Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

5 Nasihat Islami Lirik Lagu Tombo Ati Karya Sunan Bonang yang Tetap Hits

26 Maret 2024   16:08 Diperbarui: 26 Maret 2024   16:14 2279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kecil saya mengartikan bulan puasa Ramadan sebagai bulan yang memiliki ciri khas tersendiri di antara bulan-bulan yang lain. Bulan Ramadan mengantarkan pada suasana yang berbeda mulai dari kegiatan makan dan minum, tadarus Al-Qur'an, cara berpakaian, musim takjilan, hingga kemunculan berbagai lagu religi.

Lagu religi turut mewarnai nuansa Islami di bulan puasa melalui berbagai program di stasiun televisi, radio, seni pertunjukan (hadroh), pengajian, hingga pada pertemuan kajian Islami.

Salah satu lagu religi yang tersohor hingga kini adalah lagu "Tombo Ati" atau "Obat Hati" yang dipopulerkan oleh salah satu penyanyi religi tanah air, Opick. Pada lirik lagu ini mengandung makna yang begitu mendalam sebagai penenang hati.

Pencipta syair Tombo Ati adalah Raden Maulana Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang (1465-1565), salah satu Walisongo yang berasal dari Tuban, Jawa Timur. Sunan Bonang merupakan putra Sunan Ampel (Raden Rahmat) dan Nyai Ageng Manila (Dewi Condrowati).

Walisongo dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa sekitar abad ke-1, merupakan tokoh intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya.

Lagu tradisional Jawa ini sebagai media dakwah yang populer di kalangan muslim di pulau Jawa. Dikutip dari sebuah jurnal elektronik Universitas Ibn Khaldun Bogor, bahwa lirik Tombo Ati mengandung unsur sebagai berikut.

Pertama, lirik Tombo Ati merupakan media sosial budaya yang menjadi media edukasi dan pemantapan nila-nilai Islami pada masyarakat Indonesia.

Kedua, pendidikan yang bercirikan nilai ajaran ulama serta menampilkan identitas diri untuk memperjelas keberadaan umat Islam Indonesia.

Ketiga, keberadaan lirik Tombo Ati sebagai warisan budaya leluhur, sudah sepatutnya dijaga kelestariannya, sebagai hasil karya pendidikan dan dakwah.

Populer sebagai Lagu Religi Tanah Air

Lagu Tombo Ati masih sering kita dengar hingga saat ini. Lagu ini sering diputar menjelang atau ketika Ramadan. Lagu yang sarat makna ini selalu diajarkan di pesantren-pesantren, dan telah dinyanyikan, direkam, dan dirilis oleh beberapa penyanyi Indonesia.

Lima abad setelah penulisannya, menjadi salah satu lagu tradisional Jawa yang paling populer. Lagu ini terutama sangat populer pada bulan suci Ramadan. Meskipun tidak ditemukan kata "Ramadan" dalam lirik lagu Tombo Ati, namun lagu ini lebih akrab di hati masyarakat yang lekat dengan nuansa Ramadan.

Adapun beberapa tokoh tanah air yang turut mempopulerkan syair Tombo Ati diantaranya penyanyi lagu religi Aunur Rofiq Lil Firdaus (Opick) dan seorang tokoh intelektual muslim Emha Ainun Najib (Cak Nun dan Kiai Kanjeng).

Berikut salah satu lirik lagu "Tombo Ati" yang dipopulerkan oleh Opick.

Tombo ati iku limo perkarane
Obat hati ada lima perkaranya
Kaping pisan, moco Qur'an lan maknane
Yang pertama, baca Qur'an dan maknanya
Kaping pindo, sholat wengi lakonono
Yang kedua, sholat malam dirikanlah
Kaping telu, wong kang sholeh kumpulono
Yang ketiga, berkumpullah dengan orang sholeh
Kaping papat, kudu weteng ingkang luwe
Yang keempat, perbanyaklah berpuasa
Kaping limo, dzikir wengi ingkang suwe
Yang kelima, dzikir malam perpanjanglah
Salah sawijine sopo biso ngelakoni
Salah satunya siapa bisa menjalani
Mugi-mugi Gusti Allah njembadani
Moga-moga Allah Ta'ala mencukupi

Dalam lagu religinya tersebut, pada tahun 2005, Opick mempopulerkannya lebih luas karena selain menggunakan bahasa Jawa, ia juga melagukannya dalam bahasa Indonesia.

Sosok penyanyi religi dengan ciri khas memakai sorban ini memiliki suara yang indah dan lembut hingga berhasil membuat terpukau pada setiap lagu yang dibawakannya. Sehingga makna tersirat dan tersurat yang terdapat dalam lirik lagu Tombo Ati tersampaikan pada siapa saja yang mendengarkan lagu ini.

Opick | Tangkapan layar dokpri melalui YouTube
Opick | Tangkapan layar dokpri melalui YouTube

Begitu pula Cak Nun dengan ciri khas Gamelan Kiai Kanjengnya telah menghidupkan makna di balik lirik lagu ini. Instrumen musik gamelan Kiai Kanjeng sangat menyentuh, menggugah hati dan pikiran.

Cak Nun menambahkan puisi yang menyentuh hati berisi tentang seseorang yang memiliki luka batin dengan segala persoalannya untuk sejenak istirahat, mengendapkan hati, dan bernyanyi.

Cak Nun merangkul semua lini masyarakat untuk menata hati dan menjernihkan pikiran melalui sholawat nabi beserta musikalisasi syair Tombo Ati menggunakan bahasa Jawa yang sarat makna dan begitu menyentuh hati.

Cak Nun dan Kiai Kanjeng | Tangkapan layar dokpri melalui YouTube
Cak Nun dan Kiai Kanjeng | Tangkapan layar dokpri melalui YouTube

Makna dan Nilai-nilai yang Terkandung dalam Lagu

Lagu Tombo Ati mengandung 5 nasihat Islami yang memiliki makna mendalam di setiap liriknya. Syair ciptaan Sunan Bonang ini berisi tentang 5 cara yang mendasar agar seorang muslim memperoleh kedamaian dan ketenangan spiritual, yaitu :

Pertama, membaca Al-Qur'an beserta maknanya. Al-Qur'an bukan sekadar dibaca, melainkan juga dipahami, direnungi, serta diamalkan sehingga akan tercapai ketenangan hati yang hakiki. Maka, di tengah zaman yang dinamis ini, marilah sejenak meluangkan waktu untuk lebih mendekatkan diri dengan Sang Pencipta melalui tadarus Al-Qur'an.

Kedua, melakukan sholat sunnah tahajjud. Di samping juga melaksanakan sholat fardhu (wajib), seorang muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah lainnya sebagai penenang jiwa dan keteguhan iman. Melaksanakan sholat wajib dan sunah, salah satunya agar mendapatkan petunjuk dari Allah atas kemelut persoalan kehidupan yang kadang kala menghampiri.

Ketiga, berkumpul dengan orang-orang sholeh. Makna dari lirik ketiga ini adalah sebuah anjuran untuk berkumpul dan bergaul dengan mereka yang berakhlak baik serta tidak membeda-bedakan jabatan atau kedudukan di dunia. Mampu membedakan mana orang yang tulus berteman dengan kita dan senantiasa menjaga lisannya.

Keempat, melaksanakan puasa-puasa sunnah. Di samping juga melaksanakan puasa wajib, seorang muslim dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan cara berpuasa. Menahan lapar dan menyucikan diri dari hawa nafsu yang bergejolak agar memiliki jiwa yang bersih.

Kelima, terus-menerus berdzikir kepada Allah. Memperbanyak berdzikir tidak hanya di malam hari tetapi juga di pagi hari. Dengan berdzikir maka hati akan senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Senantiasa menyadari bahwa Allah selalu ada untuk hamba-Nya dalam setiap keadaan.

***

Nasihat dengan kalimat ringkas dan makna mendalam pada setiap untaian syair karya Sunan Bonang ini menjadikannya tetap populer di masyarakat. Lagu ini memberikan kesan mendalam yang berdampak pada sebuah refleksi diri dan ketenangan jiwa.

Lagu Tombo Ati mengandung arti berupa nasihat untuk membersihkan hati dari penyakit-penyakit rohani yang membahayakan. Berisi nasihat untuk seorang muslim agar rajin membaca Al-Qur'an beserta maknanya, mengerjakan sholat malam, berkumpul dengan orang sholeh, membiasakan diri untuk berpuasa, dan memperbanyak berdzikir.

Sampai saat ini pun lagu Tombo Ati masih terus populer dengan kreasi baru dan di-cover oleh banyak orang di media sosial. Melalui media lagu atau syair, membuktikan bahwa mengajarkan kebaikan menjadi lebih mudah diingat dan tersimpan dalam memori jangka panjang serta untuk diamalkan.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun