Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ria Ricis dan Gaya Bisnis Anak Milenial

29 November 2017   04:02 Diperbarui: 29 November 2017   05:50 3092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot kanal Youtube Ria Ricis

Bahagia akan menjadi sederhana apabila syarat unuk mencapainya tak jauh dari proses "menjadi diri sendiri". Demikian pula dengan sukses, akan menjadi teramat sederhana tatkala yang Anda lakukan tak lebih dari sekadar "menjadi diri sendiri" dan itu merupakan "tambang emas".

Dalam usia 22 tahun, anak kuliahan, menjadi Selebgram dan Youtuber dengan lebih dari dua juta subscribers, apa yang kurang dari seorang anak milenial? Itulah sosok Ria Yunita dengan nama brand Ria Ricis. Ria bukanlah "tokoh" pertama, dan tentu saja bukanlah yang terakhir di dunia ini.

Pada mulanya saya tak banyak menaruh perhatian pada sosok energik ini. Hingga kemudian dua hal berikut membuat saya terkejut. Pertama, ia sukses "mempermainkan" Squishy semau hati melalui remasan jemarinya serta mengubahnya menjadi tontonan yang mendatangkan harga. Kedua, sebuah program kolaborasi dengan seorang Youtuber kawakan berhasil menunjukkan di mana letak kekuatan yang dimilikinya.

Sebelum pembicaraan ini beranjak terlampau jauh, buru-buru saya hendak mengutipkan penjelasan Google tentang Squishy, sebagai "mainan yang memiliki tekstur lembut dan kenyal, membuat orang gemas dan ingin terus meremasnya. Nama Squishy sendiri berasal dari Bahasa Inggris, yaitu bisa diartikan sesuatu yang menyerupai spons dan menggemaskan."

Screenshot kanal Youtube Ria Ricis
Screenshot kanal Youtube Ria Ricis
Mainan pencet-pencetan bertampang unyu dan mengambil sosok beragam bentuk nyata dalam kehidupan ini, berhasil lekat pada dirinya dan menjadi "mata air" produksi bagi kanal Youtube-nya. Ia habis-habisan mengekslorasi Squishy, dan tampaknya belum akan berakhir sekalipun kalender 2017 berlalu.

Melalui medium Squishy, yang ditengarai sebagai pereda stres ini, Ria berkolaborasi silang dengan seorang Youtuber generasi awal yang melejit dan menjadi bintang di Indonesia, untuk memproduksi konten Youtube di kanal masing-masing. Alhasil, bila Anda sempat dan cermat mengamatinya, Anda akan menjumpai jumlah viewer pada akun Ria Ricis mencapai dua kali lipat dari mitranya tersebut!

Nontonlah kanal Youtube-nya lamat-lamat, maka Anda akan mendapati mahasiswa bertubuh ramping ini memiliki keunikan khas yang diterima audiens dengan  baik. Dalam bahasa saya, ia centil secara jujur; mudah ngakak tanpa kesan dibuat-buat. Tampaknya, inilah sisi penting yang melejitkan kiprahnya.

Abaikan latar belakang yang mencatat bahwa Ria adalah seorang pembawa acara, model, dan pemain film. Abaikan pula bahwa ia adalah adik dari seorang pengarang sekaligus aktris yang cukup terkenal. Mengapa? Karena ia telah melangkah jauh, berselancar di lautan dunia media sosial secara optimal dan menemukan cara menaklukkan audiensnya.

Generasi Milenial mulai berbisnis di usia belia (Foto: @angtekkhun)
Generasi Milenial mulai berbisnis di usia belia (Foto: @angtekkhun)
Tak berhenti sampai di sini, belakangan terdengar Ria meluncurkan buah tangan di dua kota berbeda. Surabaya Patata di Surabaya (bersama sang kakak), lalu Jogja Cushy Cheese belum lama berselang di Yogyakarta. Untuk yang terahir ini, Ria mengeksplorasi lebih jauh ciri khas yang dijadikannya sebagai kekuatan untuk membangun  brand. Ia meramu tuntas daya pikat keju yang sedang merasuk dan ngehits di dunia kuliner dan menghidangkannya dalam lima varian toping: Ohricis (original), Ria Miss U (Tiramisu), Cakelet (Coklat), Bluberia (Blueberry), CarameloNut (kacang karamel), dan Cas Cheese Cus (keju).

Varian original beserta kartu motivasi (Foto: @angtekkhun)
Varian original beserta kartu motivasi (Foto: @angtekkhun)
Yang unik pada produk keduanya ini, Ria mencoba memberi manfaat lain melalui kutipan-kutipan "nakal" motivatif yang mengena. Di gerai resminya di Yogyakarta, turut pula diniagakan produk-produk lain semisal kaos oblong, mug, alat tulis, buku tulis, dan lainnya. Jika Anda bertandang ke sini, akan terbaca di mug yang dijajakan kutipan, "Jangan gampang ngaMUG". Atau, di buku tulis dalam pajangan untuk dijualnya petikan tulisan, "Apa Catatan Kebaikan kamu Hari Ini?" Pada setiap cake yang Anda beli, Anda akan menjumpai semacam kartupos yang dicetak bagus dengan kutipan kalimat motivatif yang segar.

Beragam merchandise untuk mendukung brand utama (Foto: @angtekkhun)
Beragam merchandise untuk mendukung brand utama (Foto: @angtekkhun)
Membaca rentang kiprah seperti ini, apakah Anda menganggap ini fenomena unik? Mungkin saja. Melecehkannya? Bisa saja. Namun, membingkainya menggunakan tuturan Adam Hartung di www.forbes.com dengan tajuk "10 Great Lessons From Millennial Entrepreneurs" Anda akan dibuat mengerti atas apa yang sedang terjadi. Hartung mencatat 10 hal yang patut kita pelajari dari generasi milenial seperti Ria ricis:

1. If you are really good at something at a young age, continue to work at it. Jika Anda memiliki kelebihan di usia yang masih belia, kembangkanlah. Kesempatan, kata orang, tidak datang untuk kedua kalinya. Atau, nilai diri Anda tak selalu akan berada di puncak. Oleh karena itu, lanjutkan dan manfaatkan sebaik-baiknya.

2. Take advantage of trends while they are hot. Tidak setiap tren akan membubung tinggi, sebagian  tak akan berusia panjang. Itu sebabnya, tangkap dan  "tunggangi" tren yang sedang hangat diperbincangkan.

3. There has never been a better time to be a self-promoter. Gunakanlah setiap kesempatan yang pampang untuk mempromosikan diri Anda sendiri, karena Anda-lah orang yang paling tepat dalam mempromosikan diri Anda---bukan orang lain.

Keberanian melangkah ke zona lain (Foto: @angtekkhun)
Keberanian melangkah ke zona lain (Foto: @angtekkhun)
Di sisi lain, menarik pula untuk dipertanyakan apakah bisnis anak muda milenial seperti ini akan sukses atau langgeng? Jawabannya: Belum tentu! Perjalanan untuk ditempuh masih terlampau jauh. Waktu akan membuktikan lebih lanjut. Namun, yang patut dihargai adalah mereka telah berbuat sesuatu dalam perjalanan usia mereka yang masih belia.

Selanjutnya, belajarlah lebih jauh dari mereka mengenai hal berikut ini:

1. Use social media exhaustively. Gunakanlah Media Sosial secara serius dan maksimal. Jangan memicingkan mata dan menganggapnya remeh.

2. Take big risks, especially if you have little to lose. Beranilah dalam hal mengambil risiko, terutama bila Anda tahu bahwa sekalipun Anda gagal nanti, kerugian yang Anda alami tidak akan terlalu besar.

3. Don't try to improve something that already exists. Lakukanlah sesuatu yang baru, setidaknya melalui cara yang baru saat sesuatu itu "belum pernah ada" atau belum dilihat orang lain.

4. Hype is good. Kehebohan itu bagus, alih-alih dihindari, petiklah keuntungan dan manfaatkanlah.

5. Take credit for anything that goes right. Hargai diri Anda, berbanggalah untuk semua keberhasilan yang telah Anda raih.

6. Stay out of specifics. Jangan terlalu spesifik agar ruang gerak Anda tidak terlalu sempit, bermainlah di tataran yang membuat Anda berbuat banyak.

7. Select good parents. Belajarlah dari orangtua yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berharga, yang belum tentu dimiliki orang lain.

Apakah Anda mampu mencandrai semua butir di atas? Jika ya, maka Anda pun selayaknya mengangguk dan mengakui bahwa dunia memang sedang berubah. Sepanjang mereka melakukan semua hal yang positif, urungkan niat Anda, apabila ada, untuk mem-bully mereka. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun