Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film Pendek "Gilingan" Ersya Ruswandono, Jalan Kreatif di Antara Kota dan Desa

31 Januari 2024   11:54 Diperbarui: 1 Februari 2024   02:35 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film pendek Gilingan karya Ersya Ruswandono (Image: Akun Instagram @ersyarwd)

Film pendek Gilingan hadir dari karya Ersya Ruswandono sebagai tugas karya akhir S1 dari Fakultas Film & Televisi, Institut Kesenian Jakarta. Sebuah potret realita yang membayangi masyarakat kota dan desa di Yogyakarta.

Film pendek Gilingan menjadi tontonan film pendek saya yang terakhir sebelum lembar kalender harus disobek guna menyambutnya datangnya 2024. Film ini bisa ditonton secara bebas di platform YouTube. Monggo.

Rangkaian kalimat tentang film pendek Gilingan di bawah adalah proyek pribadi, latihan pembiasaan menulis minimal 1200 kata untuk kategori review film pendek. Selamat membaca dan mohon masukannya. Matur nuwun. 

_

RENTANG langit di sepanjang horison itu sedang membiru cerah. Sementara awan putih tipis, memanjang dalam sapuan angin. Bagai lukisan dalam kanvas yang sedang digerakkan oleh sapuan kuas sang maestro.

Mata kamera bergerak di ketinggian, menyongsong cakrawala. Mempertontonkan pepohonan kelapa, jalan beraspal, dan satu dua rumah penduduk di sisi kiri.

Di sisa sisi yang luas, petak-petak sawah tampak teratur dalam barisan, seolah terbagi oleh tarikan pinsil tangan kanak-kanak di kertas gambarnya. Tersusun rapi, menghijau bersama beragam tanaman lain di ujung garis horisontal.

Setiap petak sawah tentu adalah penanda kepemilikan tanah pertanian itu. Masing-masing memamerkan lanskap warna berbeda. Antara tanah coklat dan genangan air di atasnya hingga kehijauan yang dibentuk dari benih-benih padi yang siap ditanam.

Lalu, kita diperlihatkan pada panorama khas wajah desa pertanian yang eksotis. Tampak beberapa orang di kejauhan sedang mengerjakan panggilan hidupnya untuk memanen hamparan padi yang telah runduk dan menguning.

Para warga yang beriringan, berjalan di atas jalanan berpaving blok dengan latar hijau yang padat. Dalam rimbun pohon dan batang-batang tanaman pisang. Di landai sebuah pekarangan, hempasan gabah sedang menanti sinar mentari untuk menjemurinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun