2. Mulai dari kegiatan rutin membacakan buku sejak dini.
Kegiatan membacakan buku pada anak bahkan bisa dimulai sejak masa kehamilan. Selanjutnya, ketika anak sudah lahir kenalkan pada buku-buku bertema ringan. Berdasarkan pengalaman penulis, si kecil pertama kali dikenalkan dengan buku bantal atau buku berbahan dari kain. Alasan penggunaan buku bantal karena bentuknya yang unik dan untuk menghindari cidera pada anak misalnya sudut buku "biasa" yang tajam.
Kegiatan membacakan buku yang interaktif serta memperhatikan intonasi dan mimik wajah menjadikan aktivitas ini seru. Sesekali ajukan pertanyaan kepada anak serta membahas dan mendiskusikan apa yang menarik dari isi buku. Hal demikian sebagai upaya mengajak anak perlahan memahami isi buku.
3. Mengajak anak ke tempat seru dan nyaman membaca buku.
Orang tua bisa mengajak anak ke toko buku, perpustakaan, pameran buku, teras rumah, taman baca, ruang keluarga, kamar tidur, bahkan hingga mengajak teman-temannya membaca buku ke rumah. Membawa buku saat bepergian pun merupakan ide yang bagus.
Hal demikian sebagai salah satu upaya anak dapat menikmati dan memahami bacaan dengan suka cita.
4. Menjadikan kegiatan membaca buku sebagai kebutuhan.
Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran orang tua yang mengawalinya. Buat rutinitas membaca di rumah. Tentunya tanpa paksaan, melalui pengenalan perlahan.
Biarkan anak pura-pura menirukan saat orang tuanya membaca buku karena belum lancar atau belum bisa membacanya. Biarkan pula anak berimajinasi dan bereksplorasi melalui setiap kata yang ia lontarkan di setiap membaca buku.
Jadikan kegiatan membaca buku sebagai kebutuhan sekaligus gaya hidup yang menyenangkan dalam keluarga.