Mohon tunggu...
Khurniawan Anwar
Khurniawan Anwar Mohon Tunggu... lainnya -

aku tahu ku takkan bisa, menjadi spt yg engkau minta\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Inilah Andreas Harsono, Pengupload Pertama Video Insiden Ahmadiah

10 Februari 2011   20:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:43 7388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignnone" width="680" caption="Andreas Harsono, aktivis LSm pengupload pertama video kekerasan Cikeusik"][/caption] Deretan kecurigaan dan bukti konspirasi di balik insiden Cikeusik makin bermunculan. Mulai dari pita biru, tumpukan senjata tajam di rumah suparman, salam tabik pelaku penyerang ke cameramen, pembagian duit ke para penyerang, dan sikap polisi penjaga yang ogah-ogahan makin memperjelas dan kasat bahwa insiden penyerangan jemaah Ahmadiah di Cikeusik adalah sarat dengan design. Yang paling menyeramkan bukan pembantaian mayat telanjang itu, tapi cameramen yang misterius tapi juga tidak misterius. Para penyerang itu tampak mengenal baik sang cameramen, bahkan di video seorang penyerang memberi salam tabik. [caption id="" align="alignleft" width="200" caption="Salam tabik penyerang ke kameramen, dia minta izin atau hormat ke atasan, atau majikan?"][/caption] Lebih dari itu pengupload video pertama juga sama misteri dan bertabirnya. Dialah Andreas Harsono, sang pengupload pertama itu. Ia selalu menolak panggilan tv untuk dijadikan pembicara, ia bahkan menolak wartawan mewanwancarainya. Siapakah Andreas Harsono? Dia adalah aktivis LSm yang selalu berhubungan dengan pihak asing dan menitikberatkan gerakan lsm-nya pada hak asasi manusia, suatu yang sangat empuk mendatangkan dollar. Inilah briefing singkat data diri Andreas yang dikutip dari blog pribadinya: A writer in Jakarta, finalizing traveloque A Nation in Name: Debunking the Myth of Indonesian Nationalism, in Malay wrote anthology'Agama' Saya Adalah Jurnalismeand co-authoredJurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Helped set up Jakarta's Alliance of Independent Journalists, the Institute for the Studies on Free Flow of Information, Pantau Foundation and the Bangkok-based Southeast Asia Press Alliance. Member of the International Consortium for Investigative Journalists. A Nieman Fellow on Journalism at Harvard University. Jember, a small town in eastern Java, is my hometown.

[Andreas+Harsono+head+shot.jpg]
[Andreas+Harsono+head+shot.jpg]
Seorang saksi menyatakan kesaksiannya mengenai Andreas: "Belum kenal sepak terjang Andreas Harsono ya?klo di daerah saya ni orang udah masuk blacklist beberapa pihak 2 tahun yang lalu andreas dan kawan2nya (termasuk lsm luar negeri yg mendanainya) memprovokatori masyarakat di daerah kami untuk rusuh kembali. Lewat pernyataannya yang mencatut nama2 pemuka adat,ulama,rektor, andreas hampir saja berhasil mengadu domba suku2 yang pernah terlibat dalam kerusuhan sambas maupun sanggau. Lucunya,seperti kasus pengupload ahmadiyah ini,andreas harsono tidak pernah mau dihadirkan dalam dialog2 tentang provokasinya itu,bahkan terkesan takut dan menghindar dari tanggung jawabnya.so,klo sampe dia yg mengupload videonya sih yah gak heranlah... " Kita tidak bisa menvonis seseorang tanpa melewati proses hukum yang jelas. Tapi bagaimana kita mengharapkan hukum ketika kepolisian membebaskan tiga penyerang utama jemaah ahmadiyah itu dengan alasan tak cukup bukti? Konspirasi apa dibalik insiden ini? Mungkinkah tidak berhubungan dengan keberanian DPR minggu ini menguak rekening gendut itu? Masih ingatkah kita pemborongan majalah Tempo di pagi hari ketika diulas rekening gendut itu? Kita tak tahu, hanya bisa merenung. Yang terbaik Andreas harus menjelaskan bagaimana dia bisa jadi pengupload pertama insiden ini. Apakah dia tidak terlibat, dia harus menjelaskan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun