Kelompok 5 (21A)
1. Â Â Â Â Â Â Â Â Khumai Khaerani Huda (21103019)
2.         Khurotin Nabilah      (21103020)
3.         Laela Nur Hikmah     (21103021)
4.         Leanasta Ina Natasya   (21103022)
Pendahuluan
Penyakit ginjal kronis (CKD), yang bersifat ireversibel dan memerlukan hemodialisis pada tahap lanjut (ESRD). Hemodialisis menjadi terapi utama bagi pasien CKD, namun sering memicu kecemasan akibat durasi dan frekuensi prosedur yang mengganggu aktivitas serta berdampak pada kondisi fisik dan psikologis. Biasanya, kecemasan ini diatasi dengan obat antikematian, tetapi penggunaannya dapat menyebabkan efek samping jangka panjang.
Aromaterapi, khususnya melalui inhalasi dengan lavender, muncul sebagai terapi komplementer non-farmakologis yang efektif dalam menurunkan kecemasan. Mekanisme kerja aromaterapi lavender melalui inhalasi dapat merangsang sistem saraf penciuman dan memengaruhi pusat emosi, sehingga membantu menenangkan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas aromaterapi inhalasi lavender dalam mengurangi kecemasan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis di RS Grandmed Lubuk Pakam, guna menyediakan intervensi yang aman dan mengurangi ketergantungan pada obat.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aromaterapi inhalasi terhadap penurunan nilai kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis di RS Grandmed Lubuk Pakam pada tahun 2018.
Metode Penelitian