Orang tua merupakan "role model" atau pemeran utama yang menjadi teladan untuk anak-anaknya. Seorang anak akan meniru perkataan, cara berbicara, dan tingkah laku orang tuanya. Bahkan hingga meniru semua hal detail yang tidak luput dari kelima indera anak.
Sesuatu yang dilihat, didengar, dirasakan, diraba, dan diciumnya akan membuahkan informasi yang kemudian akan diproses di otak anak.
Jika orang tua "galak" terhadap anak, terbiasa mengomel dengan perkataan kasar dan berteriak ketika memarahi anak, maka tidak menutup kemungkinan anak akan mengingat dan menirunya di kemudian hari. Orang tua terkadang kurang menyadari bahwa perlakuan apa yang diberikan kepada anak, maka kelak anak bisa melakukan hal yang sama.
Perlu digarisbawahi bahwa untuk memperbaiki mental anak yang sering dimarahi atau dibentak itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Anak adalah makhluk yang ingin disayangi, dikasihi, dihargai, diberi teladan, dan diperlakukan dengan baik oleh lingkungan terutama orang tua.
Oleh sebab itu, agar tidak menyesal di kemudian hari, maka sudah sepatutnya orang tua untuk berhati-hati dalam bertutur kata, bertingkah laku, dan bertindak ketika anak melakukan kesalahan. Tidak ada anak yang merasa dicintai saat dia sedang dimarahi.
Orang tua harus menyadari perannya dalam mendidik anak. Belajar menerima anak apa adanya, sabar, dan beri pendekatan psikologis agar anak tidak merasa disudutkan.
Membangun komunikasi baik dengan anak sejak dini
Jika orang tua sudah membiasakan diri berkomunikasi dengan baik terhadap anak sejak dini, maka akan mempermudah baik orang tua maupun anak untuk saling mengerti, menghargai, dan memahami. Orang tua terbiasa mengajarkan agar anak menyampaikan dengan baik bila menginginkan sesuatu dan bersabar bila keinginannya belum terpenuhi.
Apabila anak berbuat kesalahan, yang pertama dilakukan orang tua silakan menghela nafas dalam-dalam, kemudian mengontrol emosi terlebih dahulu. Dengan demikian orang tua dapat meredam amarah sejenak dan tidak jadi naik darah karena tersulut emosi.
Kedua, duduk bersama dalam suasana tenang untuk membicarakan perilaku yang baik. Sampaikan dengan nada pelan atau tutur kata yang baik ketika menasihati anak. Memang pada bagian ini membutuhkan kesabaran ekstra.
Namun, apabila kesalahan yang dilakukan oleh anak begitu fatal, tidak ada salahnya jika orang tua sesekali menaikkan nada bicara sebagai kode "efek jera" kepada anak. Tentunya menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan. Beri tahu konsekuensinya apabila anak melakukan kesalahan, tidak lantas mengancamnya.