Membuka stand di acara seperti Adira ini adalah upaya menjemput berkah lebih dari yang bisa diperoleh seperti hari-hari biasa. Perjalanan sekitar satu jam lebih, tidak menjadi kendala.
Kisah meraih impian lain yang saya temukan di Adira Festival Surabaya berasal dari kisah Cak Asep. Bersama keluarga, istri dan seorang anak yang diajaknya, mereka rehat sejenak sebelum pulang.
Semula, saya mengira beliau berasal dari Sunda. Namun beliau menjelaskan bahwa dia berasal dari Madura. Cak Asep menjemput rezeki ke Surabaya sebagai pemborong kecil-kecilan. Pernikahannya kemudian dikaruniai dua permata hati.
Kedatangan beliau di Adira Festival 2023 adalah ingin mewujudkan impian membeli motor baru. Di event inilah dia bisa menemukan uang muka nol rupiah--sebagaimana dia diperkenalkan pada acara ini oleh kawan-kawannya. Dan, beliau telah mewujudkannya.
Adira Festival dan Impian yang Dibagikan
Adira Festival Surabaya adalah yang kedua dari rangkaian lima event perayaan HUT ke-33. Setelah Medan dan Surabaya, segera Yogyakarta, Jabodetabek, dan Makassar. Upaya selebrasi yang panjang dan pastinya melelahkan. Namun, cara ber-HUT ini menarik.
Saya teringat kalimat entah saya baca di mana bahwa hidup yang dibagikan (share) tidak pernah lebih merugikan daripada berkah yang terbagi.
Jika kita menikmati Adira Festival 2023 dengan cara "slow living", niscaya banyak kisah yang dapat kita petik. Bukan sekadar penampil atau jenis usaha dan produk. Ada manusia di dalamnya yang berproses. Ada perjuangan, ada pula impian.
Entah sudah dan akan berapa jumlah impian yang diwujudkan oleh Adira melalui momentum ulang tahun ini. Untuk itu, selamat! Mengutip Oprah Winfrey, saya ingin menutup cerita perjalanan ini dengan kalimat, "The more you praise and celebrate your life, the more there is in life to celebrate."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H