Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Ngidam" di Antara Sebab dan Alasan dan Kisah Suami yang Ambyar untuk Memenuhinya

2 November 2023   00:17 Diperbarui: 2 November 2023   18:47 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan di film Ngidam garapan KOMiK Kompasiana (tangkapan layar trailer di YouTube)

Film Ngidam menerjang dan mencapai asa menjadi satu di antara 3 film pendek terpilih buah program Jakarta Film Fund 2023. Berhasil tayang dalam dua kesempatan emas pada momentum Jakarta Film Week 2023. Pertama, pada Kamis, 26 Oktober 2023 di CGV Grand Indonesia. Kedua, pada Sabtu, 28 Oktober 2023 di Teater Asrul Sani Kineforum.

Ngidam dan aneka soal yang menyertainya, bukan hal asing dalam masyarakat kita, bahkan menyeberang ke negara lain. Sebagai misal negara tetangga kita pernah membuat film pendek (2015) dengan judul yang sama, Cravings (Ngidam).

Namun demikian, Ngidam versi KOMiK ini (saya yakini), beda. Sebab kisah yang digelar di Ngidam ini, dengan brilian diberi "penumpang gelap" tentang pencarian dan pengenalan kuliner, yang dalam kisah ini sejumlah makanan khas Betawi.

Ngidam dan Jalan Ninja Kuliner Betawi

Hitunglah, berapa jumlah makanan lokal yang disuguhkan sepanjang durasi 20+ menit film ini. Ada Nasi Uduk  dan Nasi Ulam. Disusul Semur Jengkol, Gabus Pucung, dan Selendang Mayang. Masih ditambah Kupat Sayur, Pecak, Pepes, dan Kue Ape. Dan, jangan lupa Sayur Babanci yang dijadikan daya ledak kisah.

Sebelum kemudian, pada akhirnya, kita disuguhi twist yang yang nggaya amat dari Lela serta palu godam ngidam terakhir (dalam film ini) yang menggempur kepala Abdul, sang suami.

Secara keseluruhan, film ini tampil menggigit. Setiap karakter tokoh, dengan keterbatasan menit sebagai film pendek, mampu dimainkan dengan optimal dan dihadirkan secara ikonik.

Jika kita mengikuti karakter Abdul, maka tak pelak kita bisa turut dirundung oleh stres, bahkan depresi. Wajah yang ditampilkan, bikin kita yang menonton pengin segera menghilang dari layar untuk pergi sekadar healing ala tren kekinian, haha.

Selamat dan salut! Hadirkan film-film berikutnya.

Oya, sebelum pamit, pengin nanya karena penasaran, jam makan di kantor koperasi itu emang bebas sesuai kadar lapar perut, ya? Kadang sekitar jam 10.00, juga bisa selewat pukul 14.00?

Ah, sekadar penasaran. Enggak usah dijawab pertanyaan iseng ini, hehe.

Tangkapan layar trailer film pendek Ngidam produksi komunitas KOMiK Kompasiana
Tangkapan layar trailer film pendek Ngidam produksi komunitas KOMiK Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun