Jika panorama cantik lautan luas bisa kita pandang dan ajak swafoto, ada para taruna yang menjaganya. Operasi oleh TNI AL yang rutin telah menjaga dua pertiga luas wilayah Indonesia.
PLANET bumi yang kita huni ini didominasi oleh lautan luas di mana wilayah lautan di bumi, mencapai sekitar 70 Â persen dari luas keseluruhan.
Hal serupa juga merupakan gambaran Indonesia sebagai negara kepulauan. Dua pertiga luas wilayah Indonesia adalah perairan, membentang dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
Barisan 17.000 pulau yang kita miliki mengandung kekayaan alam yang luar biasa. Potensi tersebut tersedia di daratan maupun kedalaman lautan merupakan kekayaan yang luar biasa itu perlu dijaga dengan baik.
Operasi oleh TNI AL selama ini telah menjaga kedaulatan maritim Indonesia dari pihak-pihak lain. Sebab, secara geostrategis negara kita berada di jalur perdagangan dunia dan kekayaan laut di dalamnya tak lepas dari incaran pihak lain.
Jalesveva Jayamahe, di laut kita jaya
Mungkin semboyan ini kurang populer hari-hari ini sebab kurang viral di pendengaran kita, tetapi semboyan "Jalesveva Jayamahe" sudah menjadi doktrin. Semboyan ini dipegang kukuh oleh para prajurit TNI, teristimewa TNI Angkatan Laut.
Bagi yang pernah berkunjung ke markas TNI AL di Surabaya (Jawa Timur), pasti akan menjumpai monumen Monjaya. Oya, Monjaya adalah singkatan dari Monumen Jalesveva Jayamahe.
Monumen Monjaya tampak gagah dalam rupa sebuah patung dengan tinggi lebih dari 30 meter. Monumen itu menggambarkan sosok Perwira TNI AL Berbusana Pakaian Dinas Upacara (PDU).
Sosok Perwira itu tampil gagah dengan pedang kehormatan seraya memandang ke arah laut, seakan sedang memandang jauh ke depan, siap menghadapi tantangan gelombang maupun badai di lautan lepas.
Semasa kuliah di Universitas Surabaya (Ubaya), almamater Fakultas Psikologi saya pernah mengadakan kunjungan ke monumen sekaligus museum itu. Isinya melimpah dengan informasi tentang kejayaan maritim kita serta kegiatan operasi oleh TNI AL.
Pada saat itu, kami sempat kecewa sebab tidak mendapatkan kesempatan untuk mendatangi dan masuk ke dalam kapal selam. Namun demikian, kami sudah bersyukur sebab untuk masuk ke dalamnya dibutuhkan perizinan yang tidak mudah.
Itu sebabnya sangatlah beruntung saat Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) Nasional 2023 belum lama berselang, mendapat kesempatan emas yang berbeda. Mereka diajak naik ke Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
Pembekalan Kemaritiman TNI AL
Sejumlah 78 anggota Paskibraka Nasional di Istana Merdeka pada HUT ke-78 RI ini mendapat kesempatan berkumpul dan onboard di atas KRI Banda Aceh-593. Saat itu KRI Banda Aceh sedang sandar di dermaga Kolinlamil, Jakarta.
Para remaja pengibaran bendera Merah Putih yang berasal dari 38 provinsi itu diundang mengikuti acara kemaritiman. Kegiatan tersebut dalam rangka sosialisasi penerimaan prajurit TNI AL bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Mereka tampak gagah serta antusias menerima pembekalan di atas kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) itu. Pembekalan itu diberikan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Pada kesempatan tersebut, para remaja itu mendapatkan wawasan berupa pengenalan profil TNI Angkatan Laut, yang disampaikan oleh Lembaga Penyediaan Tenaga Angkatan Laut (Lapetal).
Teristimewa dari kegiatan tersebut, para anggota Paskibraka itu juga diajak tour ship KRI Banda Aceh-593. Mereka mendapatkan kesempatan untuk mengenal kapal perang tersebut yang turut mengambil bagian dalam operasi oleh TNI AL.
Oya, pada kesempatan itu mereka juga diperkenalkan pada berbagai kelengkapan dan pakaian TNI AL. Mulai dari jenis seragam sampai peralatan tempur satuan yang digunakan oleh para prajurit.
Wawasan dan panggilan menjadi prajurit
Kegiatan istimewa itu membuka wawasan yang sangat berarti bagi para personel Paskibraka Nasional. Mereka teredukasi soal bidang kemaritiman dan tentang TNI AL, serta aktivitas operasi oleh TNI AL untuk menjaga kedaulatan.
Pada kesempatan tersebut, mereka menerima informasi terkait dengan rekrutmen prajurit TNI AL. Hal ini menumbuhkan minat bagi mereka untuk bergabung sebagai prajurit TNI AL dan mereka pun merasa tertantang untuk turut serta menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.
"Proses rekrutmen calon prajurit TNI AL yang selektif sesuai standar kompetensi menjadi sebuah syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk mewujudkan kekuatan yang ideal dan berdaya gentar tinggi," jelas Laksamana TNI Muhammad Ali, yang menjabat Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal).
Menanggapi paparan tersebut, Naila Aulita Alqubra Sinapoy (16) menanggapinya dengan positif. Anggota paskibraka asal Banten itu tak segan-segan mengungkapkan ketertarikannya untuk bergabung dengan TNI AL.
"Saya tertarik dengan angkatan laut, karena tidak hanya mengenali kapal-kapal, tapi juga ada bidang-bidang menarik lainnya, seperti teknik elektro," tutur Naila yang bersekolah di British School Jakarta ini.
Hal senada diungkap oleh Bintang Wirasatya RA (16) anggota paskibraka asal Sumatera Selatan. Bintang mengaku tertarik menjadi prajurit AL sebab dia ingin berkeliling Indonesia dan dunia saat menjadi Korps Pelaut dan menunaikan operasi oleh TNI AL.
Bintang mengaku sangat senang kala memasuki kapal perang dan bertemu para jenderal TNI AL. "Saya ingin menjadi angkatan laut, karena bisa berkeliling dan menjaga NKRI," kata Bintang yang siswa SMAN 1 Palembang.***
Sumber informasi:
- 78 Anggota Paskibraka HUT ke-78 RI Ikut Pembekalan Kemaritiman TNI AL - https://indonesiadefense.com/78-anggota-paskibraka-hut-ke-78-ri-ikut-pembekalan-kemaritiman-tni-al/
- Bangun Semangat Generasi Muda, TNI AL Promosikan Kemaritiman pada Paskibraka Nasional 2023 - https://peloporwiratama.co.id/2023/08/22/bangun-semangat-generasi-muda-tni-al-promosikan-kemaritiman-pada-paskibraka-nasional-2023/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI