Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

10 Tips Agar Anak Tetap Bugar di Musim Hujan

22 Januari 2024   16:30 Diperbarui: 22 Januari 2024   16:55 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia sudah memasuki musim hujan dengan intensitas sedang sejak Oktober, November, dan Desember 2023. Memasuki awal tahun 2024, "hujan sehari-hari" mulai intens di bulan Januari. Musim hujan rentan timbulnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan virus. Tubuh anak-anak maupun orang dewasa juga akan rentan sakit jika tidak melakukan upaya-upaya agar tetap bugar di musim ini.

Pada tulisan kali ini, penulis akan berbagi tips agar anak tetap bugar di musim hujan. Beberapa hal yang melatarbelakangi tulisan ini, diantaranya :

Pertama, anak memiliki imunitas atau daya tahan tubuh yang cenderung lebih lemah dari pada orang dewasa.

Kedua, keberadaan jajanan "tidak sehat" yang mudah sekali diakses turut menjadi pencetus dan pemicu timbulnya gangguan kesehatan pada anak. Bahkan anak terkadang melewatkan waktu makan utama karena sudah kenyang makan camilan tadi.

Ketiga, anak belum sepenuhnya menyadari bagaimana cara menjaga kebersihan dengan baik. Oleh sebab itu, orang tua memiliki peran utama untuk menjaga kebersihan anak.

Keempat, musim hujan rentan muncul penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan virus. Dilansir dari laman upk.kemkes.go.id, penyakit penyerta di musim hujan meliputi (1) diare, (2) demam berdarah dengue (DBD), (3) leptospirosis (penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus), (4) infeksi saluran pernapasan (ISPA), (5) penyakit kulit, dan (6) penyakit pencernaan.

Faktor utama penunjang kebugaran pada anak terletak pada kebiasaan hidup bersih karena memengaruhi status kesehatannya. Berikut ini tips untuk menjaga kebugaran anak di musim hujan, diantaranya :

1. Tidak melewatkan waktu makan utama.

Orang tua sebaiknya disiplin dengan jadwal makan anak meliputi kapan waktunya makan utama dan ngemil. Kegiatan makan utama tiga kali sehari dengan menu bergizi dan tepat waktu dapat menekan risiko anak sakit akibat perut kosong karena telat makan.

Menu makan di musim hujan biasanya bersahabat dengan hidangan berkuah hangat misalnya sup ayam/daging dan soto.

2. Menghindari makanan dan minuman tidak sehat.

Alternatif yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah memberikan kudapan berupa buah-buahan, jus buah, atau camilan buatan sendiri (home made) yang lebih terjamin kebersihannya.

Selain itu, sebaiknya anak tidak mengonsumsi minuman dingin secara berlebihan di musim hujan karena memicu timbulnya batuk dan pilek.

3. Meluangkan waktu berolahraga dan berjemur.

Meskipun di musim hujan, anak harus tetap aktif dan ceria. Di saat cuaca cerah di pagi hari manfaatkan waktu untuk anak beraktivitas di luar ruangan misalnya berolahraga sembari berjemur di bawah sinar matahari. Berolahraga menjadikan anak bergerak aktif, sedangkan berjemur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada anak.

4. Minum air putih yang cukup.

Biarpun musim hujan biasanya anak jarang dahaga, namun tubuhnya tetap harus terhidrasi dengan optimal. Minum air putih yang rutin dan cukup membuat sistem metabolisme bekerja dengan baik karena juga dapat membuang toksin dalam tubuh.

5. Istirahat dan waktu tidur yang cukup.

Aktivitas seharian membuat anak lelah, sebaiknya orang tua disiplin pula mengatur jadwal istirahat dan tidur anak meliputi tidur siang dan malam hari. Jangan sampai anak terbiasa begadang atau tidur larut malam karena selain paginya rentan bangun kesiangan juga akan berpengaruh pada kesehatan.

6. Menjaga kebersihan badan dan lingkungan tempat tinggal.

Musim hujan tiba, evaluasi bagian-bagian di dalam rumah yang harus segera dibersihkan secara rutin. Musim ini rawan kelembaban, maka sebaiknya mengganti dan mencuci tirai jendela, sprei dan sarung bantal secara berkala.

Selain itu, kebersihan pada anak juga turut menjadi perhatian utama. Mulai dari membiasakan anak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, mandi sehari dua kali, gosok gigi minimal dua kali sehari terutama setelah makan, dan sebagainya.

7. Segera membersihkan diri setelah kehujanan.

Ketika pulang sekolah anak kehujanan, maka segerakan untuk mengganti pakaiannya. Sebaiknya mandi dan keramas dengan sabun antiseptik untuk menghilangkan kuman yang menempel. Kemudian, mengganti pakaian anak dengan pakaian hangat dan mengoleskan minyak kayu putih atau telon di bagian tengkuk leher, perut dan punggung agar tidak masuk angin.

8. Menyediakan kotak P3K yang berisi stok obat-obatan di rumah.

Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di rumah dapat diisi seperti obat batuk anak, obat diare, obat penurun panas, bedak atau salep untuk obat gatal, minyak telon atau kayu putih, dan sebagainya.

9. Memastikan sudah imunisasi lengkap sesuai usia anak.

Musim hujan rentan adanya penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus. Oleh sebab itu, sebagai tindakan preventif sebaiknya orang tua mengetahui dan melengkapi vaksinasi yang belum diberikan kepada anak.

Untuk bisa mengetahui jenis vaksin apa yang sudah atau belum diberikan kepada anak, orang tua dapat mengunduh file jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan disesuaikan dengan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dengan tahun terbarunya.

Imunisasi ini sebagai upaya mencegah penyakit menular dengan membentuk kekebalan tubuh agar anak tidak mudah terinfeksi virus penyebab penyakit misalnya flu yang disebabkan oleh virus influenza.

10. Menunda bepergian apabila tidak mendesak.

Saat musim hujan tiba sebaiknya membatasi aktivitas di luar ruangan agar tidak kehujanan. Namun, apabila dirasa mendesak sebaiknya sedia payung atau jas hujan. Bahkan, bukan hanya saat pandemi saja, anak juga dibiasakan memakai masker saat di luar ruangan untuk menghindari terhirupnya debu, polusi, dan kotoran.

 ***

Melalui kesepuluh tips di atas, diharapkan orang tua peka terhadap kondisi kesehatan anak di musim hujan. Kebiasaan pola hidup sehat yang memperhatikan kebersihan lingkungan turut andil dalam menjaga kebugaran anak di musim yang rentan penyakit ini.

Selain itu, kenali tanda-tanda, gestur atau mimik anak jika sedang kurang enak badan agar dapat memberikan perlakuan pertama sebagai upaya pemulihan awal. Periksakan ke dokter apabila anak menunjukkan kondisi atau gangguan kesehatan tertentu yang berkelanjutan.

Kunci dari hidup sehat adalah kebersihan. Bahkan ada slogan berbunyi "Bersih pangkal Sehat". Slogan ini mengonfirmasi bahwa kebiasaan hidup bersih dapat berdampak pada kesehatan tubuh. Kita dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan semangat penuh energi begitu pun anak-anak.

Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun