Meskipun berada di "pelosok", saya cukup mengikuti tren melalui media. Ketika orang-orang suka mendengarkan radio di luar negeri yang memiliki slot siaran berbahasa Indonesia. Kontennya dipandang lebih bermutu dan isi beritanya lebih lengkap dan akurat.
Hadiah Buku dari Radio Korea KBS World Radio
Ketika itu muncul berbagai kisah pengalaman orang-orang yang berkorespondensi dengan radio-radio di luar negeri. Surat yang dikirim akan dibacakan dan mendapat balasan disertai kiriman suvenir, mulai dari kartu pos hingga buku-buku.
Korea Selatan merupakan salah satu negara yang memiliki radio keren dengan jangkauan luas. KBS World Radio adalah stasiun penyiaran internasional ofisial kepunyaan Korean Broadcasting System.
KBS yang mengudara sejak 1953, menyediakan siaran dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia yang tersedia sejak 2 Juni 1975. Surat saya ke KBS di Seoul, mendapat balasan. Saya juga dikirimi sebuah buku berwarna, yang memuat serba-serbi Korea Selatan.
Terpapar Gangnam Style
Lama setelah itu, tiba-tiba meruak "wabah" di dunia hiburan melalui kehadiran Gangnam Style. Gelombang Korea ini membuat saya penasaran dan menguliknya. Saya menemukan budaya asal Korsel ini bermula dari singel K-pop yang dilantunkan Psy.
Psy bernyanyi dengan gaya seolah naik kuda. Hm, apa menariknya sehingga terkenal ke seantero dunia? Saya pun menonton di YouTube, bagaimana dia tampil di The Oprah Winfrey Show dan The Ellen DeGeneres Show.
Baiklah, buat yang tidak paham, bayangkan saja konten-konten Tiktok dengan gaya joget yang atraktif. Pengetahuan saya tentang Gangnam Style, cukuplah. Saya enggak berminat untuk menirukannya, apalagi di depan kamera, hehe.
Misi Menelisik K-Pop
Momen ketiga saya berelasi dengan hal-hal terkait hallyu atau gelombang Korea, saat saya memimpin perusahaan penerbitan buku. Pada masanya, buku-buku tentang boyband dan girlband sedang booming.
Sebagai penerbit yang menyediakan porsi besar bagi naskah-naskah kategori lifestyle, kehadiran K-Pop tak mungkin luput dari perhatian.
Haus diakui, buku-buku nonfiksi ini tidak mudah diurus. Penyebabnya, berkaitan dengan hak cipta, terutama untuk foto-fotonya.
Tidak jarang, kami menerima naskah fiksi (novel) tertema kehidupan di Korea. Misalnya, kisah seorang remaja asal Indonesia yang berjuang hingga ke Korea untuk menembus girlband yang sedang menanjak.