Berdasarkan aspek akses terhadap energi terbarukan, perempuan selayaknya mendapatkan porsi yang setara dengan yang didapatkan oleh lelaki; baik dalam hal akses terhadap informasi maupun teknologi.
Sebagai misal akses terhadap informasi, sebaiknya perempuan mendapat perihal mengenai jenis energi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Demikian pula dengan akses terhadap teknologi, perempuan akan mengkontribusikan peran yang jauh lebih besar, terutama dalam aspek efisiensi dan transisi energi.
Menurut Yessi Febrianty, terdapat korelasi yang kuat antara besaran akses dan keterlibatan perempuan dalam transisi energi. Dengan demikian, semakin banyak perempuan lain yang tergerak dalam mendukung transisi energi.
Dalam bahasa lain mengenai transisi energi adil sebagaimana dinarasikan di laman web Oxfam, sebagai aksi kampanye agar "suara orang-orang miskin dapat memengaruhi keputusan lokal dan global".
Situasi Indonesia Terkini
Ego Syahrial, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM webinar Aksi Perempuan Muda Mendorong Transisi Energi, mengungkapkan terobosan Kementerian ESDM dalam melibatkan perempuan dalam program transisi energi.
Kontribusi perempuan ini akan terus ditingkatkan dalam transisi energi adil seiring kebijakan pemerintah dalam menerapkan dimensi gender.
Melalui perhatian pada pemberdayaan perempuan ini, maka akan membangun sektor energi dan sumber daya mineral yang lebih inkusif di masa depan.
Ego Syahrial menyebut bahwa berbagai program Kementerian ESDM Patriot Energi dan Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya atau GERILYA yang melibatkan orang muda, lebih dari 30% di antaranya diikuti perempuan.
Kini perempuan mendapat tempat di pos-pos penting, termasuk di Kementerian ESDM. "Setidaknya ada 11 perempuan yang mengisi posisi Direktur atau eselon 2, dari total 55 unit eselon 2 di Kementerian ESDM," jelas Ego Syahrial.