuasa.
Namun demikian, mengacu pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 250/E/MUI-KB/V/2018 tentang Tindakan Kedokteran Gigi. Fatwa ini menyatakan tindakan seperti cabut gigi, scaling, penambalan gigi, pencetakan gigi, dan tindakan lainnya saat puasa tidak membatalkan puasa. Hal itu harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak berlebihan.
3. Memperhatikan jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi.