Mohon tunggu...
Khusnul Zaini
Khusnul Zaini Mohon Tunggu... Pengacara - Libero Zona Mista

Menulis Semata Mencerahkan dan Melawan ....!!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Sukses yang Menderita" dalam Kesalehan Sosial

5 Juni 2021   05:23 Diperbarui: 5 Juni 2021   05:27 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semua dilakukan tanpa peduli dengan dampak yang menimpa orang lain. Padahal, sesuatu yang diambil itu, merupakan harapan sekaligus taruhan hidup keluarga rekanan dan mitra kerjanya, atau ada bagian pihak ketiga yang berhak menerima.

"Sikap dan prilaku yang mencirikan kesalehan sosial bagi para mahasiswa, bisa dimulai dan dilatih lewat berbagai kegiatan kemahasiswaan, hingga proses pembuatan karya tulis ilmiah secara jujur sebagai hasil karyanya sendiri" 

Keberhasilan dengan kecacatan proses pembuatan hingga menyelesaikan karya intelektual berupa Skripsi-Tesis-Disertasi yang bukan hasil karya/pemikiran sendiri maupun plagiat, memang bisa menyenangkan diri pribadi sesaat.

Cara instan dan tidak etis, yang dilakukan secara sadar dan terencana ini, semata hanya ingin segera terbebas dari tekanan tanggung jawab intelektualnya. Tidak ada kebanggan, selain penyesalan yang pada akhirnya tidak mungkin diulang dengan dalih apapun pembenarnya.

"Konsekwensi prilaku yang tidak mencirikan kesalehan sosial atas prestasi yang diraih seseorang, cenderung sikapnya menjadi peragu dan merasa rendah diri. Akan merasa risi dengan pernyataan yang disampaikan saat diminta pandangan dan pendapatnya"

Mereka juga akan merasa tersindir dan malu pada diri sendiri, ketika mendengar paparan seorang motivator, pendakwah, hingga pertanyaan sang anak, kerabat dekat, maupun cucu kebanggaannya.

Sebagai konklusi dari maksud "sukses yang menderita" dalam "konteks kesalehan sosial" ini, setidaknya ada dua jawaban. Pertama, jujurlah pada diri sendiri dan segera memperbaiki prilaku jika sudah terlanjur berbuat yang bertentangan dengan nilai-nilai kesalehan sosial.

Kedua, berilah pelajaran dan pengajaran kepada para generasi penerus khususnya anak kandung sendiri, agar tidak melakukan perbuatan yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai kesalehan sosial dengan berani bercerita soal kesalahan dan penyesalan.

Salam meraih kesalehan sosial, .....

Bahan bacaan:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun