Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sepandai Tupai Melompat, Nyungsep ke Drama Korea Juga

8 Januari 2021   07:00 Diperbarui: 8 Januari 2021   10:22 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan film Jose (sumber foto: Kompas.com)

"Apa? Astaga Khun! Mana ada orang yang nonton drakor di TV," teman saya tertawa puas. Seolah ia menemukan tulang-belulang pithecanthropus erectus di tubuh saya.

"Emang sengaja," jawab saya cool. "Itu cara saya agar tidak kecanduan!" Sekarang, giliran dia yang bingung. Hahaha! Sebab, biasanya fans drakor secara sukarela untuk kecanduan.

Sekarang dia yang diam. Lalu berbagi cerita rentang trik streaning yang dilakukannya. "Saya nonton satu seri itu jelang dia selesai. Jadi, sekali nonton, sekian seri. Sampai selesai," ceritanya. Nah, kan! Apa kata saya, itu kan kecanduan. Gaya saya mah, setiap hari satu. Cukup!

Baiklah, sepandai tupai melompat, akhirnya nyungsep juga. Namun, saya masih bisa menjaga jarak. Sebab itu, saya masih bisa menertawakan, betapa tidak logis kisahnya. Betapa konyol tingkah karakter tokohnya. Benar-benar "opera sabun"!

Jadi, selain ceritanya, saya juga menonton keluguan kemasan filmnya. Dan, terhibur dengan "kelainan-kelainan" yang mengusik protokol kenormalan membangun cerita.

Kemudian saya belajar memahami masyarakat penonton di hirarki luas. Ada kebutuhan untuk "lari" dari yang berat-berat. Memekarkan mimpi-mimpi pengantar tidur. Menyodorkan harapan agar tetap bisa tersenyum.

Rumusan ini, ternyata tidak mudah. Saya mengangguk-angguk saat mendengarkan kelas bercerita yang diampu Garin Nugroho. Ia menjelaskan tentang "Opera Sabun" Amerika. Lalu bagaimana "budaya pop" ini dibawa ke Asia.

Baiklah, paham. Kerecehan dalam pandangan saya itu, ternyata by design. Ada para jagoan yang menyusun formula hasil pemahaman mereka akan kehidupan real masyarakat Asia. Dan, prosesnya tidak mudah. Bukan hanya per episode, melainkan dalam satu rangkaian panjang. Berjudul-judul pula.

Rasa salut itu kemudian mencuat.

Sampai di situ. Selebihnya, saya tetap menjaga jarak. Untuk tidak larut. Menjaga agar waktu tidak terampas banyak. Saya lebih memilih cerita tunggal. Terutama film yang diformat unruk tayang di jalur utama bioskop.

Untuk yang terakhir ini, saya.menonton film berjudul Josée. Drama dalam durasi putar 118 menit. Cukup panjang untuk ukuran drama. Di film ini, kebutuhan batin saya terpuaskan. Yup, ini film yang cantik, pake banget! Enggak percaya? Nonton deh. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun