Sejak kecil saya mengartikan bulan puasa Ramadan sebagai bulan yang memiliki ciri khas tersendiri di antara bulan-bulan yang lain. Bulan Ramadan mengantarkan pada suasana yang berbeda mulai dari kegiatan makan dan minum, tadarus Al-Qur'an, cara berpakaian, musim takjilan, hingga kemunculan berbagai lagu religi.
Lagu religi turut mewarnai nuansa Islami di bulan puasa melalui berbagai program di stasiun televisi, radio, seni pertunjukan (hadroh), pengajian, hingga pada pertemuan kajian Islami.
Salah satu lagu religi yang tersohor hingga kini adalah lagu "Tombo Ati" atau "Obat Hati" yang dipopulerkan oleh salah satu penyanyi religi tanah air, Opick. Pada lirik lagu ini mengandung makna yang begitu mendalam sebagai penenang hati.
Pencipta syair Tombo Ati adalah Raden Maulana Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang (1465-1565), salah satu Walisongo yang berasal dari Tuban, Jawa Timur. Sunan Bonang merupakan putra Sunan Ampel (Raden Rahmat) dan Nyai Ageng Manila (Dewi Condrowati).
Walisongo dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa sekitar abad ke-1, merupakan tokoh intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya.
Lagu tradisional Jawa ini sebagai media dakwah yang populer di kalangan muslim di pulau Jawa. Dikutip dari sebuah jurnal elektronik Universitas Ibn Khaldun Bogor, bahwa lirik Tombo Ati mengandung unsur sebagai berikut.
Pertama, lirik Tombo Ati merupakan media sosial budaya yang menjadi media edukasi dan pemantapan nila-nilai Islami pada masyarakat Indonesia.
Kedua, pendidikan yang bercirikan nilai ajaran ulama serta menampilkan identitas diri untuk memperjelas keberadaan umat Islam Indonesia.
Ketiga, keberadaan lirik Tombo Ati sebagai warisan budaya leluhur, sudah sepatutnya dijaga kelestariannya, sebagai hasil karya pendidikan dan dakwah.
Populer sebagai Lagu Religi Tanah Air