Sawadee khap / kha!
Ada banyak kuliner Thailand yang favorit dan memikat lidah sang penyantap lahap dari berbagai negeri. Sebut saja Pad Thai, mi bersanding tauge yang ditingkahi perca telur dan berhias lengkung udang. Bagi penyuka nasi goreng, mungkin akan melirik Khao Pad Poo. Semerbak bunga melati yang meruak di antara butir nasi ini, dimanjakan perasan jeruk nipis dan saus ikan khas Thailand. Di pengujung santap, tak salah bila memilih Kha Niew Ma Muang. Dessert ketan ini disajikan bersisian potongan mangga segar dan krim santan manis. Yummy!
Namun, di antara rentang menu yang menjadi favorit Anda atau bukan, saya pasti akan mengapitnya dengan Tom Yam dan Singkong ala Thai. Saya hampir sepenuhnya yakin, Tom Yam akan selalu naik podium juara dan merebut tempat istimewa di meja makan. Sup khas Negeri Gajah Putih dengan cita rasa asam-manis-pedas ini ibarat “Duta Besar” Thai Food yang berpendar ke berbagai pelosok dunia. Kekayaan rasa yang diusungnya, memeriahkan lidah seperti anak-anak girang meneriakkan, “Om Telolet Om!”
Dalam benak kanak-kanak, saya tak pernah paham mengapa kala tubuhnya mulai terasa tak sehat, ayah akan membawa sebungkus mi instan ke dapur. Seraya menanti mi itu matang, beliau akan melindas dengan sendok satu atau dua butir cabai rawit di piring. Semerbak aroma pedas cukup menyesakkan hidung mungil anak-anak. Jika telah matang, mi akan diceburkan dengan bahagia ke dalam piring.
Lalu, terlihatlah pemandangan yang menakjubkan bagi saya. Beliau menyantap lahap hidangan sederhana itu hingga tandas. Alhasil, keringat mengucur dan mata Ayah akan memendar, sambil sesekali terdengar keciprak lidah akibat pedas. "Kalau sudah berkeringat seperti ini, Ayah pasti tidak jadi sakit," ujarnya.
Ketika tubuh saya mulai besar, saya pun belajar untuk akrab dengan rasa pedas. Kelak kemudian hari, saya kepincut pada Sup Ikan Kuah Asam khas Minahasa. Sup warisan Kawanua ini yang kemudian mengantar saya berteman dengan Tom Yam. Kuncinya sederhana: Panas, asam, pedas! Itulah Tiga Sekawan yang menjadi karpet merah, menyambut antusias kala untuk pertama kalinya saya mengenal Tom Yam.
Kesempatan emas menyantap Tom Yam di beberapa tempat di negeri asalnya, memberi saya kumpulan keping gambaran lebih utuh. Saya pun mencandrai beragam rasa dan menarik pembelajaran elok dari Thai food ini.
Tom Yam: Guru dan Juru Sehat, Kebhinekaan dan Demokrasi
Komponen herbal yang terkandung dalam racikan Tom Yam, sebut saja yang sangat khas, yaitu serai/sereh, daun jeruk, dan cabai yang beradu padu, membuat hidangan ini memercik rasa selangit. Diseruput kala panas, ia akan mengentakkan irama hidup Anda. Dalam bahasa keren, Tom Yam tak ubahnya "mood booster" mujarab saat kita merasa lesu.