Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tak Usah Baper Akan Salah Pilih Kampus

11 Januari 2021   12:19 Diperbarui: 11 Januari 2021   12:33 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilih kampus, bagi sebagian orang adalah urusan yang  mudah. Kuliah di kampus beken dan superduper keren, mulus bagai masuk jalan tol. Namun, jangan taruh masa depan di tangan kampus. Sebab sukses lebih ditentukan oleh dirimu sendiri. Tidak melulu soal benar atau tidak dalam hal pilih kampus.

Ada benarnya bahwa perguruan tinggi yang mentereng (mungkin) memberi Anda ekosistem belajar yang prima. Namun, sekali lagi, semua itu hanya salah satu faktor pendukung. Sebab ada banyak faktor lain yang turut berperan dalam menentukan berhasil tidaknya Anda meniti jalan menuju dan usai wisuda.

Sukses dalam kehidupan, lebih ditentukan lulus tidaknya Anda dalam menempuh Sekolah Kehidupan. Di Sekolah Kehidupan ini, Andalah sang pembuat kurikulum. Bersamaan dengan itu, Anda mengangkat diri Anda untuk menempati jabatan Rektor. Sekaligus menyertai jabatan itu, Anda adalah Dekan dan Dosen yang menempa diri Anda.

Oleh sebab itu, agar semua bisa segaris (inline), mari kita urutkan "peta jalan" sederhana yang akan sanggup Anda laloni sekalipun Anda bukan siapa-siapa, orangtua Anda bukan orang luar biasa seperti yang sering tampil di media massa dan media sosial, dan bukan yang sering nongol dalam majalah yang memberi rating orang terkaya dunia.

Satu tips dasar yang penting untuk diungkapkan di sini sebelum Anda membaca lebih jauh. Bukan perguruan tinggi sebagai hal utama untuk Anda konfirmasi. Melainkan kenali diri Anda dan konfirmasi pilhan fakultas yang Anda minati untuk ditempuh. Bahkan lebih jauh, di ujung hari, Anda ingin menjadi apa dan siapa?

Maka alur tulisan ini akan dimulai dari (1) penelusuran diri Anda sendiri sedini mungkin, (2) lakukan tes bakat dan minat untuk menggali potensi Anda, (3) konfirmasi pengenalan diri Anda dan hasil tes psikologi dengan ahlinya, (4) dan tempuh kiat sederhana ini perihal memilih perguruan tinggi.

Peneluran ke Dalam Diri

Lakukan sedini mungkin dengan cara mengajukan pertanyaan sederhana ini sebagai titik berangkat. "Aku suka apa?" Jika Anda bisa menjawab pertanyaan ini misalnya sejak SMP atau bahkan SD, rasanya Anda tidak akan sulit memilih jalur yang akan ditempuh pada periode duduk di bangku SMA.

Lebih jauh dan kompleks adalah saat Anda dihadapkan pada pilihan akan menempuh pendidikan apa S1. Maka, tambahkan pertanyaan lanjutan. "Aku bahagia saat apa, dengan apa?" "Aku ingin menjadi apa atau siapa kelak kemudian hari?"

Ambil langkah mudah dengan cara membelah dua besar. Anda suka yang mana: Ilmu eksakta atau ilmu sosial? Jika eksakta, mata pelajaran apa yang paling Anda sukai? Demikian juga pertanyaan tersebut Anda ajukan bila meminati ilmu sosial.

Jika Anda telah menyelesaikan pembelahan minat tahap pertama ini, separuh jalan telah Anda tempuh. Kini Anda bisa berkonsentrasi pada salah di antara keduanya. Buatlah daftar beberapa fakultas yang membuat Anda tertarik. Kurasi menjadi 5 yang paling Anda sukai, lalu kerucutkan pada 3 pilihan yang tampaknya berimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun