Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Target Ramadan 2024, Mencetak Generasi Saleh Anak Usia Dini melalui Pendidikan Agama

12 Maret 2024   15:12 Diperbarui: 12 Maret 2024   15:23 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tiga anak laki-laki sedang tadarus Al-Qur'an (Sumber: sumeks.disway.id)

Ramadan kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena inilah momentum pertama kali si kecil belajar puasa di usianya yang menginjak 4 tahun. Adapun berpuasa Ramadan bukan serta merta keinginan orangtuanya melainkan si kecil sendiri yang meminta izin kepada kami untuk turut berpuasa.

Namun sebelumnya, sudah ada obrolan di antara kami bersama si kecil untuk memberitahukan bahwa sebentar lagi puasa Ramadan. Selain itu, ketika si kecil mengikuti kegiatan Tarhib Ramadan di sekolahnya, ia juga nampak antusias ingin berpuasa.

Kami sampaikan kepadanya bahwa untuk berpuasa diwajibkan sahur terlebih dahulu. Selama berpuasa, si kecil juga harus melaksanakan syariat-syariatnya misalnya tidak makan dan minum, tidak marah-marah, tidak menangis yang berlebihan, rajin tadarus, bersedekah, serta amalan-amalan baik lainnya.

Anggukan dari si kecil menandakan bahwa ia paham, membenarkan, serta menyepakati perkataan kedua orangtuanya.

Membersamai Anak Belajar Pendidikan Agama

Pada Ramadan kali ini, ada satu dari sekian banyak target yang ingin saya capai yaitu membersamai si kecil belajar puasa pertamanya di bulan Ramadan serta istiqomah mendampinginya belajar pendidikan agama Islam.

Usia dini pada anak adalah usia keemasannya (golden age) dimana pada usia ini pola pengasuhan orang tua akan menentukan watak kepribadian dan karakter anak. Pada periode ini penting sekali orang tua menanamkan nilai-nilai agama agar tercipta generasi yang berakhlak mulia. Di masa ini pula masa pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikis anak sangat luar biasa.

Oleh sebab itu, pada momentum Ramadan kali ini saya sangat menaruh harapan besar agar bisa membersamai si kecil belajar dengan penuh suka cita melaksanakan ibadah puasa melalui pendekatan-pendekatan pendidikan agama Islam.

Adapun beberapa langkah ikhtiar kami sebagai orang tua untuk mencapai target Ramadan kali ini, diantaranya :

Pertama, memberikan pengenalan-pengenalan terlebih dahulu kepada si kecil mengenai ciptaan Allah SWT tentang alam seisinya. Pendidikan akal, jasmani, dan rohani merupakan upaya terpenting dan paling awal untuk anak-anak agar mereka mengenal Allah.

Kedua, mengenalkan si kecil tentang ibadah terutama salat lima waktu, wudhu, membaca doa sehari-hari, murojaah surat-surat pendek, dan sebagainya.

Anak saleh memiliki kecintaan yang tulus terhadap ibadah. Mereka dengan antusias melaksanakan salat, membaca Al-Qur'an, dan berdoa.

Ketiga, mengajarkan si kecil pembiasaan-pembiasaan yang bernuansa Islami agar terbentuk akhlakul karimah. Patuh kepada perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Keempat, momentum yang bertepatan dengan ibadah puasa ramadan ini menjadikan orang tua memegang peranan penting untuk mengingatkan anak-anak untuk berpuasa, menyiapkan makanan sahur dan berbuka untuk mereka.

Hal demikian sebagai bentuk dukungan orang tua terhadap anak yang memiliki dorongan dari dalam dirinya sendiri untuk belajar berpuasa, tanpa adanya paksaan.

Kelima, senantiasa mengingatkan anak untuk menjaga perkataan dan perilaku. Bersikap lemah lembut dan ucapan yang baik. Menahan diri untuk mengendalikan amarah ataupun emosi lainnya.

Keenam, tidak memberikan sanksi atau hukuman (punishment) terhadap anak yang tidak menuntaskan puasanya hingga tiba waktunya berbuka. Mengingat ini adalah momentum latihan sehingga yang paling utama adalah anak menikmatinya dan memaknainya seiring berjalannya waktu.

Pada intinya adalah anak suka rela dan penuh suka cita melaksanakan ibadah puasa.

Orang Tua sebagai Suri Teladan

Walaupun di sekolah si kecil diajarkan nilai-nilai pendidikan agama Islam, namun penting kiranya anak tahu bukan sekadar tekstual melainkan kontekstual pula. Dengan demikian, pendidikan agama Islam dari rumah pun sangat diutamakan. Mengingat anak mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah, rumah, maupun lingkungan masyarakat.

Pola asuh dari rumah memiliki peranan penting sebagai penunjang pemahaman agamanya seiring bertambahnya usia dan perkembangan kemampuannya. Di sinilah orang tua sebagai role model atau teladan yang patut dicontoh oleh anak-anaknya.

Keteladan para orang tua merupakan salah satu kunci yang memegang peranan utama dalam pendidikan karakter anak-anaknya. Jika menginginkan kesalehan kepada anak, maka kesalehan tersebut sebaiknya dimulai dari orang tua.

Bahkan, bukan hanya memberi contoh yang baik, tetapi orang tua harus memastikan diri agar layak menjadi contoh putra-putrinya seperti dalam hal ibadah, amanah, bermuamalah, cara berpakaian, dan sebagainya.

Kesalehan anak adalah cerminan kesalehan orang tua. Di mana anak mendapat pola pengasuhan melalui kebiasaan-kebiasaan yang juga dilakukan oleh orang tuanya seperti rajin salat tahajud dan dhuha, puasa sunnah senin-kamis, tahfidz atau murojaah dan tilawah, membaca buku, berdzikir, salat lima waktu tepat waktu, tadarusan, dan sebagainya.

Betapa suasana keislaman begitu kental di dalam keluarga atau di rumah. Pada momentum Ramadan ini sangatlah lekat dengan kegiatan-kegiatan tersebut. Dengan demikian, inilah waktu yang tepat bagi anak usia dini belajar tentang pendidikan agama Islam.

*****

Komitmen tinggi sangat dibutuhkan dalam mewujudkan generasi "sempurna" yang berakhlak mulia. Oleh sebab itu, marilah orang tua memberikan bekal pendidikan agama Islam kepada anak sejak usia dini.

Apalagi di momen Ramadan kali ini adalah waktu yang sangat istimewa dalam mengajarkan segala hal kebaikan kepada anak.

Kelak pada gilirannya, ketika anak sudah menjadi orang tua, ia pun akan menjadi orang tua yang saleh yang akan bersungguh-sungguh agar anaknya kelak menjadi anak yang saleh dan salehah pula.

Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:

"Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 (perkara), yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa untuknya."

Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kelancaran para orang tua dalam mengasuh, mendidik, dan membimbing putra-putrinya tentang pendidikan agama Islam. Serta dimampukan dalam mewujudkan target Ramadan 2024 dengan capaian-capaian yang baik. Istiqomah dalam menjalankan amaliah Ramadan dan berkelanjutan pada bulan-bulan berikutnya.

"Rabbi habli minasshalihin. (Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk dari golongan orang-orang yang saleh)"

Aamiin.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun