Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Simak 10 Tips Bertahan Hidup di Jakarta dengan Biaya Hidup Tertinggi di Indonesia

11 Januari 2024   15:35 Diperbarui: 15 Januari 2024   12:46 3354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung-gedung tinggi dan permukiman warga (sumber : freepik)

Ketiga, faktor prinsip ekonomi yang tidak tepat yaitu besar pasak dari pada tiang karena besarnya daya konsumsi dari pada kemampuan keuangan yang dimiliki.

Keempat, faktor pola pikir yang menghantarkan pada mindset bahwa kalau tidak mengikuti lifestyle maka nyali menjadi ciut, tidak percaya diri, dan takut dianggap tidak sukses. Padahal definisi sukses bukan semata-mata dari apa yang kita lihat di pelupuk mata.

Mungkin perlu banyak belajar dari Mark Zuckerberg kali ya sosok sukses yang penampilannya begitu sederhana.

Tips bertahan hidup di Jakarta

Jika kita berpegang pada prinsip ekonomi, maka setidaknya kita bisa mengatur ritme pengeluaran dengan sebaik-baiknya. Berikut beberapa tips yang semoga bisa dilakukan sebagai upaya pengelolaan finansial yang sehat tinggal di Jakarta.

1. Apabila kamu belum memiliki rumah, pertimbangkanlah secara mendalam keputusan untuk memilih kos, apartemen, atau kontrakan dengan menyesuaikan kemampuan dan kebutuhan. Misalnya, jika kamu seorang mahasiswa maka kos pilihan yang tepat. Jika memilih rumah kontrakan biasanya untuk kamu yang sudah berkeluarga. Semua biaya bergantung pada lokasi dan fasilitas yang ditawarkan.

2. Menekan pengeluaran dengan memaksimalkan fasilitas dari pemerintah misalnya transportasi. Pilihan moda transportasi disesuaikan. Jika dirasa pergi kerja bisa dijangkau dengan transportasi umum seperti Trans Jakarta, KRL, LRT, MRT, dan sebagainya, itu lebih baik. Namun memang harus mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi jarak dan waktu tempuh. Transportasi publik yang semakin baik memudahkan akses warga untuk beraktivitas tanpa harus memiliki kendaraan pribadi.

3. Memperbaiki lingkaran pertemanan. Jika circle pertemanan kamu mengharuskan adanya pertemuan di tiap pekan dengan nongkrong di kafe atau foodcourt di pusat perbelanjaan, ada baiknya ditinjau ulang lagi intensitasnya dan faedahnya agar tidak menjurus kepada pemborosan.

4. Menurunkan ego dan harus realistis. Jika memang gaji dirasa "kecil", maka lebih baik menyiasati dengan membawa perbekalan seperti makan dan minum dari rumah atau makan di warteg yang murah meriah dengan mempertimbangkan kebersihannya.

5. Menyadari bahwa kini dalam memilih sekolah anak pun mulai ke arah lifestyle, maka pertimbangkan dengan matang dengan segala kekurangan dan kelebihannya sesuai kemampuan keuangan.

6. Menekan pengeluaran konsumtif dan mengutamakan kebutuhan pokok. Seperti membatasi konsumsi melalui metode budgeting pada make up, skincare, jajan, makan, dan pakaian. Pada makanan tentunya mengutamakan asupan gizi dan ingat bahwa yang bergizi tidak selalu mahal. Jika sempat, memasak adalah pilihan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun