Bahan pangan sumber karbohidrat bukan hanya berasal dari beras yang dimasak sebagai nasi. Indonesia memiliki ragam bahan pangan lokal sumber karbohidrat seperti jagung, sukun, sagu, kentang, talas, singkong, ubi jalar, dan aneka umbi-umbian lainnya. Salah satu olahan sumber karbohidrat yang "akrab" dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah bihun jagung yang terbuat dari bahan dasar tepung jagung.
Olahan bihun jagung sering kali hadir dalam hidangan hajatan seperti resepsi pernikahan, lauk pelengkap nasi uduk, bahkan hingga pelengkap nasi rames. Hidangan bihun jagung yang sering kita jumpai biasanya yaitu bihun goreng jawa, bihun goreng kering, bihun jagung kuah, dan masih banyak lagi.
Resep Bihun Goreng
Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan resep bihun goreng yang terdiri dari bihun jagung, aneka sayuran, beserta dua sumber protein hewani.
Berikut bahan-bahan serta langkah-langkah pembuatan bihun goreng duo protein hewani.
Bahan-bahan
160 gram bihun jagung, rebus dan tiriskan
2 sdm minyak goreng
2 sdm kecap manis
Wortel dan kol sesuai selera, iris tipis
7 butir baso home made, iris sesuai selera
1 butir telur ayam
Bumbu halus
5 siung bawang putih
1 siung bawang merah
Merica butir secukupnya
Gula, garam, dan penyedap secukupnya
Pelengkap
Daun bawang dan seledri secukupnya
Bawang goreng
Cara membuat
Langkah 1
Merebus bihun jagung dalam air mendidih selama 2 menit, kemudian aduk perlahan hingga terurai. Mematikan kompor, diamkan sebentar kemudian tiriskan.
Langkah 2
Memotong wortel, kol, daun bawang, seledri, dan baso home made. Sebelumnya sudah dicuci bersih dengan air mengalir.
Langkah 3
Menuangkan minyak goreng ke dalam wajan kemudian masukkan telur, diorek hingga matang. Lalu, menumis bumbu halus hingga aroma sedap tercium.
Langkah 4
Memasukkan potongan wortel, kol, dan baso home made ke dalam wajan kemudian tumis hingga sayuran layu.
Langkah 5
Memasukkan bihun dan menuangkan kecap, kemudian mengaduk semua bahan hingga tercampur merata. Lalu, koreksi rasa.
Langkah 6
Matikan kompor lalu menaburkan seledri, daun bawang, dan bawang goreng sebagai pelengkap. Bihun goreng siap dihidangkan ke dalam piring.
*Durasi memasak sekitar 30 menit dan dihasilkan 5-6 porsi.
Sayuran pelengkap pada bihun goreng bisa ditambah atau diganti sesuai selera misalnya jamur kuping, sawi pakcoy, dan sebagainya.
Ada beberapa resep yang menyertakan kemiri yang juga di haluskan, kembali lagi itu sesuai selera. Mengingat saya sama sekali belum pernah menggunakan bumbu masakan seperti kemiri karena mungkin terbawa kebiasaan oleh masakan ibu saya sejak dahulu.
Kandungan gizi
Berdasarkan nilai gizi yang tertera pada kemasan bihun jagung yang saya beli, bahwa per 70 gram bihun jagung mengandung karbohidrat total 61 gram dan garam (natrium) sebanyak 40 miligram. Maka, olahan bihun jagung ini mampu memberikan asupan kalori yang cukup bagi tubuh.
Kol atau kubis merupakan sayuran yang banyak nutrisi. Dikutip dari laman halodoc.com, sayuran ini berkhasiat untuk menurunkan peradangan pada tubuh, menurunkan kolesterol, dan menjaga kesehatan jantung. Sayur kol mengandung vitamin C, vitamin K, serat, dan senyawa antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas.
Sama halnya dengan sayuran kol, daun bawang dan seledri juga baik untuk kesehatan tubuh seperti mengontrol kadar gula dalam darah, memelihara sistem pencernaan, mencegah infeksi saluran kemih, menguatkan tulang, dan masih banyak lagi. Keduanya juga menjadi langganan topping atau pelengkap masakan yang identik dengan kuah seperti mie ayam, bakso, bakmi, soto, dan masih banyak lagi.
Adapun kandungan wortel sudah tidak diragukan lagi khasiatnya karena selain kaya serat, sayuran ini juga mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Selain itu, sayuran berwarna oranye ini juga mengandung kalium, vitamin K, protein, lemak, dan karbohidrat.
Satu lagi, keberadaan telur dan baso home made yang tidak kalah bergizinya karena mengandung protein hewani yang sekaligus menjadi rekomendasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Protein hewani dinilai efektif dalam mencegah anak mengalami stunting sehingga pangan hewani ini juga membantu tumbuh kembang anak yang optimal. Adapun untuk baso home made adalah baso racikan sendiri yang komposisinya dari daging ayam, daging sapi, dan sedikit tepung serta tanpa bahan pengawet.
*****
Dalam upaya menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, ada baiknya kita mengetahui dan memahami cara pengolahan yang baik dan benar, bahkan hingga pengetahuan tentang nilai gizinya.
Apalagi masakan tersebut akan dihidangkan pula pada si kecil yang harus sangat memperhatikan nutrisi dan pengolahan yang higienis. Sehingga diharapkan makanan yang dikonsumsi bukan sekadar mengenyangkan namun juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh anggota keluarga.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H