Justinus Lhaksana dikenal sebagai pengamat sepak bola. Namun sebenarnya Coach Justin memulai karier kepelatihan di futsal. Selebihnya, saya tidak tahu banyak tentang Futsal Indonesia atau Liga Futsal Indonesia. Juga baru tahu bahwa JNE mendukung sebuah klub bernama Cosmo JNE. Apa cuma saya yang kuper?
MESKI sama-sama menyepak bola, harus diakui pamor futsal tak pernah berbanding lurus dengan kemeriahan dan kemewahan sepak bola. Dalam skala tim nasional (timnas), hingga lapis-lapis liga, tetaplah memiliki suara lantang.
Makin tak sebanding bisa dibandingkan dengan liga luar (dunia). Kita tahu siapa (negara mana) yang menjadi juara dunia, momen-momen indah atau penentuan kemenangan, dan pemain-pemain yang melejit pada perhelatan dunia itu.
Namun, bagaimana dengan futsal? Gelap. Bagai orang buta. Tak ada, dalam konteks kita di tanah air, yang tahu siapa pemain-pemain hebat dunia untuk urusan menendang bola di lapangan futsal.
Apa itu futsal?
Sebelum maju membahas futsal Indonesia, kita bertahan di topik ini sebentar, yaitu apa itu futsal? Secara sepintas saja. Siapa tahu ada yang belum benar-benar tahu pernik dasar tentang olahraga ini. Jangan sampai dikira semacam permainan kasti, hehehe.
Dalam sekilasan, futsal mirip dengan sepak bola, tetapi lapangannya lebih kecil dan dimainkan dalam satu tim yang lebih kecil juga. Futsal menghadirkan lima orang dalam lapangan untuk melawan lima pemain dari tim lain.
Secara lapangan, futsal bisa dimainkan di luar ruangan (outdoor) maupun di dalam ruangan (indoor). Pada masa futsal populer di kalangan orang awam, main di mana saja adalah sama. Yang penting sewa lapangannya murah, hehe.
Asal-Muasal Futsal
Dirunut lebih jauh, olahraga futsal dikenal bervariasi nama. Namun kata "futsal" sendiri, menjadi istilah internasional. Asal kata itu konon dari "futbol" yang asal Spanyol atau Portugis. Sementara "sala" tak lain bermakna "dalam ruangan".
Pencetus awal futsal adalah Juan Carlos Martini dan ramai dimainkan di kota Montevideo (Uruguay) pada 1930. Futsal kemudian berkembang di negara bagian Amerika Selatan, terutama Brasil.
Futsal sebagai olahraga, telah cukup berusia tua. Futsal resmi tercatat di FIFA sejak tahun 1930. Dia telah mencatat tak kurang dari 100 negara.
Jika kompetisi tertinggi di olahraga sepak bola adalah FIFA World Cup, maka ajang bergengsi untuk futsal adalah kompetisi di level FIFA Futsal World Cup.
Foto Bersama Para Pemain Cosmo JNE FC (istimewa)
Futsal Indonesia
Saya tidak terlalu tahu bagaimana futsal Indonesia berkembang dan berprestasi. Namun tampaknya paling mudah dilacak melalui kehadiran Justinus Lhaksana. Pada 2003 beliau memulai karier kepelatihan dengan menangani klub futsal AMFC (Adjie Massaid Futsal Clinic).
Selama berkarier sebagai pelatih tim nasional (timnas) futsal, Justinus Lhaksana membawa Indonesia menempati posisi peringkat 3 di ajang Kejuaraan Futsal AFF (2005 & 2009) dan posisi 2 (2006 & 2008).
Hasil yang lumayan bagus, kan? Jika diseriusi, tampaknya peluang Indonesia untuk berbicara di level Asia atau bahkan dunia, cukup besar dalam olahraga ini. Namun, entahlah. Sebab pemberitaan media tentang futsal jarang naik ke permukaan.
Cosmo JNE FC di Liga Futsal Profesional Indonesia
Ada yang menarik dalam pemberitaan tentang Liga Futsal Profesional Indonesia 2022-2023. Kota Malang untuk kali pertama akan menggelar pertandingan futsal liga profesional dalam pekan ke-19.
Pertandingan futsal yang dimaksud, menghadirkan Cosmo JNE FC berhadapan dengan tim unggulan Bintang Timur Surabaya (22/7) dan melawan tim Halus FC Jakarta (23/7). Kedua pertandingan ini digelar di GOR Indoor Kanjuruhan Malang.
Sebagai informasi, arena GOR Indoor Kanjuruhan yang digunakan itu, mampu menampung hingga lima ribu penonton. Soal fasilitas, tak perlu diragukan. Sebab GOR Indoor Kanjuruhan itu telah sesuai standar Federasi Futsal Indonesia dan Asia Football Confederation (AFC).
Pertandingan ini krusial bagi Cosmo JNE FC yang menurunkan Reza Yamani, pemain yang mencatatkan dirinya sebagai salah satu top skor. Di Liga Futsal Profesional 2023, Reza telah membukukan torehan 14 gol.
Formasi pemain Cosmo JNE FC cukup meyakinkan. Selain Reza Yamani, ada nama-nama Caisar Silitonga, Dennis Bawana, Aldi Wan Jaya, M Iksan Rahadian, A R Nawawi, Dewa Rizki, Fachri Reza, Rizkqi Hanna, Zakariyya Anwar, dan Al Fajri Rizki.
Ksatria dan Srikandi JNE Malang dan Yellowsubs
Bagaimana hasil yang dicapai Cosmo JNE FC? Luar biasa! Dukungan penuh diberikan Ksatria dan Srikandi JNE Malang, serta tentunya andil besar suporter fanatik berjuluk Yellowsubs asal Malang.
Cosmo JNE FC berhasil meraih 3 poin dari hasil dua kali pertandingan tersebut. Meski harus mengakui kemenangan Bintang Timur Surabaya dengan skor 2-0, tetapi Cosmo JNE berjaya menundukkan Halus FC dengan skor 3-1. Sebagai catatan nih, ya, Bintang Timur Surabaya adalah pemuncak klasemen sementara.
Raihan poin ini memberi semangat Connecting Happiness yang menjadi pesan penting bagi JNE selain ajakan JNE Bangkit Bersama.
"Setelah meraih tiga poin dari dua pertandingan, tim akan dievaluasi secara keseluruhan," ujar pelatih Cosmo JNE FC Deny Handoyo. Sebagai informasi tambahan, saat ini Cosmo JNE FC sedang bertahta di peringkat 4 klasemen sementara PFL 2023.
"Tim harus berlatih keras memanfaatkan bola mati agar menjadi gol ke gawang lawan. Dan, harus tetap berjuang terus untuk bermain positif serta meningkatkan kerja sama tim yang baik agar semakin solid di setiap pertandingan," pungkas Deny saat diwawancarai.
Oya, dalam kemenangan melawan Halus FC dengan skor 3-1 itu, Caisar Silitonga berhasil tampil cemerlang dan terpilih sebagai Man of The Match. Selamat, ya! Lanjutkan, teruskan! Raih kemenangan! []
