Data-data juga menunjukkan, faktor utama sebagai daya tarik Drama Korea terletak pada kisah yang menarik (88%).
elain itu, tiga alasan yang dikemukakan adalah karena kemampuan akting pemerannya (74%), atraktif para bintangnya (69%), dan suguhan lokasi syuting film tersebut (57%).
Sementara tiga alasan yang menempati posisi bawah adalah karena menginspirasi (45%), berharap mendapatkan informasi baru (39%), dan kebutuhan untuk menyalurkan emosi (36%).
Genre Drakor Favorit Berdasarkan Gender
Data selanjutnya berdasarkan penonton Indonesia, menyajikan faktor genre cerita sebagai daya tarik utama dari produk budaya Korea dalam format Drakor.
Genre Romansa Komedi (Romkom) menempati peringkat teratas. Genre ini disukai perempuan (81%) maupun laki-laki (74%).
Dua genre berikutnya adalah Romansa dan Aksi, di mana Romansa didominasi penonton perempuan (73%). Namun sebaliknya untuk genre Aksi, didominasi laki-laki (72%).
Sementara tiga genre yang menempati posisi terbawah sebagai pilihan adalah Sejarah, Horor, dan Situasi Komedi (Sitkom). Pada ketiga genre ini, pilihan laki-laki lebih banyak daripada perempuan.
Serba Korea dan Saya di Tengah Hallyu
Sejak kapan saya tahu dan mengenal Korea Selatan? Pertanyaan ini mengusik perjalanan pikiran saya ke belakang. Semula saya tiba pada momen Gangnam Style sebagai paparan pertama saya terhadap budaya Korea.
Seiring penelusuran lebih jauh, saya teringat pada masa duduk di SMP. Ya, itu saat saya berdomisili di Donggala, sebuah kota kecil berjarak 34 km dari Palu, ibukota provinsi Sulawesi Tengah.