Untuk mengolah bahan mentah dalam jumlah banyak, dibutuhkan smelter yang memadai jumlahnya. Jika hanya mengandalkan smelter yang dimiliki perusahaan pertambangan, tentu proses produksi akan berjalan lambat.
Berdasarkan kondisi tersebut, dibutuhkan perusahaan-perusahaan non tambang yang secara khusus membangun dan mengoperasikan smelter. Salah satu perusahaan yang menghadirkan fasilitas smelter adalah PT Gunbuster Nickel Industry (GNI).
Sesuai informasi PT GNI berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, salah satu perusahaan smelting terkemuka di Indonesia ini, berdiri sejak 2019. Visi PT GNI adalah menjadi nomor satu dalam industri smelter di Indonesia dan menambah nilai dari produk nikel.
Nilai-nilai utama yang diusung PT GNI adalah Keselamatan Dalam Bekerja, Integritas dan Etika dalam Bekerja, Berorientasi pada Smart Smelting, Menjadi yang Teratas dengan semangat terus maju, Budaya Mengayomi dan Peduli, dan Membangun Hubungan yang Baik dengan Stakeholder dan warga lokal.
Keselamatan Dalam Bekerja adalah nilai yang diposisikan pada urutan pertama dari enam nilai utama perusahaan. Regulasi keamanan kerja di PT GNI menjadi perhatian krusial sehingga prosedur keamanan kerja tak lagi menjadi keraguan.
Sebagai informasi pelengkap, teknologi yang digunakan PT GNI adalah Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Produk yang dihasilkannya berupa Feronikel dan NPI, inilah bahan baku stainless steel, bahan baku badan pesawat, peralatan makan, kawat baja anti karat, dan sebagainya.
Rekrutmen dan Memberdayakan SDM Lokal
Informasi PT GNI memberi tahu bahwa perusahaan ini menaruh concern tinggi pada karyawan. Selain mengutamakan prosedur keamanan kerja dalam wujud regulasi keamanan kerja di PT GNI, perusahaan ini juga memberi kesempatan kerja luas bagi Sumber Daya Manusia (SDM) lokal.
Perusahaan smelter adalah industri yang membutuhkan banyak tenaga kerja, dengan demikian daya serap terhadap SDM lokal tentunya memerlukan jumlah yang besar. Apalagi industri ini akan terus berkembang, kebutuhan tenaga kerja pun kian masif.
Pada awalnya, tentu dibutuhkan tenaga asing dalam skala sesuai kapasitas teknologi yang digunakan. Namun komitmen alih pengetahuan yang berlangsung terus-menerus, membuat peralihan kian berjalan dengan baik.
Untuk mencapai tujuan proses tersebut, selain pelatihan-pelatihan yang berlangsung dalam ekosistem setempat, kini mulai banyak didikan kampus-kampus di Indonesia yang menyasar  kemampuan di bidang metalurgi. Merekalah yang menjadi pokok tumpuan untuk mengeksplorasi mesin-mesin smelter.