Apakah anak Ibu dan Bapak sudah berusia 4 tahun?
Apakah tahun depan berencana mendaftarkan anak sekolah TK?
Lalu, hal apa saja yang perlu Ibu dan Bapak persiapkan untuk anak sebelum masuk TK?
Tahun ajaran baru 2024/2025 masih sekitar setengah tahun lagi. Dalam rentang waktu setengah tahun tersebut, para orang tua yang memiliki anak balita berusia 3 sampai 4 tahun biasanya sudah mulai memilih dan memilah beberapa sekolah Taman Kanak-kanak (TK) untuk putra-putrinya. Bahkan, ada juga sekolah TK yang sudah membuka pendaftaran peserta didik baru gelombang 1 pada akhir tahun ini.
Berdasarkan Peraturan Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang PPDB TK, calon peserta didik baru TK harus memenuhi syarat usia paling rendah 4 tahun dan paling tinggi 5 tahun untuk kelompok A. Sedangkan untuk kelompok B paling rendah 5 tahun dan paling tinggi 6 tahun. Jadi, jika anak ibu dan bapak sekarang sudah berusia atau menjelang usia 4 tahun berarti sudah memenuhi syarat usia untuk mendaftarkannya ke sekolah TK pada tahun ajaran 2024/2025 atau tahun depan.
Sebelum mendaftarkan anak sekolah TK, ada beberapa keterampilan yang harus anak miliki. Salah satunya adalah kemandirian. Oleh karena itu, ada baiknya kemandirian ini diajarkan para orang tua kepada anak sejak dini. Pada usia anak Balita (Bawah Lima Tahun), kemandirian bisa ditandai melalui kemampuan anak misalnya bisa memakai baju sendiri, membuka tutup botol sendiri, dan lulus toilet training.
Tidak ada salahnya sambil menunggu waktu pendaftaran sekolah yang telah ditentukan, orang tua mengajarkan keterampilan tersebut kepada anak sebagai penunjang kelancaran kegiatan belajarnya di sekolah TK kelak.
Berikut 8 aktivitas yang dapat melatih kemandirian anak balita sebelum masuk TK, diantaranya :
1. Kurangi menunggu anak saat belajar
Jika pada usia di bawah 4 tahun anak sudah sekolah Kelompok Bermain (KB) atau Play Group (PG), maka orang tua harus berinisiatif untuk membiarkan anak berada di dalam kelas bersama guru dan teman-temannya. Hal demikian akan menjadikan sebuah kebiasaan kemandirian anak pada waktu sekolah TK tanpa harus ditemani orang tua.
2. Mengajarkan anak makan dan minum sendiri
Orang tua membuat jadwal makan anak yang konsisten misalnya pagi sarapan sebelum pukul 07.00 WIB, makan siang sekitar pukul 12.00 WIB, dan makan malam sebelum pukul 19.00 WIB. Anak dibiasakan makan sendiri tanpa disuapi. Dengan demikian lambat laun anak juga akan mampu mengambil makanan sendiri yang tersedia di meja makan dan terbiasa makan dengan jadwal teratur.
3. Mengatur, membereskan dan mengembalikan barang ke tempat semula
Kegiatan ini meliputi membereskan mainan ketika sudah selesai bermain, meletakkan sepatu dan sendal pada tempatnya, mematikan TV ketika sudah tidak ditonton, dan lain-lain. Hal tersebut dapat membentuk tanggung jawab dan kemandirian pada anak.
4. Menyiapkan pakaian sendiri
Anak dilatih untuk mengambil keputusan serta belajar mandiri dengan aktivitas ini. Anak diberikan keleluasaan untuk memilih dan mengambil bajunya sendiri dari lemari. Jika terjadi ketidaksesuaian, bisa dikomunikasikan dengan baik oleh orang tua terhadap anak agar anak tidak kecewa.
5. Membuang sampah pada tempatnya
Aktivitas ini dapat diajarkan kepada anak bahkan ketika masih berusia 1 tahun pada tahap belajar berjalan. Orang tua mengenalkan benda berupa tong sampah atau tempat sampah beserta fungsinya dan mempraktikkan cara memungut serta membuang sampah ke tempatnya. Semakin bertambah usia anak, orang tua bisa meminta anak belajar mandiri membiasakan diri untuk membuang sampahnya ke tempat sampah
6. Memakai sepatu sendiri
Seiring dengan perkembangan motorik dan sensorik anak, orang tua dapat pula mulai mengajarkan cara memakai sepatu kepada anak. Di awal-awal, anak bisa diperkenalkan dengan sepatu yang mudah diaplikasikan ke dalam kaki agar anak dengan mudah belajar misal sepatu selop, sepatu perekat, bukan sepatu tali.
7. Melatih Toilet Training
Pentingnya anak lulus Toilet Training sebelum masuk TK. Hal ini ditandai dengan Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) tidak lagi di popok melainkan anak bisa bilang untuk ke toilet. Anak juga harus belajar ke toilet sendiri.
8. Bangun pagi
Membiasakan anak tidur tidak larut malam. Dengan tidur lebih awal, anak menjadi terbiasa bangun lebih awal. Jadi, tidak ada istilah terlambat berangkat sekolah karena bangun kesiangan.
Bangun pagi adalah hal yang paling dasar dalam kesiapan anak untuk masuk sekolah untuk membentuk kemandirian dan tanggung jawab anak.
Sekolah merupakan tempat anak mengenal lingkungan baru. Berkenalan dengan para guru dan teman-teman dengan beragam karakter. Kemandirian anak selain bermanfaat untuk dirinya sendiri juga akan membantu meringankan tugas para guru kelak ketika anak sudah sekolah. Sehingga para guru bisa fokus pada hal-hal penunjang lain untuk kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena itu, pentingnya penanaman kemandirian sejak dini oleh para orang tua terutama untuk anak yang sudah cukup usianya dan sudah waktunya mendaftar sekolah TK dalam waktu dekat. Dengan demikian orang tua bisa tenang, tidak khawatir, serta tidak perlu menunggui anak saat belajar di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H