Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Semangkuk Bakso yang Penuh Makna

13 Februari 2024   23:13 Diperbarui: 13 Februari 2024   23:26 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wahh.. terima kasih, Ami. BarakaAllah," ucap saya.
"Sama-sama, Mbak," balas Ami Nisa.
"Kok mas Ams tidak ikut?," lanjut saya.
"Iya, ndak tak suruh ikut karena hujan," jawab Ami Nisa.

Semangkuk bakso yang penuh makna di kala hujan | dokpri
Semangkuk bakso yang penuh makna di kala hujan | dokpri

Semangkuk bakso yang Ami Nisa bawakan adalah hasil dari racikan dan masakannya sendiri. Bahkan baksonya pun home made tanpa bahan pengawet. Beliau sudah biasa membuat adonan bakso yang komposisinya dari campuran daging sapi, daging ayam, dan sedikit tepung yang kemudian digilingkan di tempat penggilingan langganannya di kawasan pasar induk.

***

Ami Nisa sering sekali berbagi makanan kepada kami. Mulai dari nasi uduk khas betawi, dimsum, opor ayam dan ketupat, kue-kue lebaran, dan masih banyak lagi.

Bertetangga dengan beliau menjadikan saya belajar banyak hal. Bahkan saat awal-awal saya tinggal di Jakarta, Ami Nisa dan putra semata wayangnya lah yang sering mengajak saya dan si kecil "melanglang buana" mengelilingi kota metropolitan. Mengingat beliau adalah penduduk asli kota Jakarta sedangkan saya dan suami adalah pendatang.

Kembali lagi pada semangkuk bakso tadi, sungguh momentum yang sangat tepat saya kira untuk menggambarkan hidangan berkuah hangat yang cocok dinikmati di kala hujan. Lebih lanjut, siapa sangka yang awalnya saya ingin membelikan lauk untuk si kecil jadi dibatalkan karena suguhan semangkuk bakso dari Ami Nisa.

Sejak awal berbagi makanan dengan keluarga kami, Ami Nisa tidak pernah "gagal" dalam menyajikan makanan dengan tampilan yang sangat "menghargai dan menghormati" penerimanya. Sebagai contoh, semangkuk bakso yang beliau hantarkan kepada kami diletakkan pada mangkuk yang berukuran cukup besar, terbuat dari porselen berkualitas, dan beralaskan piring dengan bahan yang sama juga.

Selain itu, tetangga kami yang baik hati ini sering kali berbagi di hari jumat. Memang jika ingin berbagi tidak harus mengenal hari. Semua hari adalah baik. Namun, berbagi di hari jumat memiliki keutamaan bagi kami.

***

Bahkan, untuk mengembalikan mangkuk dan piring berbahan keramik tersebut ada etikanya. Saya mencuci bersih mangkuk dan piring tersebut dan ditiriskan hingga kering. Sebaiknya memang sesegera mungkin untuk dikembalikan kepada memiliknya. Namun, pada waktu itu saya berpemikiran bahwa akan mengembalikan keesokan harinya sembari membawakan beberapa makanan untuk teman si kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun