Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anak Sering Batuk dan Pilek: Waspada Gejala Tonsilitis akibat Pola Makan Buruk pada Anak

16 Desember 2023   00:31 Diperbarui: 15 Januari 2024   13:03 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke pembahasan tonsilitis tadi, saya jadi teringat awal September lalu saat kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) sedang meningkat di Jakarta. Saat itu juga si kecil terkena ISPA yang ditandai dengan demam, batuk, pilek, dan radang tenggorokan. Setelah periksa ke dokter, si kecil diberi obat diantaranya ada antibiotik dan dia berangsur pulih kurang lebih selama tiga pekan hingga batuk dan pileknya benar-benar sembuh.

Nah, sekarang saya dibuat cemas oleh keadaan si kecil yang kembali batuk lagi. Saya menyadari bahwa ada banyak faktor penyebab batuk pada anak seperti paparan asap rokok, polusi udara, cuaca, lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya, dan sebagainya.

Namun, kali ini sepertinya karena faktor makanan dan minuman yang dia konsumsi sehingga memicu kembalinya batuk saat daya tahan tubuhnya sedang lemah. Padahal, jajanan pun dia  tidak biasa makan makanan ringan kemasan misalnya snack ekstrudat yang berpengawet dan pewarna dengan kandungan gula dan garam yang tinggi. Bahkan eskrim saja anak saya tidak doyan.

Setelah saya membaca beberapa potong artikel pada postingan dokter spesialis anak tadi, saya mengulik lebih lanjut apa itu tonsilitis.

Radang amandel (sumber: wikipedia)
Radang amandel (sumber: wikipedia)

Dikutip dari laman Wikipedia, tonsilitis atau radang amandel merupakan infeksi pada amandel yang kadang mengakibatkan sakit tenggorokan dan demam. Gejala umumnya meliputi pembengkakan pada amandel berupa warna kemerahan, bintik putih atau kuning, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, hidung tersumbat karena pilek, panas dingin, dan sebagainya.

Penyebab tonsilitis pada umumnya adalah virus pilek (adenovirus, rhinovirus, influenza, coronavirus, RSV). Selain virus, terdapat bakteri penyebab tonsilitis yaitu Group A-hemolitik streptokokus beta (GABHS) yang menyebabkan radang tenggorokan. Dan masih ada virus serta bakteri lainnya penyebab tonsilitis ini.

Lebih lanjut, dilansir dari laman alomedika.com, vaksinasi dapat digunakan untuk mencegah tonsilitis bakteri, misalnya yang disebabkan oleh Corynebacterium diphteria dan Haemophilus influenzae tipe B (Hib).

Jika menilik kembali ke buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tahun 2018, si kecil sudah imunisasi DPT-HB-Hib 4 kali (1, 2, 3, dan lanjutan). Berdasarkan pada buku tersebut, vaksin DPT-HB-Hib mencegah penularan penyakit difteri, batuk rejan, tetanus, Hepatitis B, dan Meningitis. Jadi, vaksin Hib yang dimaksud dalam buku KIA ini adalah sama dengan vaksinasi untuk pencegahan tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri. 

Pola Makan Buruk pada Anak

Menurut Kemenkes RI (2018), pola makan merupakan makanan yang tersusun meliputi dari jumlah, jenis bahan makanan, yang biasa dikonsumsi pada saat tertentu. Pola makan yang benar adalah makanan pokok, lauk-pauk, buah-buahan dan sayur-sayuran, serta dikonsumsi secukupnya dan tidak berlebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun