Jalan menuju.diri-Mu, Allah
Seperti seseorang yang melangkah
dalam pekat malam tanpa cahya
meniti tanda tanya, sesekali tanda seru
Melangkahnya tak ubah dia yang
melangkah dengan obor kecil di tangan
dengan api yang menggelora dan
berkibas-kibas tak tentu arah dan rapuh
Itu sudah cukup, kata-Mu, berbisik
Setiap tapak jalan di depan disinarinya
setapak, setapak, dan setapak
melewati kelok dan bebatuan
"Kamu tak tahu bagaimana rentang
yang akan membawamu ke ujung jalan.
Namun, selangkah, dan selangkah
sudahkah cukup cahya membukanya
"Selebihnya adalah iman dan
pengharapan dan rasa syukur
sebelum nafas berhenti
dan semua tinggal sesal"
_
Puisi naratif Ang Tek Khun
Jogja, Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H