Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Meronce, Kegiatan Bermain Sarat Edukasi bagi Anak

29 Februari 2024   21:56 Diperbarui: 2 Maret 2024   02:03 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterampilan anak memegang dengan kedua tangan saat meronce (sumber: freepik)

Bermain merupakan aktivitas yang sudah tidak dapat dipisahkan dari jiwa dan raga anak-anak. Bahkan, anak-anak cenderung lebih mudah memahami belajar sesuatu melalui kegiatan bermain yang seru dan menyenangkan.

Sebagai penunjang kegiatan bermain yang edukatif dibutuhkan piranti yang tidak sembarangan karena tidak semua alat bermain memiliki nilai pendidikan untuk anak. Oleh sebab itu, penting kiranya orang tua mempertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli mainan apa yang tepat bagi anak.

Adapun beberapa contoh mainan edukatif yang dapat memberikan stimulasi terhadap tumbuh kembang anak seperti puzzle, playdough, flash card, mainan meronce, finger painting, bola, balok susun kayu, dan masih banyak lagi.

Nah, pada artikel kali ini penulis akan membahas salah satu mainan edukatif tersebut yaitu mainan meronce.

Definisi dan Manfaat Meronce

Dikutip dari laman repository.iainkudus.ac.id, meronce merupakan aktivitas menyusun atau merangkai bermacam benda kecil menjadi satu menggunakan seutas tali, benang, kawat berlapis, atau yang lainnya.

Ada banyak jenis benda yang bisa dironce dengan ragam bentuk, bahan, serta kegunaan. Contoh kegiatan meronce berbahan alam, buatan, maupun bekas seperti meronce manik-manik, bunga kering, bunga segar, monte, sedotan minuman, gelas plastik, dan sebagainya.

Orang tua dapat memilihkan ragam mainan meronce sesuai dengan minat, kemampuan, serta kebutuhan anak.

Berikut penulis sampaikan beberapa manfaat kegiatan meronce, diantaranya :

1. Meningkatkan kinerja motorik halus

Kegiatan meronce membantu anak usia dini menggunakan jari-jemarinya untuk memungut, memegang, dan menjepit antara ibu jari dan dari telunjuk. Aktivitas ini membutuhkan kinerja otot-otot kecil pada kedua tangannya sehingga anak terlatih agar mampu memegang menggunakan dua tangan dengan baik.

Keterampilan anak memegang dengan kedua tangan saat meronce (sumber: freepik)
Keterampilan anak memegang dengan kedua tangan saat meronce (sumber: freepik)

2. Meningkatkan fokus, konsentrasi, dan ketajaman mata

Selama kegiatan meronce berlangsung dibutuhkan fokus, konsentrasi, serta ketajaman mata agar pola yang tersusun sesuai komposisi bentuk, ukuran, maupun warna.

Proses merangkai melalui lubang yang ada di tengah manik-manik atau monte membutuhkan ketajaman mata anak agar dapat terhubung dengan tepat.

3. Mengasah kreativitas

Orang tua dapat mengenalkan kegiatan meronce secara bertahap kepada anak agar muncul ide baru dari anak. Misalnya dari merangkai secara acak kemudian dilanjutkan dengan meronce dengan pola warna atau bentuk tertentu secara runtut dan berurutan.

Hal demikian bertujuan untuk mengasah daya imajinasinya agar muncul ide baru berupa pola-pola rangkaian bervariasi sesuai keinginan anak. Sehingga hasil meronce anak dapat dikreasikan menjadi sebuah karya seperti kalung, gelang, tasbih, jepit rambut, dan aksesoris lainnya.

4. Kegiatan bermain edukatif yang menyenangkan

Melalui kegiatan meronce anak dapat belajar pengenalan konsep warna, bentuk geometri dan motif, pola, dan konsep jumlah atau berhitung. Selain itu, anak juga bisa belajar membaca melalui rangkaian manik-manik yang terdapat simbol hurufnya.

Meronce Bersama Si Kecil

Beberapa waktu lalu penulis mengajak si kecil yang berusia 4 tahun untuk bermain meronce menggunakan monte. Mainan meronce milik si kecil dibeli sekitar dua tahun yang lalu terdiri dari monte warna-warni berbahan plastik dan beberapa utas kawat berlapis benang warna-warni.

Penulis membagi kegiatan meronce si kecil menjadi beberapa sesi agar ia menikmati aktivitas ini.

Si kecil mengelompokkan hasil meronce sesuai warna kemudian penulis membantu mengaitkan hingga nampak membentuk gelang (Dokumentasi pribadi)
Si kecil mengelompokkan hasil meronce sesuai warna kemudian penulis membantu mengaitkan hingga nampak membentuk gelang (Dokumentasi pribadi)

Sesi I: Si kecil memasukkan satu buah monte ke dalam seutas kawat dengan warna yang sama. Kegiatan ini diulang hingga enam kali pada warna yang berbeda.

Pada sesi ini penulis ingin menekankan konsep warna pada si kecil agar ia mampu mengelompokkan warna pada hasil meroncenya.

Sesi II: Si kecil memasukkan monte-monte dengan warna semaunya (atau acak) ke dalam pita merah yang sudah penulis sediakan. Hal tersebut sebagai pembanding apakah si kecil mampu merangkai monte pada pita sama seperti pada kawat.

Sesuai dengan harapan, ternyata si kecil mampu merangkai monte pada pita merah. Jika kita perhatikan bahwa struktur pita merah tidak se-kaku kawat berlapis, maka bisa disiasati agar monte masuk ke dalam pita dengan mudah.

Sesi III: Kembali pada kawat berlapis, si kecil memasukkan monte dengan warna seragam yaitu warna kuning ke dalam kawat yang sama pula. Penulis memperhatikan cara si kecil memegang kawat dan monte di kedua sisi tangannya.

Begitu fokusnya si kecil menghubungkan lubang monte ke dalam kawat satu persatu hingga terangkai susunan monte warna kuning.

Sesi IV: Nah, saatnya mengenalkan pola warna pada si kecil. Pertama menggunakan monte yang terdiri dari dua warna yaitu biru dan putih. Kedua menggunakan monte yang terdiri dari tiga warna yaitu oranye, pink, dan merah.

Hal demikian bertujuan agar si kecil mengenal konsep warna serta pola yang tersusun secara berurutan, teratur, dan tidak boleh acak. Pada sesi ini konsentrasi penuh sangat dibutuhkan mengingat jangan sampai ada warna yang tertukar antara satu dengan yang lainnya.

Sekumpulan hasil meronce si kecil sesi demi sesi (Dokumentasi pribadi)
Sekumpulan hasil meronce si kecil sesi demi sesi (Dokumentasi pribadi)

Terakhir, penulis membantu si kecil melengkungkan hasil meroncenya menjadi bentuk gelang. Sambungan monte tersebut menggunakan kawat, jadi untuk menghindari tusukan maka untuk saat ini penulis saja yang mengaitkannya menjadi gelang.

Sekumpulan karya hasil kegiatan meronce dari si kecil (Dokumentasi pribadi)
Sekumpulan karya hasil kegiatan meronce dari si kecil (Dokumentasi pribadi)

Warna cerah dan menyala serta bentuk pada monte menarik perhatian si kecil hingga ia "lupa waktu" jika kegiatan meroncenya berlangsung cukup lama. Disadari atau tidak, kegiatan meronce ini terselip banyak sekali edukasi yang diperoleh si kecil seperti berlatih konsentrasi, fokus, mengenal pola dan konsep warna, dan sebagainya.

Yang tidak kalah pentingnya, selama kegiatan berlangsung, orang tua senantiasa berhati-hati saat menemani anak bermain meronce mengingat mainan ini terdiri dari benda-benda kecil yang rawan termakan. Oleh karena itu, pastikan jumlah monte atau manik-manik yang dirangkai anak sebelum dan setelah bermain.

*****

Kegiatan yang melibatkan menguntai atau merangkai dari berbagai bahan yang berlubang dan disatukan dengan tali maupun benang ini sarat edukasi yang terselip bagi anak. Orang tua dapat membekali anak sebelum masuk Taman Kanak-kanak (TK) melalui kegiatan edukatif ini.

Bahkan, kegiatan meronce sepertinya bukan hanya menarik perhatian anak-anak saja melainkan juga orang dewasa. Mainan meronce ini dapat dijadikan sebagai alat stimulus koordinasi motorik halus, latihan ketelitian, ketelatenan, dan kesabaran. Oleh sebab itu, mari para orang tua meluangkan waktu untuk sejenak membersamai anak melakukan aktivitas menyenangkan ini sebagai penunjang keterampilan anak agar tumbuh kembangnya optimal.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun