Sejak dahulu Indonesia sudah dikenal oleh dunia sebagai negara agraris. Dengan sebagian besar mata penceharian penduduk Indonesia sebagai seorang petani. Letak Indonesia dinilai sangat strategis untuk pertanian. Â
Sebagai mana telah kita ketahui bahwa Indonesia yang terletak di negara tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi. Hal tersebut membuat lahan di Indonesia menjadi sangat subur. Sektor pertanian Indonesia memegang peranan penting dalam perekonomian nasional Indonesia.Â
Sektor pertanian yang menjadi sektor terbesar dalam perekonomian Indonesia kini telah bergeser. Berdasarkan data dari Badan. Pusat Statistika (BPS), nilai kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional sebesar 13,28 %. Dibandingkan dengan data pada tahun 2010, kontribusi pertanian terhadap PDB nasional menurun sebesar 0,65 %.
Hal tersebut dapat terjadi karena adanya beberapa faktor. Salah satunya, yaitu kurangnya tenaga sumber daya manusia sebagai petani serta kurangnya minat generasi muda untuk terjun di dunia pertanian.Â
Para generasi muda banyak yang enggan menjadi seorang petani. Karena adanya steriotip bahwa sektor pertanian bukanlah sektor yang menjajinkan untuk masa depan mereka, sederhananya banyak yang menganggap bahwa pekerjaan sebagai petani merupakan pekerjaan masyarakat kelas menengah kebawah.Â
Padahal apabila lahan pertanian dikelola dengan sangat baik, efisien dan efektif sektor pertanian dapat menjadi sumber perekonomian yang menguntungkan. Â Selain itu para generasi muda banyak yang menganggap bahwa menjadi seorang petani merupakan pekerjaan yang sangat berat.Â
Menjadi seorang petani harus panas-panasan, mencangkul tanah, menyebarkan bibit, penyemprotan pestisida dan sebagainya yang dirasa cukup melelahkan. Sehingga tidak banyak generasi muda yang memiliki minat terhadap sektor pertanian. Padahal para generasi muda merupakan penerus bagi suatu bangsa yang nantinya akan memegang kendali atas perekonomian Indonesia.
Oleh sebab itu, perlu adanya revolusi bagi sektor pertanian. Saat ini merupakan era disruption, atau sering di kenal dengan revolusi industri 4.0. Dimana cara kerja adanya perubahan cara kerja yang konvesional menjadi modern.Â
Maka sektor pertanian juga perlu melakukan perubahan. Dari cara kerja yang manual kini menjadi lebih modern. Modernisasi pertanian atau "Smart farming Precision Algikultur 4.0" dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Â Smat farming (pertanian pintar) yaitu pertanian yang berbasis teknologi.Â
Sedangkan Precision agrikultur (pertanian presisi) yaitu optimalisasi pengolahan informasi data dan saving cost yang sesuai kebutuhan. Sehingga tanaman tumbuh dengan optimal. Terdapat beberapa teknologi yang digunakan untuk pertanian diantaranya, penggunaan robot untuk penanaman benih, penggunaan drone spayer untuk penyemprotan pestisida, serta soil and weather sensor untuk mengukur kelembapan tanah dan cuaca.Â
Dengan menerapkan smart farming precision agrilkultur pertanian jauh lebih mudah dengan hasil panen yang optimal. Sehingga dapat menarik minat para generasi muda untuk terjun di sektor pertanian