Gempa bumi yang melanda Yogyakarta 26 Mei 2006, diberitakan sebagai akibat bom nuklir. Benarkah demikian? Peristiwa gempa tektonik gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 6,2 pada skala Richter. Menewaskan 2.998 orang dan mencederai ribuan korban lainnya.
Gambaran kerusakan akibat gempa Jogya
Tentu kita menerima dengan ikhlas dan tabah jika memang ini sudah ditakdirkan olehNya. Namun bagaimana jika ternyata gempa tersebut disebabkan oleh kesengajaan, yaitu bom nuklir?
Sebenarnya berita mengenai percobaan nuklir yang menyebabkan gempa Jogya ini sudah menyebar diam diam di dunia maya. Namun media tampaknya takut menggubrisnya mugnkin juga dianggap terlalu mengada-ngada. Tapi apakah mengada-ngada jika orang sekelas Presiden Venezuella mengakui bahwa gempa di Haiti disebabkan oleh percobaan senjata nulklir oleh negara super kuat?
Dan coba kita simak kesaksian nelayan Australia yang kebetulan sedang berada di laut wilayah selatan Jawa, tepatnya pagi hari tanggal 26 Mei 2006, pagi terjadinya tsunami di Pantai selatan.
Pagi itu cuaca cukup cerah ketika nelayan tersebut menyaksikan pesawat melintas dan tak lama kemudian terlihat semburan besar menyerupai bom atom Nagasaki di tengah laut. Sebelum ledakan nuklir itu terjadi ada pesawat berbentuk aneh berwarna gelap menghiasi pagi itu, tapi sang nelayan tidak begitu memperdulikannya, tapi setelah sekian menit ledakan muncul dan si nelayan kaget terperanjat.
"Oh my GOD, I was very startled, his light like that dazzled"
Setelah dua tahun bungkam akhirnya nelayan Australia itu mengungkapkan rasa bersalahnya yang tak kunjung hilang dan menghantuinnya dari hari ke hari, akhirnya sang nelayan berhasil diwawancarai oleh media (http://situslakalaka.blogspot.com/2011/02/misteri-gempa-yogya-2-tahun-silam.html), berikut ini sedikit kutipan dari hasil wawancara via phone : “Oh my GOD, I don’t believe it, I only fell silent said nothing saw this incident and unintentionally immortalised this incident, but sorry from me because just now I revealed the very frightening mystery” Bukti atas kebenaran nelayan Australia tersebut bisa dilihat dari hasil jepretan fotonya pagi itu, sebagai berikut :
Foto karya nelayan Australia yang mengabadikan bom dahsyat di pantai Selatan Jawa atau perbatasan laut RI dengan wilayah zona bebas yang juga berdekatan dengan Australia.
Foto kedua
Foto ketiga
Bandingkan dengan gambar/syutingan yang diambil oleh seorang pengujung di Pantai Tritis pagi itu juga.
Terlihat semburan ledakan besar terjadi di tengah laut
Semburan tersebut makin menaik mengingatkan pada bumbungan asap bom atom Nagasaki
Warga tak menyadari kalau itu adalah ledakan di tengah laut.
http://www.youtube.com/watch?v=gjtgs8h1cD0&feature=player_embedded
Misteri senjata HAARP yang mampu menciptakan bencana alam
Gempa Haiti 2009 yang menewaskan 200.000 orang juga disinyalir disebabkan oleh senjata HAARP Amerika http://www.getxnews.com/2010/01/haarp-earthquake-transmissions-to-haiti-and-china/. Media Venezuela melaporkan bahwa gempa bumi itu "mungkin terkait dengan proyek yang disebut HAARP, sebuah sistem yang dapat menghasilkan perubahan iklim yang tak terduga dan keras." HAARP, High Frequency Active Auroral Research Program, adalah studi berjalan di Alaska diarahkan pada rekonfigurasi sifat-sifat ionosfer bumi untuk meningkatkan kemampuan satelit komunikasi.
Misteri pesawat asing yang suka melintasi wilayah NKRI
Pesawat pesawat militer asing memang sering melintas di wilayah NKRI. Pada tanggal2 Juli2003sekitar 11:38 Military Coordination Civil di Bandar Udara (Bandara) Ngurah Rai,Bali, menangkap pergerakan manuver beberapa pesawatasing di wilayah sebelah barat lautPulau Bawean. Dalam pemantauan melalui radar, penerbangan gelap itu jumlahnya berubah-ubah antara empat pesawatkadang-kadang hingga sembilan pesawat yang melakukan manuver di atas Pulau Bawean tanpa memiliki izin perlintasan di lintasan udara (air way) Indonesia yang ada. (Indonesia memiliki lebih dari 1.000 perlintasan domestik dan 42 perlintasan internasional). Penerbangan gelap itu pun kadang berada di ketinggian 15.000 kaki, tetapi kadang naik sampai 30.500 kaki dengan kecepatan sampai 450 knot. Kemudian menghilang beberapa waktu dan setelah beberapa saat kemudian muncul kembali di daerah tersebut. Akibat manuver penerbangan gelap tersebut, sejumlah penerbangan sipil Indonesia yang melintas di wilayah tersebut mendapat gangguan, antara lain seperti penerbangan pesawatBouraqdariBanjarmasinmenujuSurabaya. Pilot pesawat Bouraq mengira itu pesawat tempurTNI AUsehingga hal tersebut dilaporkan ke Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Juanda, Surabaya.
Selain tidak memiliki izin, penerbangan gelap tersebut juga mencurigakan karena tidak mengadakan kontak radio sama sekali ke ATC yang berada di Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Juanda (Surabaya), atau dengan ATC Bandara Ngurah Rai (Denpasar). Untuk itulah, setelah melalui perkembangan yang terekam, Panglima Kosek Hanudnas II MakassarMarsekal Pertama Pandji Utamamemerintahkan satu penerbangan yang terdiri dari dua pesawatF-16Fighting Falcon I dari Skuadron Udara 3 Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Iswahjudi,Madiun, untuk melaksanakan identifikasi visual. Sekitar pukul 18.15, kedua pesawatF-16 TNI AU mendarat kembali di Lanud Iswahjudi setelah menyergap dan memperingati kelima pesawat F-18 Hornet, yang mengaku dari US Navy yang tengah mengawal armada Navy yang mengarah ke timur melalui perairan internasional. Setelah penyergapan tersebut, kelima pesawat F-18 Hornet tersebut langsung pergi menjauh.
Kasus percobaan nuklir di wilayah laut memang menjadi rahasia umum. Namun tak seorang pun yang berani dan mampu mencegahnya. Semua diam. Menganggap hal itu sebagai ungkapan kebencian saja ke negara orang. Tentu melibatkan politik luar negeri.
Dalam kasus gempa Haiti misalnya, kabarnya hanya negara tertentu saja yang boleh masuk ke sana (tim Indonesia saja kembali tak bisa masuk ke sana), karena keamanannya sudah dikontrol militer AS. Dulu waktu gempa dan tsunami Aceh 2004, ada pula spekulasi itu, makanya AS mengirimkan kapal induk dan personil besar-besaran, mantan Presiden Bill Clinton pun mengkhsusukan diri melihatnya.
Jadi betulkah gempa di Jogya, Haiti dan Aceh disebabkan oleh senjata HAARP atau bom nuklir?
Terserah andalah membijakinya.
Saya pribadi berharap ini bukan provokasi, tapi bahan renungan semata. Semoga gempa-gempa itu benar-benar gejala tektonik alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H