Dengan berbagai usaha Bintang berusaha untuk menggagalkan lamaran dari sahabat kecilnya itu. Karena ada seorang yang kini tengah mengisi ruang hatinnya. Dia juga telah membicarakan ini dengan keluargannya. Mengetahui hal itu, sang Ayah memberikan kesempatan sekaligus tantangan kepada Bintang. Agar ia meminta sang pacar, yaitu Ilham untuk melamarnya juga.
Melihat hal itu, benar adanya Bintang meminta Ilham untuk melamarnya. Alih-alih menyetujui permintaan Bintang pria itu justru menolak dengan alasan belum siap. Hingga pada akhirnya Bintang sadar bahwa laki-laki yang bersungguh-sungguh ialah laki-laki yang berani melamarnya untuk menyempurnakan agama bukan malah berdalih dengan berbagai alasan
Mulai dari sini, mulailah dia membuka hati untuk orang yang sering disapa Aa' itu. Ya dia adalah Aidan yang telah mampu menggoyahkan perasaan Bintang. Hingga suatu saat Bintang mengetahui alasan di balik lamaran yang Aidan berikan. Bagai limbang dua kali, hancur ialah perasaan yang kini tengah Bintang rasakan. Karena Aidan melamarnya atas permintaan Ayahnya bukan atas Cinta.
Setelah kejadian itu merubah segalannya pada diri Bintang dan Aidan. Mereka sama-sama berhijrah memperbaiki diri dan memantapkan hati. Hingga mereka sadar atas perasaan masing-masing. Dan dalam hal yang sama pula masalah mereka datang kembali mulai dari Ilham yang memenuhi janjinnya untuk melamar Bintang dan Nanas yang datang dan ingin kembali kepada Aidan.
"Jangan menikah hanya karena jatuh cinta,
Jangan menikah hanya karena harta, dan
Jangan pula menikah kareana Iba
Tetapi menikahlah karena kau yakin bahwa
bersamannya surga menjadi lebih dekat"
Akan tetapi Allah berkata lain, jodoh ya jodoh pasti tahu di mana tulang rusuknya berada. Seperti halnya Bintang dan Aidan bagaimana pun rintangan yang dihadapi. Mereka akan tetap disatukan di dalam sebuah ibadah penyempurna agama.
"Barang siapa yang memberi karena Allah,