Berbilang dekade lampau dunia hanya mengenal satu sinaran Wonderful Indonesia. Mereka menyemat nama Bali dengan julukan paradise dan kita menyebutnya Pulau Dewata. Jika di masa itu ada kampanye untuk berlibur di Indonesia Aja, maka narasi itu akan bermakna ke Bali Aja. Destinasi Super-Prioritas (DSP) Mandalika tak terbayangkan kala itu--bahkan jauh dari benih-benih benak di lorong impian.
Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Lombok (NTB) bersama dua teman lain ala mahasiswa backpacker, hanya ada tiga terminologi di benak banyak orang tentang Lombok. Sebagai "Bali era lampau", Gunung Rinjani, dan tiga Gili (Trawangan, Air, dan Meno). Dalam perjalanan menyasarkan diri tersebut, saya tiba di ketinggian panorama Danau Segara Anak dengan bibir mulai membiru. Dan, tak kalah eksotiknya saat mengelilingi gili dengan cara menelusuri pasir putihnya. Kami menikmati 2,5 jam yang menawan.
Sampai di sini, saya luput satu hal!
Pada masa Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) menjadi idola remaja dan diekpos media, khususnya majalah remaja, saya membaca tentang Bau Nyale. Seorang pemenang, meneliti tentang cacing yang meruah pada momen istimewa itu. Karya dan makhluk yang dibahasnya tersebut, terasa eksotik. Namun, apa yang dirayakan secara berkala di Pantai Seger itu, seolah berada di negeri antah berantah.
Kisah dari Negeri Tetangga
Waktu bergerak, tahun berganti, dan tibalah saya di momen ini.
Bus kami berhenti dan meletakkan diri di antara serakan puluhan lainnya di dataran luas arena parkir. Kami menyerbu turun, berfoto sejenak dalam rombongan dengan spanduk terentang, kemudian bergerak ke area lintasan shuttle untuk diantarkan ke garis batas kawasan sirkuit.
Di antara kerumunan penumpang shuttle, saya bersisian dengan pemandu ofisial dari travel agen asal Jakarta yang mengantar rombongan kami tiba di sini. Kami bercakap kecil mengenai hal-hal pokok mengenai MotoGP di sini.
"Travel Agen kami memberangkat sekitar lima ribu orang pada setiap tahunnya untuk MotoGP ini," demikian ia berkisah. "Dan, kami bukan satu-satunya. Beberapa travel agen lain juga menggarap layanan menonton MotoGP di Sepang ini."
Saya mencoba mengenang dan memparafrasakan percakapan yang kini telah berusia enam tahun. Saya tak mungkin lupa pada rangkaian momen tersebut, sebab hadir menjadi saksi salah satu pertarungan tersengit Rossi Vs Marquez. Pada gelaran ini, sejarah mencatat terjadinya insiden tak terlupakan di arena tersebut. Saya mengisahkan kunjungan itu dalam unggahan bertajuk Kompasianer Jadi Saksi Insiden Rossi Vs Marquez di Sepang.
Saya mengingat betul betapa perasaan saya bergejolak saat menyimak aspek bisnis dari penyelenggaraan event tersebut. Benak saya dipenuhi angka-angka bak sajian data virtual: Berapa devisa yang bergerak dari tanah air ke sini dipicu oleh ajang ini?
Saya ternganga saat shuttle hendak mendekati gerbang terluar sirkuit. Dari pengeras suara, MC berbicara dalam bahasa Indonesia dan mewawancarai beberapa pengunjung yang berasal dari Indonesia. Bener enggak sih di negeri asing ini bahasa Indonesia digunakan?
Saya semakin kagum saat mendapat brosur yang diedarkan salah satu travel agen tanah air. Paket menonton MotoGP di Sepang tahun berikutnya, telah dirilis. Pembayaran, secara mencicil sejak tujuh bulan sebelumnya. Rupanya, skema pembayaran inilah yang memungkinkan puluhan ribu warga +62 mampu hadir sana.
Sirkuit Mandalika Dalam Lanskap MotoGP Indonesia
Berapa tepatnya jumlah penonton asal Indonesia yang terserap ke sirkuit negara tetangga itu?
Direktur Tourism Malaysia Jakarta Roslan Othman mengakuinya saat berbincang dengan Bikersnote (Desember 2019). "Salah satu yang menjadi impact kedatangan turis ke Malaysia adalah MotoGP," ujarnya.
Disebutkan pada musim 2017 penonton MotoGP Malaysia mencapai 166.486 orang. Jumlah tersebut di antaranya adalah penonton dari Indonesia yang mencapai 23,81 persen. Jumlah ini, di kalkulator saya, menunjukkan angka 39.640.
Hai online (Desember 2015) dalam tulisan "Sejarah Panjang MotoGP di Indonesia" berani menggunakan kalimat "Jumlah fans MotoGP di Indonesia menjadi yang terbanyak di seluruh dunia, meski nggak ada angka pastinya".
Tak luput, Hai mengutip pernyataan bos Yamaha Racing Team Lin Jarvis, "Indonesia negara dengan market motor sangat penting dan fans MotoGP yang banyak." Seraya mencatat hal krusial bahwa pertumbuhan fanbase yang pesat tidak hanya membawa pengaruh besar kepada MotoGP-nya sendiri. Namun juga kepada masa depan dunia balap di Tanah Air sendiri.
Enam tahun kemudian, hadirlah Sirkuit Mandalika yang tercatat dalam kalender Dorna.com pada 11 Februari 2022 akan berlangsung Mandalika MotoGP Official Test sebelum resmi menjadi ajang seri kedua pada 20 Maret 2022.
Impak ikutan yang segera mewujud tentulah lahir para pebalap asal tanah air. Generasi "terbaru" akan berlomba menembus kompetisi nasional. Lalu, memajang target bisa mencicip kerasnya MotoGP. Sebab, anak tangga menuju arena itu jelas. Pada setiap kalender perhelatan internasional, selalu dihadirkan tiga level, yaitu MotoGP, Moto2, dan Moto3.
Sirkuit Mandalika Dalam Lanskap MotoGP Internasional
Tampilnya sirkuit Mandalika akan menuai catatan tersendiri yang sangat berkelas. Pertama-tama dan paling krusial, diharapkan menjadi tulang punggung untuk meraup jumlah penonton.
Berdasarkan data, jumlah penonton yang menghadiri 19 seri MotoGP 2019 tercatat sebanyak 2.863.113 orang. Angka ini secara matematis akan berkurang disebabkan Thailand dengan Sirkuit Internasional Chang di Buriram, menyatakan diri "bolos" dengan alasan pandemi Covid-19.
Mandalika berpotensi mencatat rekor sebagai sirkuit dengan jumlah penonton terbanyak dalam sejarah MotoGP. Ini berkenaan dengan absennya Thailand. Sebagaimana data berbicara, jumlah penonton di Sirkuit Buriram adalah 226.655. Jumlah tertinggi yang seolah tak akan pernah tergoyahkan.
Dengan momentum perhelatan perdana serta preseden positif atas eforia yang berhasil dibangun sirkuit Mandalika, tak mustahil rekor jumlah penonton Sirkuit Buriram dapat terlampaui. Jika benar-benar terwujud, nama Indonesia akan tercatat dalam sejarah MotoGP dunia dengan tinta emas.
Potensi pemecahan rekor dunia ini perlu menjadi perhatian istimewa pihak-pihak terkait dari Sirkuit Mandalika apabila ingin diwujudkan. Penyebabnya sederhana saja, berdasarkan informasi awal, hal ini tidak mungkin terjadi karena factor daya tamping penonton.
Dalam rilis di website themandalikagp.com disebutkan bahwa ketersediaan tempat untuk penonton hanya mencapai kisaran 188.000 orang. Lengkapnya, "The Mandalika Street Circuit reaches more than 50,000 seats, while the Non-Seated Area (standing tribune) can accommodate 138,000 people."
Faktor ketiga, Sirkuit Mandalika menempat dirinya masuk kategori "a road racing track", sirkuit "jalan raya" pertama di dunia. Lintasan sirkuit menggunakan teknologi pengasplana Stone Mastic Asphalt (SMA). Hanya ada tiga sirkuit dengan teknologi SMA, yaitu Silverstone di Inggris, Yas Marina di Abu Dhabi, dan Phillip Island di Australia.
Keempat, Sirkuit Mandalika berpotensi membukukan kelokan ke-10 dalam catatan gemilang sebagai favorit pebalap dunia. Ini daftar kecil kelokan favorit, di mana sirkuit Phillip Island menjadi salah satu yang paling disukai.
- Cal Crutchlow: Estoril corner 5
- Dani Pedrosa: Jerez corner 5
- Casey Stoner: Phillip Island corner 3
- Colin Edwards: Phillip Island corner 1
- Rossi: Mugello corner 6 & 7
- Dovizioso: Catalunya corner 3
- Ben Spies: Assen corner 13
- Jorge Lorenzo: Phillip Island corner 12
Ada apa di kelokan 10 Sirkuit Mandalika yang menghadap ke Samudra Hindia? Kelokan ini tampaknya akan menjadi ikonik sebab menyajikan panorama Tanjung Aan yang cantik. Pantai Tanjung Aan membentang panjang dengan pasir putih yang melengkung seperti bulan sabit. Lautan bening dengan ombak yang indah, bakal membuat setiap mata yang memandangnya akan terpana.
Selain itu, besar dugaan akan digemari para pebalap sebab sangat menantang. Tikungan di sini cukup tajam, sangat membutuhkan kepiawaian mengendarai si "kuda besi". Dibutuhkan keahlian tingkat dewa untuk menaklukkannya. Akan melahirkan sensasi dan menjadi ciri khas yang terlupakan.
Hal kelima yang tak kalah memikatnya, Dorna senantiasa mencatat dua kategori rekor berlandaskan sirkuit. Ada kategori Most Wins dan kategori Circuit Rekords. Dalam kategori Circuit Rekords misalnya, terdapat deretan catatan All Time Lap Records, Best Race Lap, Best Pole, dan Top Speed.
Perihal Sirkuit Mandalika, semua rekor tersebut masih kosong. Plus bertambah satu catatan emas yang bakal tak tergantikan siapa pun sepanjang sejarah, yaitu sang Juara Perdana!
Sirkuit Mandalika Dalam Lanskap Turisme
Dalam perspektif destinasi wisata, Sirkuit Mandalika akan memainkan peranan spesial sebagai lokomotif untuk menggapai perhatian dunia.
"Kawasan The Mandalika sangat lengkap. Bisa disiapkan untuk olahraga apa pun dan siap menjadi destinasi sport tourism unggulan di Indonesia," kata Direktur Utama PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer seperti dilansir dari Antara saat menemani kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di The Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.
Abdulbar menyatakan, selain MotoGP dan WSBK, lanskap The Mandalika cocok untuk olahraga menikmati alam di mana ada 5 pantai, bukit, dan gunung yang bisa digunakan untuk treking serta kegiatan olahraga paralayang.
"Bahkan, Kemenpora pun sudah menyetujui membangun Mandalika Sports Complex. Jadi, kami sangat welcome apabila Kemenparekraf dan komunitas olahraga lain ingin memanfaatkan fasilitas The Mandalika," ujar Abdulbar M. Mansoer.
Dalam laporannya Jawapos.com mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir The Mandalika telah menjadi venue sejumlah event olehraga antara lain, TNI Marathon yang mengundang ribuan pengunjung dan atlet tingkat nasional maupun internasional, event paralayang Trip of Indonesia (TROI) di Kuta Beach Park, motor cross (trabas) di area Pantai Seger, Mandalika Offroad Championship, dan baru-baru ini event kompetisi surfing internasional yang berlangsung di Pantai Seger.
Sejumlah lomba dengan potensi pasar dunia telah menanti untuk digaspol dalam lanskap sport tourism. Bersisian dengan "aktivitas prestasi" tersebut, terikut menyertai adalah leisure tourism. Di sinilah Sirkuit Mandalika memainkan peran signifikannya sebagai Batu Penjuru sinaran Wonderful Indonesia bagi Mandalika Lomba dan Nusa Tenggara Barat (NTB) secara keseluruhan.
Tiada kata terbaik untuk mengakhiri tulisan ini selain kata "Amin!" Dengan huruf A besar dan sematan tanda seru.
-
Bacaan (diakses 18 November 2021):
- https://www.bikersnote.co.id/motogp-malaysia-jumlah-penonton-asal-indonesia-masih-kalah-ramai-dari-singapura/Â
- https://www.liputan6.com/bola/read/4138799/daftar-jumlah-penonton-di-19-seri-motogp-2019-mana-paling-ramai Â
- https://regional.co.id/2021/10/10/simak-jumlah-penonton-motogp-terbanyak/
- https://www.motogp.com/en/calendar/
- https://www.themandalikagp.com/en/tentang-kita/
- https://mandalikagrandprix.com/where-are-the-coolest-corner-of-motogp-circuits-according-to-riders/
- https://www.kompas.com/properti/read/2021/11/14/190138221/hanya-digunakan-di-4-sirkuit-dunia-ini-teknologi-aspal-sirkuit
- https://hai.grid.id/read/07566487/sejarah-panjang-motogp-di-indonesia
- https://www.jawapos.com/nasional/17/01/2021/mandalika-siap-jadi-sport-tourism-unggulan-di-indonesia/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI