Orang tua dapat memberikan pujian kepada anak dikala anak telah berbuat atau melakukan tindakan baik yang sesuai dengan isi buku cerita yang pernah dibacakan. Misalnya, pada salah satu buku cerita fabel yang menceritakan kisah jerapah pemalas dan jerapah yang rajin.
Orang tua bisa mengutip dan mencontoh sifat jerapah yang rajin. Jika jerapah rajin bekerja misalnya, rajin mencari dedaunan untuk makanannya, maka dia akan selalu kenyang. Namun, jika jerapah pemalas, dia akan kelaparan karena malas bekerja.
Dengan demikian, anak akan antusias dan semangat dibacakan buku oleh orang tua.
Kelima, membacakan satu judul buku secara berulang.
Misalkan pada 1 judul buku cerita bisa dibacakan 3 sampai 5 kali agar anak mengerti makna dari buku dan pesan moralnya. Sehingga pada saat anak mengalami kejadian serupa, maka anak akan ingat solusinya. Kelak anak akan tumbuh menjadi seseorang yang mudah menyelesaikan masalah.
***
Berbeda dengan anak yang disuguhi screentime, membacakan buku kepada anak juga dapat meningkatkan perkembangan bahasanya sehingga berpengaruh pada daya tangkap dan fokus anak. Dari buku, anak bisa belajar tentang banyak hal di luar dari mendapatkan ilmu pengetahuannya.
Dengan melakukan tips-tips di atas, diiringi konsisten dan komitmen orang tua dalam membacakan buku, maka selain dapat mempererat bonding dengan anak juga berpengaruh pada daya tangkap dan analisisnya. Sehingga anak dapat memahami segala sesuatunya dengan cepat dan mudah di kemudian hari.Â
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H